Uji – F Uji Signifikansi Simultan Uji t Uji Parsial

Tabel 1.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Sumber : Umar 2008 : 185 Keterangan : du = batas atas, dl = batas bawah d. Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali 2005: 105. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan di muka dengan menggunakan alat bantu Statistics Package for Social Science 16.00 SPSS 16.00.

a. Uji – F Uji Signifikansi Simultan

Pengujian ini dilakukan untuk menghetahui apakah semua variabel bebas secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: Universitas Sumatera Utara Ho : b 1 = b 2 =b 3 =b 4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan tingkat suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penelitian hipotesis pada uji-F ini adalah: Ho diterima jika F hitung ≤ F tabe dan Ha diterima jika F hitung F tabel

b. Uji t Uji Parsial

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen secara parsial terhadap variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah: H : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari harga minyak dunia, nilai tukar, inflasi atau suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. H a : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari harga minyak dunia, nilai tukar, inflasi atau suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah : H a ditolak H diterima jika : - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H a diterima H ditolak jika : - t tabel - t hitung atau t hitung t tabel Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Narayan dan Narayan 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Modelling the impact of oil prices on Vietnam’s stock prices” menyatakan bahwa harga saham, harga minyak dan nilai tukar nominal saling mempengaruhi dalam hubungan jangka panjang. Mereka memperkirakan elastisitas jangka panjang dan menemukan bahwa harga minyak dan nilai tukar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham di Vietnam, dan untuk jangka pendek harga minyak dan nilai tukar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Rahman dan Mustafa 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Influences of Money Supplay and Oil Price on U.S. Stock Market” menunjukkan bahwa money supplay, harga minyak dan harga saham menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi. Dengan menggunakan model vektor error-correction mereka tidak menemukan beberapa titik temu akibat dari arus jangka panjang money supplay dan harga minyak terhadap harga saham di Amerika, melainkan supplay money dan harga minyak mempengaruhi harga saham dalam jangka pendek. Setyawan 2007 dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh Net Buying Selling Investor Asing dan Perubahan Kurs Terhadap Pergerakan Indeks Pasar” menunjukkan bahwa net buying selling dan perubahan kurs terbukti sebagai driver penggerak IHSG selama tahun 2006. Jadi, apabila net buying selling Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 99

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 1 7

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8