G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang akan diuraikan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis mengatur sistematikanya
kedalam lima bab sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORITIS
Membahas tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang analisis naratif, baik dari pengertian narasi dan teori naratif Walter Fisher, analisis naratif
dan model analisis naratif Tzvetan Todorov, ataupun segala hal yang berkaitan dengan analisis naratif, juga membahas pengertian tentang novel biografi, konsep
keteladanan dan semua aspek yang berkaitan dengan narasi keteladanan Buya Hamka.
BAB III: GAMBARAN UMUM NOVEL AYAH...
Membahas tentang gambaran umum tentang novel Ayah… karya Irfan Hamka dalam bab ini diuraikan deskripsi novel Ayah…, bagian inti novel Ayah…,
latar belakang penulisan dan penerbitan novel Ayah…, biografi Irfan Hamka, biografi Buya Hamka yang menjadi sosok ayah dari penulis novel tersebut yaitu
Irfan Hamka.
BAB IV: ANALISIS HASIL TEMUAN DAN INTERPRETASI
Berisi temuan dan analisis novel Ayah… karya Irfan Hamka, bagaimana analisis naratif keteladanan Buya Hamka dan seperti apa struktur narasi yang
terdapat di dalam novel Ayah… karya Irfan Hamka dalam model analisis naratif Tzvetan Todorov dan seperti apa narasi keteladanan Buya Hamka dalam novel
Ayah... karya Irfan Hamka dengan teori naratif Walter Fisher tersebut.
BAB V: PENUTUP
Menjelaskan dan menarik Kesimpulan dari analisis naratif keteladanan Buya Hamka dalam novel Ayah… karya Irfan Hamka serta memberikan Saran
untuk perkembangan media komunikasi dan dakwah Islam.
21
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Narasi
Biasanya narasi selalu disamakan dengan cerita atau dongeng. Secara harfiah kata narasi berasal dari kata Latin narre, yang artinya “membuat tahu”.
Dengan demikian, narasi merupakan suatu upaya seseorang untuk memberitahu suatu kejadian. Akan tetapi, bukan berarti semua informasi atau sesuatu yang
sifatnya menyampaikan informasi itu termasuk ke dalam kategori narasi. Misalnya saja papan penunjuk jalan, iklan lowongan pekerjaan, dsb.
1
Narasi merupakan suatu bentuk representasi atau rangkaian dari peristiwa- peristiwa. Intinya, suatu teks dapat dikategorikan sebagai narasi apabila ada suatu
rangakain kejadian atau peristiwa. Ada beberapa syarat dasar narasi. Pertama, adanya rangakaian peristiwa dimana peristiwa yang satu di rangkai dengan
kejadian yang lain sehingga menjadi sebuah cerita. Kedua, adanya rangkaian sekuensial. Maksudnya peristiwa yang akan ditulis tidaklah secara random atau
acak melainkan mengikuti jalannya pikiran atau logika tertentu, berurutan atau bisa juga dengan sebab akibat sehingga beberapa peristiwa yang dirangkai itu
menjadi logis dan juga mempunyai makna tertentu.
2
1
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, Jakarta: Kencana, 2013, h. 1
2
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, h. 2