generasi ke generasi sehingga bahkan menjadi suatu panduan bersikap dan berprilaku bagi anggota masyarakat tersebut.
9
Narasi merupakan suatu bentuk teks yang paling tua dan juga paling dikenal. Narasi pun terdapat dalam kitab-kitab kuno seperti kitab Ramayana,
Mahabharata, Sutasmo, dan sebagainya.
10
Dari semua kitab kuno yang disebutkan itu, hampir keseluruhan disajikan dengan bentuk narasi.
Narasi merupakan suatu tulisan yang biasanya ditulis berdasarkan rekaan atau imajinasi. Akan tetapi, bukan hanya itu, narasi yang ditulis juga dapat berupa
suatu tulisan berdasarkan pengalaman pribadi penulis, pengamatan atau wawancara dan pada umunya berupa himpunan peristiwa yang disusun
berdasarkan urutan kejadian atau waktu. Sebuah narasi selalu terdapat tokoh- tokoh yang dilibatkan dalam suatu kejadian atau peristiwa dalam cerita. Itu
artinya, narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha untuk menggambarkan, mengisahkan, menciptakan dan menceritakan segala macam perbuatan manusia
dalam sebuah peristiwa atau kejadian secara kronologis atau sesuatu yang berlangsung pada waktu tertentu.
11
Narasi juga memiliki struktur. Narasi pada dasarnya adalah suatu penggabungan berbagai peristiwa yang disusun menjadi satu untai cerita. Dan dari
9
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, Jakarta: Kencana, 2013, h. 221.
10
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, h. 9
11
Nurudin, Dasar-Dasar Penulisan, Malang: UMM Press, 2010, h. 71
situlah kita dapat mengkaji dengan analisis naratif bagaimana peristiwa itu disusun dan disatukan atau disambung dengan peristiwa-peristiwa lainnya.
12
B. Teori Naratif Walter Fisher
Menurut Walter Fisher teori naratif merupakan teori yang mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seorang pencerita dan bahwa pertimbangan
akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Orang- orang dapat terpengaruh atau terbujuk oleh sebuah cerita ketimbang oleh suatu
argumen. Fisher telah menyusun sebuah pendekatan terhadap cara berpikir teoritis yang lebih luas cakupannya daripada teori spesifik apa pun. Cara pandang Fisher
merupakan cara pandang yang sangat luas dalam melihat narasi sehingga akan sulit ketika mengidentifikasi komunikasi sebagai narasi.
13
Prinsip dari teori ini didasarkan pada prinsip bahwa manusia adalah makhluk pencerita. Daripada Logika Tradisional, Logika Narasi lebih dipilih
untuk digunakan dalam argumentasi karena Logika Narasi menyatakan bahwa orang menilai kredibilitas pembicara melalui apakah ceritanya runtut dan
terdengar benar. Terdapat lima asumsi yang Fisher ungkapkan, antara lain yaitu, •
Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencerita. •
Yang mendasari keputusan mengenai harga dari sebuah cerita adalah “pertimbangan yang sehat”.
12
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, Jakarta: Kencana, 2013, h. 15
13
Richard West dan Lynn H. Turner, penerjemah; Maria Natalia Damayanti Maer, Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi, Edisi 3, Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,
2008, h. 44
• Sejarah, biografi, budaya dan karakter menentukan pertimbangan yang
sehat. •
Rasionalitas didasarkan pada peniliain orang mengenai konsistensi dan kebenaran cerita.
• Dunia ini dipenuhi dengan cerita dan kita diharuskan untuk memilih
cerita-cerita yang ada didunia tersebut.
14
Narasi, bagi Fisher lebih dari sekedar cerita yang memiliki plot dengan awal, pertengahan dan akhir. Narasi mencakup deskripsi verbal atau nonverbal
apapun dengan urutan kejadian yang oleh para pendengar diberi makna. Pemikiran Fisher sangat luas. Ia berargumen bahwa naratif bukan sebuah genre
khusus cerita dibandingkan dengan puisi misalnya, melainkan sebuah bentuk pengaruh sosial dan menurutnya kehidupanpun disusun dari cerita-cerita atau
naratif.
