Untuk pihak penerbit, berapa lama proses pembuatan buku ini ? Jawab:

Kita ini berhadapan dengan eee… kita ini eee… jadi kita ini lebih ke konteks nya saja gitu, dalam dunia buku itu ada istilah konten ada istilah konteks, ini kontennya bagus nih buku lama tinggal konteks nya seperti apa, nah ini menurut kita ini kehilangan konteks, konten itu kan bagaimana itu disajikan, kita melihat masyarakat sekarang itu masyarakat yang instan serba ingin mudah serba ingin cepat gitu yah, gak mau pusing-pusing jadi ketika dia baca, dia ingin langsung mnendapatkan sesuatu dari apa yang dia baca nah itu dia konteks masyarakt sekarang seperti itu, lain dengan masyarakat muslim tahun 90 an yang mau diajak berpikir mangkanya buku-buku filsafat, buku-buku pemikiran tahun 90 an kan, nah sekarang berbeda, sekarang masyarakatbnya masyuarakat yang instan meskipun instan tapi tetep masyaraktsekarang butuh konten yang bagus juga, jadi sekarang itu instan dari sisi cara penyajiannya kalo dari sisi penerbit, kalo dari sisi pembaca dari sisi dia menyerapnya, instan dia mendapatkannya tapi isinya harus bagus karena kalo kontennya gak bagus mereka juga gak mau gitu, itulah pilihyannya kenapa kita pakai gaya novel gitu, ini kan kisah yang akan jauh lebih enak yang jauh akan menyentuh sisi human interest nya dengan gaya novel, jadikan inspirasi itu banyak berkaitan dengan human interest eee… sisi kemanusiaan lah itu akan jauh lebih masuk jauh lebih touchfull kalo dengan pendekatan narasi novel gitu, bahkan buku-buku non fiksi pun sekarang menggunakan pendekatan naratif. Tapi dari sisi isi semuanya fakta, kalo novel kan fiksi, ada juga novel yang mencampur adukkan antara fiksi dan fakta kayak lascar pelangi gitu. Kalo ini enggak, mangkanya kita kategorikan sebagai biografi karena semuanya fakta, novel itu hanya pendekatan kita aja, gaya tutur nya jadi lebih ke gaya tutur novel. 6. Kenapa buku ini menggunakan judul Ayah… ? Adakah makna tiga titik dibelakang nama Ayah… tersebut ? Jawab: Yaa… eee… ini dari penerbit, ayah dan titiknya 3, kita berharap bahwa sosok Buya Hamka ini sosok ayah bagi keluarganya, Buya Hamka ini sosok ayah bagi umat islam, Karena beliau ini adalah seorang…, Buya Hamka ini adalah seorang ayah bagi bangsa Indonesia karena beliau adalah pahlawan nasional. Ada maknanya jadi ayah buat keluarga, ayah buat kaum muslimin, ayah buat bangsa Indonesia jadi kita berharap bahwa Buya ini menjadi sosok orangtua lah kira-kira yang bisa jadi panutan bagi keluarganya, bagi umat Islam, bagi bangsa, kenapa? Karena beliau dipanggil sehari-hari oleh anaknya ayah. 7. Dalam buku ini banyak bercerita mengenai kehidupan Buya Hamka, sosok Buya Hamka sendiri dinarasikan seperti apa dalam buku ini ? Jawab: Kita pendekatan buku ini, jadi buku ini bukan buku biografi murni ya yang menceritakan sosok Buya dari kecil sampai besar gitu eee… jadi buku ini mencerityakan eee… jadi kayak fragmen-fragmen kehidupan Buya yang disaksikan, yang dilihat, yang dirasakan oleh pak Irfan Hamka nah fragmen- fragmen itu diikat oleh benang merah yang ingin menampilkan sosok Buya sebagai seorang ayah bagi keluarganya, ayah bagi umat Islam, ayah bagi bangsa, bagaimana peran Buya dikeluarga bagaimana peran Buya di masyarakat muslim dan bagaimana peran Buya dalam konteks kebangsaan meskipun tentu saja itu tadi tidak semua hak yang terkait tentang itu gitu yah, artinya ada batasan- batasan, batasannya itu tadi, tidak disaksikan oleh Irfan Hamka gitu jadi ini yang disaksikan oleh Irfan Hamka saja gitu, yang dilihat dan bisa ditanya juga kepada pak Irfan bagaimana kenapa pak Irfan mesti lama, karena pak Irfan harus kroscek ke narasumber segala macem. 8. Adakah hal yang menceritakan menarasikan perjuangan dakwah Buya Hamka dalam buku tersebut ? Jawab: Yang dakwah… ya memang tidak secara spesifik dijelaskan bahwa gaya dakwah Buya seperti ini tapi kan bisa dipelajari dalam “Sejenak Mengenang Ayah” itu bisa di kaji seperti apa sih gaya Buya ketika memberikan nasihat. Karena bukan buku yang membahas tentang khusus bahwa dakwah Buya seperti ini gitu tapi kalo mau dilihat mau dikaji sisi dakwahnya ya sebenarnya ada meskipun tidak secara langsung karena ini bukan buku biografi dakwah Buya bukan ini buku kehidupan dakwah Buya nah salah satu fragmen Buya kan seoeang pendakwah gitu. Dia mendapatkan gelar pahlawan karena dia merupakan tokoh pergerakan gitu.