Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

khususnya perusahaan yang dalam aktivitas produksi dan operasinya banyak memanfaatkan mata uang asing. Oleh karena mempunyai peran yang strategis dalam suatu perusahaan, maka tentunya hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Perilaku keputusan investasi dari seorang investor dalam suatu pasar modal akan tercermin dari pergerakan- pergerakan indeks harga saham gabungan pada pasar modal tersebut. Pergerakan IHSG yang cenderung mengikuti pergerakan harga minyak dunia, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, tingkat inflasi, dan suku bunga ini menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara IHSG dan variabel-variabel tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia.”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh harga minyak dunia, nilai tukar, inflasi dan suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia?”

C. Kerangka Konseptual

Brealey 2006:324 menyatakan bahwa perubahan dalam tingkat bunga, inflasi, harga minyak, kurs valuta asing, dan kejadian ekonomi makro lain mempengaruhi hampir semua perusahaan dan pengembalian hampir semua harga Universitas Sumatera Utara saham. Ketika risiko makro yang relevan menjadi positif secara umum, harga saham naik dan investor meraih keuntungan, ketika variabel yang sama berjalan sebaliknya, investor merugi. Narayan dan Narayan 2009 dalam penelitiaanya mengatakan bahwa ada dua hal bagaimana harga minyak dapat mempengaruhi harga saham. Pertama, minyak dianggap sebagai kunci dalam proses produksi. Kenaikan harga minyak meningkatkan biaya produksi, dimana kenaikan biaya produksi ini akan menekan harga saham gabungan. Kedua, harga minyak juga mempengaruhi pengembalian saham melalui discount rate yang mempunyai efek negatif terhadap pengembalian saham. Pergerakan IHSG sulit dilepaskan begitu saja dari pengaruh berbagai perubahan kondisi ekonomi makro. Perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif, sedangkan saham yang lainnya terkena dampak negatif. Harga saham emiten yang terkena dampak positif dari kenaikan kurs USD akan meningkat harga sahamnya di bursa efek, dan sebaliknya. Selanjutnya, IHSG juga akan terkena dampak negatif atau positif tergantung pada kelompok yang dominan dampaknya Samsul, 2006:202. Inflasi ditandai dengan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga umum dan berlangsung terus menerus, meningkatnya harga – harga barang akan menyebabkan perusahaan mengalami peningkatan biaya modal, biaya bahan baku, maupun biaya tenaga kerja. Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan, yaitu dapat membuat banyak Universitas Sumatera Utara perusahaan mengalami kebangkrutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham dipasar, sementara inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi sangat lamban, yang pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan lamban Samsul, 2006:201. Tingkat suku bunga diukur dengan menggunakan suku bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui Sertifikat Bank Indonesia SBI. Besar kecilnya suku bunga sangat tergantung dari kondisi makro yang berkembang di Indonesia. Peningkatan suku bunga mempunyai korelasi dengan naiknya volume penjualan saham Riyatno, 2007. Jika tingkat bunga naik, harga saham akan turun, dan sebaliknya jika tingkat bunga turun, harga saham akan naik. Namun demikian, besarnya dampak kenaikan dan penurunan bunga terhadap harga saham tergantung seberapa besar perubahan bunga tersebut Samsul, 2006:210. Sumber: Brealey 2006, Samsul 2006, Narayan dan Narayan 2009, 10012010, diolah Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Harga minyak dunia X 1 Nilai Tukar X 2 Inflasi X 3 Suku Bunga SBI X 4 Pergerakan IHSG Y Universitas Sumatera Utara

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 99

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 1 7

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8