merasa yakin terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau
pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi.
E. Kebutuhan Akan Prestasi
McClelland dalam Indarti, 2008 telah memperkenalkan konsep kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu motif psikologis. Kebutuhan akan
prestasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan watak yang memotivasi seseorang untuk menghadapi tantangan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan. Lebih
lanjut, McClelland menegaskan bahwa kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu karakteristik kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk
memiliki intensi kewirausahaan. Menurutnya, ada tiga atribut yang melekat pada seseorang yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi, yaitu
a menyukai tanggung jawab pribadi dalam mengambil keputusan, b mau mengambil resiko sesuai dengan kemampuannya, dan
c memiliki minat untuk selalu belajar dari keputusan yang telah diambil.
Kebutuhan akan pujian dan penghargaan ini muncul sebagai reaksi atas perasaan bahwa dirinya tidak berguna dan bukan siapa-siapa. Mereka ingin
menunjukkan kepada dunia di sekelilingnya bahwa mereka pantas diperhitungkan serta mampu melakukan sesuatu yang menarik perhatian. Wirausahawan
seringkali memutuskan untuk memulai usahanya sendiri karena mereka adalah high achiver yang merasa bahwa karier mereka sulit berkembang dalam
perusahaan tempat mereka bekerja maupun profesi yang mereka tekuni Susanto,
Universitas Sumatera Utara
2009:30. Para individu tersebut terdorong untuk membuat usaha yang dapat mereka tentukan sendiri jenjang karier yang mereka inginkan. Pencapaian prestasi
adalah alasan utama mereka ingin berwirausaha karena tempat mereka bekerja tidak dapat memfasilitasi keinginan mereka untuk mencapai jenjang karier yang
diharapkan. Maslow dalam Adair, 2008:51 membagi kebutuhan akan prestasi ke
dalam dua perangkat yaitu: 1. Hasrat akan kekuatan, pencapaian, kecukupan, penguasaan, kompetensi,
percaya diri di hadapan dunia, kemandirian, serta kebebasan; dan 2. Hasrat akan reputasi, prestise, status, dominasi, pengakuan, perhatian,
kepentingan, dan penghargaan.
F. Faktor-faktor yang Meningkatkan Prestasi Kinerja