Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Adaptasi Program CSR PT. BNI Cabang Balige

Kantor pusat-lah yang memiliki kewenangan dalam pengalokasian dana kegiatan CSR baik itu untuk pusat atau untuk masingmasing kantor cabang. BNI Cabang Balige telah melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaannya selama beberapa tahun belakang ini. Sejak tahun 2007, BNI Cabang Balige secara rutin memberikan kepada masyakat sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang sudah di sistemkan oleh pusat. Namun, peneliti mengambil waktu sejak tahun 2011 dikarenakan ditahun inilah BNI khususnya Cabang Balige mulai secara aktif melaksanakan kegiatan CSR mereka. Ada 7 bidang kegiatan di BNI, namun tidak semua kegiatan mereka lakukan, yaitu pada bidang kesehatan, sarana dan prasarana, serta pengentasan kemiskinan. Untuk bidang kesehatan dan sarana dan prasarana, BNI tidak melaksanaannya karena adanya kasus korupsi di Dinas Pemerintahan yang terkait. Dan untuk pengentasan kemiskinan adalah program bina lingkungan yang direncanakan sejak tahun 2015 ini sehingga sejak tahun 2011-2014, BNI Cabang Balige belum melaksanakannya.

4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian mengenai kajian aktivitas corporate social responsibility dalam mendukung citra perusahaan PT. BNI Cabang Balige ini dilakukan pada tanggal 03 Januari 2015. Pada awal penelitian, penelti mengumpulkan informasi mengenai kegiatan CSR PT. BNI secara keseluruhan di PT. BNI Wilayah 1 Medan. Dimulai dengan mengirimkan surat permohonan untuk izin penelitian. Respon mereka sangat positif karena ini merupakan salah satu program mereka untuk membantu mahasiswa dalam program pendidikan. Pertama sekali peneliti bertemu dengan Pak Philip, dibagian divisi penelitian dan pendidikan, yang kemudian memperkenalkan Ibu Yohana. Namun ternyata untuk bertemu dengan ibu Yohana memerlukan waktu yang lama dan memerlukan proses yang cukup membingungkan. Sekitar 2 minggu kemudian, barulah peneliti dipertemukan dengan Ibu Yohana. Ibu Yohana adalah pegawai divisi CSR untuk PT. BNI Wilayah 1 Medan. Kemudian beliau memaparkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan BNI sejak tahun 2011 hingga 2014 karena itu adalah jangka waktu yang diinginkan oleh peneliti. Peneliti baru mengetahui bahwa semua kegiatan CSR ini dilaksanakan langsung oleh cabang- cabang mereka. Dan Wilayah 1 Medan ini hanya sebagai koordinator dan penghubung dengan pihak pusat. Peneliti sempat kecewa karena rupanya Ibu Yohana tidak bisa memaparkan secara jelas kegiatan yang telah dilakukan oleh setiap cabang. Beliau menyarankan kepada peneliti untuk memilih salah satu cabang sebagai subjek penelitian supaya lebih jelas. Kemudian Ibu Yohana menyarankan peneliti kepada PT. BNI Cabang Balige dengan alasan bahwa cabang ini cukup aktif didalam pelaksanaan CSR yang dibuktikan dengan mereka selalu melakukan kegiatan CSR setiap tahun dibandingkan dengan cabang-cabang lain di wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Kemudian pada tanggal 16 Maret 2015 peneliti diperkenalkan kepada Ibu Bunga Ria, bagian umum di PT. Bni Cabang Balige. Setelah Ibu Yohana memberikan nomor teleponnya, saya langsung menghibungi beliau namun saat itu nomornya sedang tidak aktif. Akhirnya saya meninggalkan pesan yang menyatakan bahwa saya ini meminta informasi kepadanya. Keesokan harinya peneliti mendapatkan pesan darinya dan mengatakan bahwa dia bisa dihubungi pada pukul 3 sore karena dia berada di tempat nasabah. Lalu pada pukul 3 sore lewat saya pun menghubunginya. Sekali lagi saya memperoleh respon yang sangat baik dari Ibu Bunga. Kami pun mulai bertukar informasi mengenai kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. BNI Cabang Balige. Kemudian peneliti menanyakan kesediaan beliau untuk dijadikan informan dalam penelitian ini. Beliau menyatakan kesediaannya untuk dijadikan informan. Kemudian pada tanggal 26 Maret pukul 18.44 WIB peneliti melakukan