meningkatkan kepribadian yang dilakukan oleh para ulama itulah yang patut kita contoh dan kita teladani. Itulah mengapa tingkah laku dan kepribadian para ulama
dan para da’i menjadi soroton utama bagi masyarakat karena mereka adalah contoh kecil yang dapat kita diteladani di zaman sekarang ini apalagi untuk para
tokoh pemuka agama yang namanya sudah banyak didengar oleh masyarakat dalam negeri atau bahkan luar negeri.
Dalam Islam, ada istilah Qudwah Hasanah yang terbagi kedalam dua bagian, antara lain yaitu:
1. Qudwah Hasanah yang bersifat mutlak, yaitu contoh baik atau suatu
teladan yang sama sekali tidak tercampur oleh keburukan karena statusnya benar-benar baik. Contohnya seperti teladan yang diberikan Rasulullah SAW
kepada umatnya. Status Rasulullah merupakan sosok yang ma’shum, terbebas dari dosa, menjadikan beliau sosok teladan bagi umatnya, demikian juga
teladan para Nabi terdahulu.
2. Qudwah Hasanah Nisbi, yaitu teladan yang terikat dengan apa yang
disyari’atkan oleh Allah Swt karena status teladan itu berasal dari manusia bukan dari Rasul atau Nabi. Seperti dari para ulama dan pemimpin umat
lainnya. Teladannya hanya sebatas jika tidak bertentangan dengan syari’at Allah Swt. tidak ada keteladanan dari mereka yang mengajak untuk
menentang Allah Swt, keteladanan dari mereka bersifat terbatas, artinya hanya tindakan saja yang dapat diikuti, sebagian lainnya tidak. Itu semua karena
keterbatasan manusia dalam menerapkan dan menyerap ajaran agama Islam yang diterimanya.
43
Wajib bagi setiap umat muslim untuk meneladani Rasulullah Swt dengan peneladanan yang sempurna dan tidak sebagian-sebagian, tidak meneladani
beberapa sisi yang lain. Untuk para aktivis yang menekuni dunia dakwah haruslah memperhatikan kesempurnaan dalam peneladanan karena kelak nantinya mereka
juga akan menjadi teladan bagi para objek dakwah. Wajib bagi mereka untuk mengenal dan merealisasikan petunjuk dan sunah rasul di setiap sisi kehidupan
beliau. Tidak berarti kita harus menguasai sepenuhnya sirah, sifat, dan akhlak Rasulullah SAW untuk diterapkan. Akan tetapi kita berpesan kepada setiap
muslim dan para aktivis dakwah agar mempelajari semampunya dengan penuh kesungguhan akan sirah Rasulullah SAW dan sunah beliau dengan maksud untuk
beriqtida’ mengambil keteladanan dan tidak hanya sekadar sebagai tsaqafah dan pengetahuan belaka.
44
Dalam Ilmu Dakwah, metode keteladanan pun termasuk kedalam metode dakwah yang dapat digunakan untuk berdakwah karena dengan menggunakan
metode keteladanan mad’u akan tertarik untuk mengikuti kepada apa yang dicontohkannya.
45
Sehingga dengan melihat contoh-contoh tingkah laku baik yang dilakukan oleh seorang da’i maka para audiens nya atau mad’u nya juga
akan mengikutinya karena akan lebih bagus untuk seorang da’i jika mereka dapat
43
UMY, “Strategi Dakwah Kepada Umat Dakwah”, diakses pada hari selasa tanggal 16 Desember 2014 pukul 14.51 wib dari
http:blog.umy.ac.idadin-data-lamakajian-jugaSTRATEGI- DAKWAH-KEPADA-UMAT-DAKWAH.doc
.
44
Al-Ustadz Musthafa Masyhur, Teladan di Medan Dakwah, Surakarta: Era Intermedia, 2000, h. 69-70.
45
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, h. 103