yang mulutnya bisa bergerak itu, trus kami juga ada rencana untuk membuat panggung boneka. Lalu kami juga membutuhkan komputer untuk menambah
informasi baik untuk guru, kalau bisa juga untuk anak-anak. Jadi mereka tidak gaptek lagi. Minimal bisa ngetik lah gitu.”
Pak Nicson sendiri ketika ditanya tentang hal-hal yang bisa beliau ingat mengenai acara GoGreen itu, dia berkata bahwa ia sudah lupa sehingga wawancara ini menjadi
kurang mengena. “apa ya acaranya ? Kalau tidak salah ya ada pidato pemimpin BNI, lalu ada
penanaman pohon gitu. Apa ya? Saya sudah lupa deh dek...”
5. Perubahan Nyata kegiatan CSR Kantor BNI Cabang Balige
Menurut Ibu Bunga, perubahan nyata itu jelas ada, dengan TK yang menjadi lebih baik untuk anak-anak belajar, dengan tambahan semakin banyak orang yang
membuka rekening di BNI termasuk para guru, juga BNI membuat hubungan yang baik dan loyal dengan dinas pendidikan. Dan Bank Dunia melakukan transaksinya di
BNI karena kegiatan yang mendidik ini. Dengan tambahan bahwa wakil bupati mengajak masyarakat untuk semakin rajin untuk menabung sejak dini dan mereka
diajar untuk menabung di bank, dalam hal ini tentu BNI. “puji Tuhan dek semuanya berjalan dengan lancar dari yang kita harapkan. Karena
waktu itu kepala daerah, dalam hal ini wakil Bupati karena bupati ada kendala, menyarankan dalam pidatonya agar kita meenabung sejakk dini. Nah dari kecil kita
ajari kepada anak-anak untuk menabung supaya kenal bank. Jadi perpikir positif, dia mendapat uang bukan hanya berfoya-foya, tetapi belajar menabung sejak dini. Dan
tamu yang kita undang pun hanya sekitar 30 orang, namun lebih dar situ sampai ratusann orang. Jadi anak-anak itu sangat antusias menanti kedatangan bupatnya,
sampai ada pengalungan segala dan pakai acara adat untuk menyambutnya gitu. Itu diluar prediksi kita, dinas pendidikanlah yang membuat itu.”
Tidak lupa mereka tetap memantau mengenai pemeliharaan melalui dinas pendidikan.
“....kita tetap memonitor apa itu memang dirawat dan dijaga. Sampai sekarang pun kita masih bagus hubungannya dengan dinas pendidikannya. Jadi mereka masih
tetap loyal dalam arti saat ini penerima bantuan pun, dengan bank lain katakan dengan bank dunia, pinjama uang transaksinya menggunakan bank BNI....”
“.....dari kita tidak pantau lagi, tapi dari dinas terkait kita masih kerjasama yang baik sampai saat ini. Kan kita yang sudah menyerahkan ini, seharusnya mereka dong
yang menjaga dan merawat supaya itu bagus kan gitu. Kita kan sudah serahkan kepada merekka menjadi hak milik mereka seutuhnya. Meraka itu dinas pendidikan
dan sekolahnya ya...” Sedangkan menurut pak Victor, setelah kegiatan penghijauan ini, masyarakat menjadi
mengenal bahwa BNI adalah bank yang masih peduli dengan keadaan alam di daerah mereka. Dan mereka juga mengetahui bahwa BNI bukanlah bank untuk para orang
kaya saja, namun juga untuk semua golongan masyarakat. “Mereka yang dulu d daerah desa lumban silintong ada yang tidak tahu bni itu apa,
atau mereka hanya tahu bahwa BNI adalah bank untuk orang kaya saja. Tapi sejak kegiatan go green itu, bni menjelaskan bahwa BNI untuk segala golong masyarakat,
karena konteksnya dengan bank-bank lain. Dan mereka memang menerimanya dengan baik.”
Menurut Pak Maralun, mereka bisa melihat apakah bantuan mereka sudah diterima oleh masyarakat melalui pengumuman di kantor kecamatan.
“: Kalau kita ingin mengetahui berhasil ato tidaknya ya waktu di sana. Kita dengar laporannya itu dari camat. Di kantor camat itu ada papan bertuliskan distribusi
bantuan. Jadi misalnya kita sudah mendistribusikan barang ke suatu daerah, mereka akan catat. Nah catatan yang ada di papan besar itu terpantau semua oleh
masyarakat dan perwakilan-perwakilan lurah mereka atau kepala desa. Jadi mereka tepat sasaran. Jadi kita melihat dari papan itu”
4.2. Pembahasan
Berikut mengenai pembahasan dari hasil analisis dan pengamatan peneliti: Seperti yang telah kita bahas pada Bab II sebelumnya, efektivitas adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas,kualitas dan waktu yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih
dahulu dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. . Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur sedangkan
dikatakan efektif bila kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat. Dan dari pemahaman inilah peneliti ingin mengetahui apakah
sudah efektif atau tidaknya pelaksanaan kegiatan CSR di BNI Balige dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Peneliti mengukurnya dari 6 enam indikitor efektivitas yaitu :
1. Pemahaman program, 2. Ketepatan sasaran, 3. Ketepatan waktu , 4. Tercapainya target, 5. Tercapainya tujuan, dan 6. Perubahan nyata.
Peneliti memiliki 3 informan utama yang perupakan pelaksana dari kegiatan CSR BNI Balige dan 2 informan tambahan yang merupakan masyarakat yang
merasakan dampak dari pelaksanaan ini. Semuanya telah di wawancarai dengan mendalam dan ikuti dengan observasi juga.
Dari informasi yang telah dikumpulkan peneliti, diketahui bahwa dalam menentukan tugas masing-masing anggota, mereka membagi berdasarkan tempat mereka
ditugaskan, atau berdasarkan minat dan tempat tinggal mereka. Seperti Pak Maralun yang memegang kegiatan pemberian bencana alam di Kecamatan Sarulla karena saat
itu beliau sedang bertugas sebagai pemimpin kantor cabang pembantu BNI Tarutung. Atau pak Victor yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GO GREEN BNI di
Bukit Pahoda Desa Lumban Silintong karena dia lahir dan besar disana. Semua kegiatan CSR BNI secara keseluruhan diatur di dalam Peraturan
Menteri Negara BUMN No. 08MBU2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. 05MBU2007