wawancara pertama via telepon dengan Ibu Bunga. Pada wawancara pertama, peneliti menjelaskan tujuan dari wawancara ini kepada beliau. Peneliti melakukan wawancara mendalam berdasarkan pedoman wawancara yang peneliti telah susun. Ibu Bunga adalah pribadi yang cukup terbuka dan pandai untuk menciptakan suasana percakapan yang menyenangkan mengingat pekerjaan utamanya adalah sebagai bagian pemasaran. Wawancara dilakukan selama 16 menit 21 detik. Setelah wawancara, peneliti lalu bertanya kepada beliau mengenai pegawai lain yang juga bertanggungjawab terhadap kegiatan CSR dan bisa dilakukan wawancara. Beliau berkata dia akan memberikan nama kepada saya seminggu kemudian mengingat bahwa ini menjelang akhir bulan dan biasanya bank sangat sibuk disaat ini. Saya menyanggupinya dan mengucapkan terima kasih. Pada tanggal 6 April 2015 saya menghubungi Ibu Bunga mengenai nama informan dari BNI yang bisa saya wawancarai. Keesokan harinya, saya mendapat 2 nama informan dari Ibu Bunga beserta izin mereka dan nomor telepon mereka. Mereka adalah Pak Victor dan Pak Maralun. Tanpa membuang waktu saya mulai mengirim pesan kepada mereka untuk menanyakan kesediaan mereka untuk diwawancarai. Yang pertama sekali membalas adalah Pak Maralun, namun beliau berkata bahwa dia baru bisa diwawancarai 2 minggu kemudian karena dia dalam perjalanan ke Jakarta karena ada pelatihan dari kantor pusat. Lalu pada sore harinya Pak Victor baru membalas pesan saya dan berkata bahwa dia bisa diwawancarai hari itu juga pukul 8 malam. Pada tanggal 7 April pukul 20.25 WIB peneliti melakukan wawancara kepada Pak Victor via telepon. Peneliti memperkenalkan diri sebagai mahasiswa tingkat akhir yang hendak menyelesaikan tugas akhirnya dan menjelaskan tujuan wawancara ini kepada nforman. Setelah beliau mengerti, saya mulai bertanya sesuai daftar pertanyaan yang disusun secara mendalam. Wawancara membutuhkan waktu 12 menit dan 45 detik. Setelah selesai peneliti pun mengucapkan terima kasih dan bertanya apakah beliau masih bisa dihubungi setelah wawancara ini untuk melengkapi kelengkapan data kedepannya. Beliau pun menyetujuinya. 2 minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 15 April 2015, peneliti sekali lagi mengirim pesan kepada pak Maralun, bertanya mengenai kesediaan beliau untuk diwawancarai. Beliau berkata bahwa dia bisa diwawancarai sebelum jam 9 malam. Saya membuat janji wawancara via telepon kepadanya pada pukul 6 sore pada hari itu juga dan beliau menyetujuinya. Pukul 18.05 WIB peneliti menelepon Pak Maralun dan memperkenalkan diri kepadanya. Lalu peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian ini dan mulai bertanya sesuai daftar pertanyaan yang telah disiapkan peneliti. Waktu wawancara via telepon adalah 22 menit 14 detik. Peneliti pun mengucapkan terima kasih dan bertanya apakah beliau masih bisa dihubungi setelah wawancara ini untuk melengkapi kelengkapan data kedepannya. Beliau menyetujuinya. Namun peneliti tidak puas dengan penelitian via telepon ini dan mulai menyusun rencana untuk melakukan penelitian langsung ke BNI Cabang Balige. Karena itulah penelitian ini sempat terhambat karena peneliti mengumpulkan uang sebagai persiapan untuk keberangkatan ke kota Balige yang direncanakan selama seminggu. Setelah semua persiapan telah siap, peneliti sekali lagi meghubungi para informan pada tanggal 25 Juni 2015. Peneliti bertanya kesediaan mereka untuk melakukan wawancara kedua secara tatap muka. Respon mereka sangat baik dan mereka memberi saran agar dilakukan setelah akhir bulan karena bulan Juni adalah akhir semester dan mereka akan sangat sibuk untuk mengejar nasabah agar target mereka tercapai. Peneliti berkata akan melakukan wawancara pada tanggal 2 Juli 2015. Tanpa membuang waktu saya langsung memesan tiket perjalanan ke balige pada tanggal 1 Juli 2015 dan menghubungi teman orang tua saya yang juga seorang pendeta di Gereja Tiberias Indonesia cabang Balige agar saya diizinkan menginap disana