Latar Belakang Keluarga, disini menceritakan tentang keluarganya berupa

Dalam ajaran agama Islam, sosok yang selalu menjadi suri teladan uswatun hasanah bagi para muslim adalah Nabi Muhammad SAW. Akhlaknya yang mulia, kepribadiannya yang tinggi, dan perjuangan dakwahnya yang hebat menjadikan beliau sebagai panutan setiap umat manusia di dunia. Sosok yang begitu mulia dari diri Rasulullah SAW memang tidak akan pernah kering digali. Kepribadian Rasulullah SAW yang sangat tinggi terlihat dalam pernyataan Al- Qur’an, pengakuan Rasulullah SAW sendiri, dan kesaksian sahabat yang mendampinginya. Hal itu disebutkan dalam firman Allah Swt surat al-Ahzab ayat 21 yang artinya: “Sesungguhnya telah ada bagi kamu sekalian pada diri Rasulullah uswah hasanah bagi orang yang mengharap ridha Allah dan hari akhir serta berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa sosok teladan bagi umat muslim adalah Rasulullah SAW yang merupakan sosok yang pantas untuk diteladani dan diikuti oleh siapa saja yang mengharap ridha Allah Swt dan beriman kepada hari akhirat dan siapa saja yang ingin menerapkan Islam dengan sebenar-benarnya. 42 Keteladanan Rasulullah memang tiada bandingnya, umatnya dari berbagai kalangan pun banyak yang menirunya, termasuk para sahabat dan juga ulama- ulama yang senantiasa selalu berusaha menyempurnakan akhlaknya dengan mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW yang juga berpedoman pada Al- Qur’an, sehingga banyak ulama yang terus meningkatkan akhlaknya agar menjadi umat dan hamba Allah Swt yang taat kepada ajaran Islam, sehingga usaha 42 Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2006, h. 192-193. meningkatkan kepribadian yang dilakukan oleh para ulama itulah yang patut kita contoh dan kita teladani. Itulah mengapa tingkah laku dan kepribadian para ulama dan para da’i menjadi soroton utama bagi masyarakat karena mereka adalah contoh kecil yang dapat kita diteladani di zaman sekarang ini apalagi untuk para tokoh pemuka agama yang namanya sudah banyak didengar oleh masyarakat dalam negeri atau bahkan luar negeri. Dalam Islam, ada istilah Qudwah Hasanah yang terbagi kedalam dua bagian, antara lain yaitu:

1. Qudwah Hasanah yang bersifat mutlak, yaitu contoh baik atau suatu

teladan yang sama sekali tidak tercampur oleh keburukan karena statusnya benar-benar baik. Contohnya seperti teladan yang diberikan Rasulullah SAW kepada umatnya. Status Rasulullah merupakan sosok yang ma’shum, terbebas dari dosa, menjadikan beliau sosok teladan bagi umatnya, demikian juga teladan para Nabi terdahulu.

2. Qudwah Hasanah Nisbi, yaitu teladan yang terikat dengan apa yang

disyari’atkan oleh Allah Swt karena status teladan itu berasal dari manusia bukan dari Rasul atau Nabi. Seperti dari para ulama dan pemimpin umat lainnya. Teladannya hanya sebatas jika tidak bertentangan dengan syari’at Allah Swt. tidak ada keteladanan dari mereka yang mengajak untuk menentang Allah Swt, keteladanan dari mereka bersifat terbatas, artinya hanya tindakan saja yang dapat diikuti, sebagian lainnya tidak. Itu semua karena