15
Fisher mengungkapkan bahwa untuk bisa dipercayai, setiap cerita itu berbeda dan memiliki power yang tidak sama. Ada dua hal prinsip dalam
rasionalitas naratif yaitu koherensi coherence dan kebenaran fidelity. Ia juga menyatakan bahwa saat naratif memiliki kebenaran, naratif itupun menyusun
suatu “pertimbangan sehat” yang ditentukan oleh sejarah, biografi, budaya dan
14
Richard West dan Lynn H. Turner, penerjemah; Maria Natalia Damayanti Maer, Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi, Edisi 3, Buku 2, h. 46
15
Richard West dan Lynn H. Turner, penerjemah; Maria Natalia Damayanti Maer, Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi, Edisi 3, Buku 2, h. 51.
karakter bagi seseorang untuk dapat memegang keyakinan tertentu atau bahkan untuk mengambil suatu tindakan.
16
C. Analisis Naratif Tzvetan Todorov
Analisis naratif Tzvetan Todorov adalah model analisis yang membahas tentang cara dan struktur bercerita dari suatu teks mengenai suatu peristiwa atau
kejadian. Analisis naratif memiliki suatu kelebihan dari analisis lain. Dengan analisis naratif kita dapat menemukan makna tersembunyi dibalik sebuah teks dan
mengetahui bagaimana nalar dan pemikiran dari pembuat cerita ketika mengisahkan suatu kronologi kejadian atau peristiwa. Analisis naratif juga
merupakan salah satu dari metode analisis teks media selain dari analisis isi kuantitatif, analisis wacana, analisis framing atau analisis hermeneutik.
17
Analisis naratif adalah analisis mengenai narasi, baik narasi fiksi ataupun fakta. Dengan menggunakan analisis naratif, berarti telah menempatkan sebuah
teks ke dalam kategori cerita narasi sesuai dengan karakteristik fiksi atau fakta. Sedangkan teks, dilihat sebagai rangkaian berupa peristiwa, logika dan tata urutan
peristiwa yang telah di pilih.
18
Ada beberapa kelebihan analisis naratif, yaitu pertama, membantu kita mengetahui bagaimana suatu pengetahuan, makna, dan nilai dibuat dan
disebarkan kepada masyarakat yang dituju. Kedua, membantu kita memahami
16
Richard West dan Lynn H. Turner, penerjemah; Maria Natalia Damayanti Maer, Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi, Edisi 3, Buku 2, h. 51-53.
17
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, Jakarta: Kencana, 2013, h. v
18
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, h. 9
bagaimana dunia sosial dan juga dunia politik diceritakan menggunakan suatu pandangan tertentu yang membuat para pembacanya mengetahui kekuatan dan
nilai sosial yang dominan dalam masyarakat. Ketiga, memungkinkan kita menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dari suatu teks media. Dengan
menyuguhkan suatu cerita kepada pembaca, pada dasarnya terdapat suatu ideologi yang dipakai dalam menceritakan kisah dalam teks media tersebut dan tentunya
pasti ada hal yang ingin ditonjolkan oleh penulis teks media tersebut.
19
Terakhir, kelebihan keempat, analisis naratif merefleksikan kontuinitas dan perubahan komunikasi. Contohnya seperti cerita yang sama diceritakan
kembali oleh orang yang berbeda dengan waktu yang berbeda, namun seiring berjalannya waktu, tentu cerita yang memiliki alur yang sama belum tentu
mendapatkan tanggapan yang sama pula oleh masyarakat, sehingga mengalami perubahan dalam suatu cerita yang sebenarnya sama. Itu artinya narasi
menggambarkan suatu kontinuitas atau perubahan nilai-nilai yang terjadi dalam masyarakat.
20
Dalam sebuah analisis naratif, bukan hanya tokoh dan karakter yang kita perhatikan, namun juga cerita dan alur ceritanya yang dikenal dengan sebutan
plot. Kedua hal tersebut merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan ketika kita ingin mengkaji suatu teks menggunakan metode analisis
19
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, h. 10
20
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapan dalam Ananlisis Teks Berita Media, h. 11