selama beberapa hari. Pada hari rabu, tanggal 1 Juli peneliti berangkat ke Balige pada pukul 10.13 WIB. Perjalanan yang pada sebenarnya membutuhkan waktu 7 jam termasuk rehat di jalan menjadi lebih lama, sekitar 9 jam, karena ada sedikit kendala dijalan. Ketika peneliti tiba di Balige, peneliti langsung istirahat untuk mempersiapkan diri keesokan harinya. Pada tanggal 2 Juli 2015, peneliti berangkat ke Kantor BNI Cabang Balige dengan berjalan kaki karena tempat nya cukup dekat dengan tempat peneliti beristirahat. Ketika peneliti tiba, peneliti disambut dengan baik oleh Pak Maralun. Karena pak Maralun seorang wakil pemimpin dan memiliki waktu luang disini, saya pun langsung melakukan wawancara ke dua kepada Pak Maralun pada pukul 10.11 WIB dan berakhir pukul 10.29 WIB. Saya bertanya kepadanya apakah ada masyarakat penerima bantuan CSR BNI Balige yang saya bisa wawancarai, namun beliau berkata bahwa itu sangat susah karena kegiatan yang dipegangnya adalah kegiatan bantuan bencana gempa bumi di Kecamatan Sarula pada tahun 2011. Selain tempatnya yang sulit dijangkau, beliau juga mengakui bahwa mungkin sudah tidak ada lagi orang yang mengingat bantuan ini karena sudah cukup lama dan hanya sekedarnya saja. Lalu saya bertemu dengan Pak Victor di bilik nya, tepatnya di lantai 2 kantor. Walau beliau sangat sibuk, dia menyambut saya dengan baik dan bertanya apa saja yang masih kurang. Wawancara pada pukul 11. 03 WIB dan selesai pukul 11.14 WIB. Lalu peneliti bertanya hal yang sama seperti kepada Pak Maralun mengenai apakah ada masyarakat penerima bantuan CSR BNI Balige yang saya bisa wawancarai. Beliau berkata ada dan kebetulan besok ada salah satu penerima bantuan dari Lumban Silintong akan datang ke kantor pada siang hari. Dia berjanji akan menghubungi saya jika beliau mau melakukan wawancara. Saya pun mengakhiri wawancara ini dengan mengucapkan terima kasih. Pada pukul 15.32 WIB saya lalu melanjutkan wawancara dengan ibu Bunga. Rupanya beliau baru pulang dari perjalanan jauh dari Porsea-Tarutung-Balige guna mengumpulkan dana dan meyakinkan para nasabah. Meskipun dia sangat lelah dia masih mau tersenyum dan menjawab pertanyaan wawancara saya dengan baik. Wawancara berakhir pada pukul 15.56 WIB. Lalu saya bertanya apakah ada masyarakat penerima bantuan CSR yang bisa saya jadikan informan tambahan dan beliau menjawab ada. Dia adalah guru di TK Paud Dharmala Balige yang masih berhubungan dengan Bu Bunga. Kami lalu berkunjung ke TK itu pada pukul setengah 6, namun kami tidak menemukan beliau karena TK sedang libur kenaikan kelas. Kami pun mengunjungi rumah Ibu J. Naibaho yang tidak jauh dari TK. Setelah memperkenalkan diri, peneliti menjelaskan tujuan dari wawancara ini dan kami pun memulai wawancara pada pukul 18.08WIB dan selesai pukul 18.51 WIB. Peneliti pun mengucapkan terima kasih kepada ibu J. Naibaho dan Ibu Bunga karena telah menemani saya. Keesokan harinya peneliti bertemu dengan salah satu masyarakat di Lumban Silintong, tempat dilaksanakannya kegiatan GO GREEN BNI 2013 di kantor BNI Cabang Balige pada tanggal 3 Juli pukul 12.11 WIB. Setelah memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari wawancara ini, pada pukul 12.16 WIB peneliti pun mewawancarai Pak N.Siahaan. Wawancara berakhir pada pukul 12.40 WIB. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih kepada pak N. Siahaan dan kepada para pegawai BNI Cabang Balige yang sudah sangat baik telah menerima saya dan menjawab berbagai pertanyaan. Peneliti pun kembali ke Medan pada tanggal 4 Juli 2015. Setelah wawancara dan observasi selesai dilakukan, maka peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap analisis data. Dalam tahap ini, peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian, kemudian peneliti melakukan reduksi data yaitu merangkum, milih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Kemudian peneliti melakukan penyajian data dan melakukan penarikan kesimpulan.

4.1.3. Profil Informan 1.