2. Uji Signifikansi Parsial Uji -t
Uji-t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial.
Kriteria pengambilan keputusan: a.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
b. H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Uji Signifikansi Parsial Uji-t dapat dijelaskan pada tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.760
1.160 1.518
.138 efikasidiri
.363 .100
.427 3.644
.001 kebutuhanprestasi
.526 .123
.499 4.265
.000
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0 for windows, 2010
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa: a.
Variabel Efikasi diri X
1
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y pada PT. Gergas Utama Medan. Hal ini terlihat dari
nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t
hitung
3,644 nilai t
tabel
2,077. b.
Kebutuhan Prestasi X
2
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y pada PT. Gergas Utama Medan. Hal ini terlihat dari
nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t
hitung
4,265 nilai t
tabel
2,077.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0 – 1. Jika nilainya
semakin mendekati nol, maka model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas. Sebaliknya, jika nilainya semakin mendekati
satu, maka suatu model akan semakin baik.
Tabel 4.15 Pengujian Koefisien Determinan R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.843
a
.711 .695
.767
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0 for windows, 2010
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa: a.
R = 0,843, berarti hubungan antara Efikasi diri X
1
dan Kebutuhan Prestasi X
2
terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 84,3. Artinya, hubungan antar variabel erat.
b. Nilai adjusted R square sebesar 0,695, berarti 69,5 Kinerja Karyawan Y
dapat dijelaskan oleh Efikasi diri X
1
dan Kebutuhan Prestasi X
2
. Sedangkan, sisanya 30,5 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti
oleh penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Menurut karyawan PT. Gergas Utama Medan, bahwa Efikasi diri dan
Kebutuhan Prestasi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Gergas Utama Medan. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hipotesis yang dibuat penulis, bahwa Efikasi diri dan Kebutuhan Prestasi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Gergas Utama Medan. Hal tersebut dapat diketahui dari Uji Signifikansi Simultan Uji-F, dimana nilai F
hitung
45,512 F
tabel
3,23 dan tingkat signifikansi 0,00 0,05. 2.
Menurut karyawan PT. Gergas Utama Medan, bahwa Efikasi diri dan Kebutuhan Prestasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan pada PT. Gergas Utama Medan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat penulis, bahwa Efikasi diri dan Kebutuhan
Prestasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Gergas Utama Medan. Hal tersebut dapat diketahui dari
hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t sebagai berikut: a.
Variabel Efikasi diri X
1
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Gergas Utama Medan. Hal tersebut dapat diketahui
Universitas Sumatera Utara