Jenis-jenis makna KERANGKA TEORI

3. Hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya, dan 4. Cara menggunakan lambang-lambang bahasa. Mansur pateda mengemukakan bahwa pendekatan teori makna terdiri dari dua teori yaitu: 1 Referensial Analitik, dan 2 operasional. Dari kedua teori tersebut dapat dipahami bahwa dalam pendekatan referensial analitik ini ingin mencari makna dengan cara menguraikannya atas segmen-segmen utama. Sedangkan pendekatan operasional lebih menekankan, bagaimana kata dioprasikan di dalam tindak fonasi sehari-hari. 9 Menurut Ogden dan Richard makna adalah suatu sifat intrinstik yang mempunyai suatu hubungan khas yang tidak teranalisis dengan hal-hal atau benda-benda lain, dimana makna itu sendiri mempunyai konotasi pada masing-masing kata. 10

B. Jenis-jenis makna

1. Makna leksikal, makna gramatikal dan makna kontekstual Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan makna referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. 11 9 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, Jakarta: Rineka cipta, 2001, h. 86. 10 Ogden dan Richard, The Meaning of Meaning, London: Broadway House, 1923, h. 193. 11 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1995 cet. Kedua edisi revisi, h. 60. 9 Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya makna gramatika seperti proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. 12 2. Makna referensial dan nonreferensial Makna referensial adalah makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia di luar bahasa, apakah objek atau gagasan yang dapat dijelaskan melalui analisis komponen.Sedangkan nonreferensial adalah kata-kata itu tidak mempunyai referen. 3. Makna denotatif dan makna konotatif Makna denotatif sering disebut dengan makna denotasional, makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut lain. Pada dasarnya makna denotatif sama dengan makna referensial, sebab makna denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran , perasaan atau pengalaman lain. Denotasi ini menyangkut informasi-informasi faktual objek. Makna denotatif sering disebut juga makna sebenarnya atau makna kamus. Makna konotatif disebut juga dengan makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respon mengandung nilai-nilai emosional. 13 Makna konotatif yaitu makna yang mempunyai nilai rasa, baik positif ataupun negatif. 4. Makna konseptual dan makna asosiatif Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan kosepnya, makna yang sesuai dengan referennya, dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apapun. 12 Abdul Chaer, Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 290. 13 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, cet. Ke-15, h. 29. 10 Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa. 5. Makna idiom dan makna pribahasa Makna idiom adalah makna sebuah satuan bahasa kata, frase, atau kalimat yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Makna pribahasa adalah semua bentuk bahasa yang kata, frase, kalimat yang tidak merujuk pada arti sebenarnya arti leksikal, arti konseptual, atau arti denotatif. 14 6. Makna afektif Dalam makna ini menjelaskan bahwa makna afektif yaitu makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembanca terhadap penggunaan kata atau kalimat. 7. Makna ekstensi Jenis makna ini adalah makna yang mencakup semua ciri objek atau konsep. Dalam makna ini meliputi semua konsep yang ada dan kemungkinan muncul dalam kata. 8. Makna itensi Pada jenis makna ini mengartikan bahwa makna yang menekankan maksud pembicara. 9. Makna kiasan Makna kiasan yaitu pemakaian kata yang yang maknanya tidak sebenarnya. Akan tetapi kalau dipikir secara mendalam makna tersebut masih ada kaitan dengan makna sebenarnya. 15

C. Perubahan makna