Operasional Variabel Penelitian Uji Hipotesis

52

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini menguji variabel independen, yaitu profesionalisme, komitmen organisasi, dan job stress stres kerja terhadap variabel dependen yaitu kinerja auditor internal. Definisi operasional variabel adalah cara untuk menemukan dan mengukur variabel-variabel dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiaran. Berikut akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan beserta definisi operasional dan cara pengukurannya. 1. Profesionalisme X1 Profesionalisme adalah sikap kompetensi para auditor profesional terhadap profesinya, yang mana merupakan hal atau aspek penting dalam kinerja auditor. Aspek profesionalisme diantaranya pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Variabel profesionalisme dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penelitian Arumsari 2014 dan berdasarkan indikator di atas yang terdiri dari 10 item pernyataan dan dengan skala interval likert 1 sampai 5, yakni sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5. Pernyataan terdiri atas pernyataan positif dan negatif. Pernyataan negatif terdapat pada nomor 3 dan 9 yang pemberian skor jawaban responden dibalik. 53 2. Komitmen Organisasi X2 Komitmen Organisasi didefisinikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasi keterlibatan atau dedikasi dirinya terhadap organisasi. Hal ini merefleksikan sikap individu akan tetap sebagai anggota organisasi yang ditunjukkan dengan kerja kerasnya Trisnaningsih, 2007. Komitmen auditor terhadap lembaganya merupakan kesetiaan auditor terhadap lembaganya. Komitmen itu sendirinya akan menimbulkan rasa memiliki dari si auditor terhadap lembaga atau organisasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Trisnaningsih 2007 yang terdiri dari komitmen affective dan komitmen continuance. Komitmen affective merupakan keterlibatan emosional seseorang pada organisasinya, sedangkan komitmen continuance merupakan persepsi seseorang atas biaya dan resiko jika meninggalkan organisasinya. Pernyataan untuk variabel ini terdiri atas 10 pernyataan, yaitu masing-masing 5 item pernyataan untuk indikator affective dan indikator continuance. Skala yang digunakan adalah skala interval likert 1 sampai 5, yakni sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5. Pernyataan negatif pada variabel ini ditunjukkan pada nomor 5 dan 9, maka pemberian skor jawaban untuk kedua nomor tersebut dibalik. 3. Job Stress atau Stres Kerja X 3 Stres adalah keseimbangan antara bagaimana seseorang memandang tuntutan-tuntutan dan bagaimana seseorang berpikir bahwa seseorang itu 54 dapat mengatasi semua tuntutan yang menentukan apakah seseorang tidak merasakan stres, merasakan eustres tanggapan positip atau distress tanggapan negatip Looker dan Olga, 2005:44 dalam Abdullah dkk, 2012. Menurut Gibson, et. al., 1995 dalam Abdurrahman 2014 indikator pengukuran penyebab stres kerja di tempat kerja terbagi dari empat ketegori faktor internal sebagai berikut. a. Stresor lingkungan fisik. Berupa sinar, kebisingan, temperatur dan udara yang kotor. b. Stresor individu. Berupa konflik peran, peranan ganda, beban kerja yang berlebihan, tanggung jawab terhadap orang lain, tidak ada pengendalian, perkembangan karir dan kondisi kerja. c. Stresor kelompok. Berupa hubungan yang buruk dengan rekan sejawat, bawahan dan atasan. d. Stresor keorganisasian. Berupa ketiadaan partisipasi, struktur organisasi, tingkat jabatan dan ketiadaan kebijaksanaan yang jelas. Variabel job stress pada penelitian ini diukur dengan menggunakan 4 indikator di atas dan dikembangkan dari instrumen penelitian Dwilita 2008 dengan jumlah pernyataan sebanyak 8 item pernyataan dan menggunakan skala interval likert 1 sampai 5, yakni sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5. Pernyataan negatif pada variabel ini ditunjukkan pada nomor 3, 4, 5, 7, dan 8, maka pemberian skor jawaban untuk nomor-nomor tersebut dibalik. 55 4. Kinerja Auditor Internal Y Kinerja merupakan pelaksanaan tugas atau tanggung jawab dan kontribusi terhadap lembaga atau organisasi yang dapat diukur. Larkin 1990 dalam Trisnaningsih 2007 menyatakan bahwa terdapat empat dimensi personalitas dalam mengukur kinerja auditor, antara lain: kemampuan ability, komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Variabel kinerja auditor internal dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang dikembangkan Trisnaningsih 2007. Sedangkan jumlah pernyataan dalam variabel ini berjumlah 9 item pernyataan dengan menggunakan skala interval likert 1 sampai 5, yakni sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5. Untuk pernyataan negatif pada variabel ini ditunjukkan pada nomor 7, maka pemberian skor jawaban untuk nomor tersebut dibalik. 56 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Indikator No pertanyaan Skala Pengukuran Profesionalisme X 1 Arumsari 2014 1. Pengabdian pada profesi. 2. Kewajiban sosial. 3. Kemandirian. 4. Keyakinan terhadap profesi. 5. Hubungan dengan sesama profesi. 1, 2, 3 4, 5 6, 7 8 9, 10 Skala interval Komitmen Organisasi X 2 Trisnaningsih 2007 1. Affective. 2. Continuance. 1-5 6-10 Skala interval Job StressStres Kerja X 3 Dwilita 2008 1. Stresor lingkungan fisik. 2. Stresor individu. 3. Stresor kelompok. 4. Stresor keorganisasian. 3 1, 2, 4, 6, 7 5 8 Skala interval Kinerja Auditor Internal Y Trisnaningsih 2007 1. Kemampuan. 2. Komitmen profesional. 3. Motivasi. 4. Kepuasan kerja. 1, 2, 3 4 5, 6, 7 8, 9 Skala interval 57 4 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, KOMITMEN ORGANISASI, PENGALAMAN DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA AUDITOR PEMERINTAH WILAYAH LAMPUNG

1 7 52

Analisis Pengaruh Work Engagement, Organizational Justice, Organizational Commitment Dan Burnout Terhadap Kinerja Auditor Internal

6 25 141

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor ( Stu

0 2 17

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor ( Stu

0 2 15

Pengaruh Profesionalisme dan Independensi terhadap Kinerja Internal Auditor.

0 11 23

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peningkatan Mutu Kinerja Internal Auditor.

0 0 23

1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor

0 1 26

Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kinerja Auditor - Unika Repository

0 0 15

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Semarang)

0 0 51

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGALAMAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR : KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Unika Repository

0 0 16