Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi kebijakan bagi pengambilan keputusan investasi investor asing maupun
domestik demi peningkatan IHSG di BEI secara berkesinambungan.
c. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi berbagai pihak yang ingin melakukan pengembangan penelitian lebih
lanjut mengenai pengaruh harga minyak dunia, nilai tukar Rupiah, inflasi, dan suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian yang ditetapkan oleh penulis adalah meliputi pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, harga minyak dunia,
tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG selama periode Januari 2006 – Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia.
2. Definisi Operasional
Definisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel IHSG adalah indikator pasar modal di Indonesia yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia. Data pergerakan IHSG diukur dari perubahan IHSG dalam Setyawan, 2007 yang dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
Pergerakan IHSG = IHSG
t
– IHSG
t-1
IHSG
t-1
Universitas Sumatera Utara
Dimana: IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan t IHSG
t-1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada bula t - 1 Data yang digunakan adalah data harian yang kemudian dirata-ratakan
menjadi data bulanan. IHSG
bulanan
=
30
∑
harian
IHSG
Apabila nilai selisih IHSG positif, pergerakan IHSG disebut menguat dan jika negatif, maka pergerakan IHSG disebut melemah.
b. Variabel harga minyak dunia merupakan harga minyak mentah dunia yang
ditentukan oleh pasar dunia dimana minyak dunia diperdagangkan. Harga minyak dunia biasanya dihitung dalam US per barel. Dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah data harian yang kemudian dirata-ratakan untuk mendapakan data bulanan dengan menggunakan rumus :
Harga Minyak Dunia
bulanan
= ∑ Harga Minyak Dunia
harian
30
Data pergerakan harga minyak dunia diukur dari perubahan harga minyak dunia yang dihitung dengan menggunakan rumus:
Perubahan harga minyak dunia = HM
t
− HM
t −1
HM
t −1
Dimana : HM
t
= Harga Minyak pada bulan t
Universitas Sumatera Utara
HM
t-1
= Harga Minyak pada bulan t-1 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan harga
minyak dunia yang diambil dari data yang dipublikasikan OPEC melalui website
www.opec.org .
c. Variabel Nilai Tukar, merupakan penentuan jumlah unit dari suatu mata
uang yang dapat dibeli dengan satu unit mata uang lain Brigham, 2006:365, maksudnya mengukur nilai suatu valuta suatu negara dari
perspektif valuta negara lain. Nilai tukar diukur dari perubahan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat US setelah
disesuaikan dengan tingkat inflasi dalam Utami dan Mudjilah, 2003, dengan menggunakan rumus:
Nilai tukar
bulanan
= 30
harian
tukar nilai
∑
Data perubahan nilai mata uang Rupiah terhadap USD dapat dihitung dengan rumus Madura, 2006:123:
Perubahan Nilai Tukar = Dimana:
NT
t
= Nilai Tukar pada bulan t NT
t-1
= Nilai Tukar pada bulan t-1 Apabila nilai tukar apresiasi akan membuat pergerakan IHSG menguat,
demikian sebaliknya, depresiasi nilai tukar akan membuat pergerakan IHSG melemah.
NT
t
– NT
t-1
NT
t-1
Universitas Sumatera Utara
d. Variabel Inflasi, yaitu kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk
secara keseluruhan Tandelilin, 2001: 212. Inflasi diukur dari perubahan laju inflasi dalam Utami dan Rahayu, 2003. Data inflasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data inflasi bulanan. Inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham di pasar, sementara inflasi yang sangat rendah
akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan lamban.
Laju Inflasi = Inflasi
t
− Inflasi
t −1
Inflasi
t −1
e. Variabel Suku Bunga SBI, yaitu surat berharga yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia dengan return bulanan yang digunakan untuk menarikmenambah jumlah uang beredar Agung, 2005. Suku Bunga SBI
diukur dengan perubahan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dengan jangka waktu satu bulan yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi
dalam Utami dan Rahayu, 2003. Data suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga SBI 1 bulanan.
Perubahan Suku Bunga SBI =
Dimana: SBI
t
= Sertifikat Bank Indonesia pada bulan t SBI
t-1
= Sertifikat Bank Indonesia pada bulan t-1 Penurunan tingkat bunga pinjaman atau tingkat bunga deposito akan
menaikkan harga saham di pasar dan laba bersih per saham, sehingga mendorong harga saham meningkat. Penurunan bunga deposito akan
SBI
t
– SBI
t-1
SBI
t-1
Universitas Sumatera Utara
mendorong investor mengalihkan investasinya dari perbankan ke pasar modal. Investor akan membeli saham sehingga harga saham terdorong naik
akibat meningkatnya permintaan saham dan berujung pada pergerakan IHSG.
3. Populasi dan Sampel Penelitian a.