Pengaruh Job Stress terhadap Kinerja Auditor Internal Analisis Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data

34

2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor Internal

Menurut Trisnaningsih 2007 komitmen organisasi dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki sense of belonging bagi pekerja terhadap organisasi. Penelitian Larasati dan Laksito 2013 menunjukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Novatiani dan Mustofa 2014. Trisnaningsih 2007 menyatakan bahwa adanya suatu komitmen dapat menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen lainnya. Komitmen yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya, maka rumus untuk hipotesis sebagai berikut: H 2 :Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor internal

3. Pengaruh Job Stress terhadap Kinerja Auditor Internal

Tidak sedikit auditor ketika dalam pelaksanaan proses audit mengalami stres kerja job stress, seperti tekanan ketaatan dari atasan dan tekanan waktu yang mana auditor sering dikejar oleh keterbatasan waktu 35 dan masa sibuknya seorang auditor. Menurut Newstrom 1993:201 dalam Sinaga dan Sinambela 2013, stres dapat membantu atau fungsional, tetapi juga dapat berperan salah disfunctional atau merusak kinerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stres Sinaga dan Sinambela, 2013. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abdullah dkk 2012 menunjukkan bahwa stres kerja mempengaruhi kinerja auditor dengan signifikan. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari dkk 2014 bahwa terdapat pengaruh signifikan stres kerja terhadap kinerja auditor. Maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H 3 : Job stress berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.

4. Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, dan Job Stress

terhadap Kinerja Auditor Internal. Menurut Novatiani dan Mustofa 2014, keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan sangat ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang yang ditekuninya. Profesionalisme sendiri harus ditunjang oleh komitmen organisasi untuk mencapai tingkatan yang tertinggi. Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan seseorang atas suatu hal. Profesionalisme dan komitmen organisasi yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. 36 Selain adanya profesionalisme dan komitmen organisasi, stres kerja juga dapat berpengaruh terhadap kinerja. Stres kerja yang tinggi dapat menyebabkan kinerja seseorang menjadi rendah. Hal ini dikarenakan ketika seseorang memiliki stres kerja oleh faktor tertentu dan tidak mampu menyelesaikan atau mengelola, maka akan menimbulkan gangguan- gangguan dalam dirinya, psikis dan fisik. Sehingga adanya gangguan- gangguan tersebut akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Dalam penelitian Abdurrahman 2014 bahwa stres kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja dari seorang auditor jika stressors yang ada tidak mampu dikelola dengan baik. Hal tersebut didukung oleh penelitian Sari dkk 2014 menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara stres kerja dengan kinerja pemeriksa. Stres kerja yang terlalu tinggi akan mengakibatkan prestasi kerja mengalami penurunan, karyawan berprestasi rendah, sukar tidur, lekas marah, kesalahan meningkat, keraguan dalam bekerja yang akhirnya berakibat kinerja karyawan menurun Gibson, 1996 dalam Sari dkk, 2014. H 4 : Profesonalisme, komitmen organisasi, dan job stress berpengaruh terhadap kinerja auditor internal.

C. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai bahasan yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: 37 Tabel 2.2 Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Sumardi 2001 Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme serta Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Studi Empiris: Auditor BPKP Variabel profesionalisme dan kinerja. Tidak terdapat variabel pengalaman dan kepuasan kerja. Menggunakan teknik SEM. Hubungan profesionalisme terhadap kinerja bahwa kecuali dimensi keyakinan terhadap peraturan sendiri, menunjukkan hubungan yang signifikan. 2. Gunawan Cahyasumirat 2006 Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening Variabel profesionalisme dan komitmen organisasi sebagai variabel independen serta variabel kinerja sebagai variabel dependen. Auditor internal sebagai objek penelitian. Tidak terdapat kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Menggunakan metode analisis jalur. Profesionalisme secara positif berpengaruh terhadap kepuasan kerja internal auditor, tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Sedangkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Bersambung pada halaman berikut. 38 Tabel 2.2 Lanjutan No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 3. Handriyani Dwilita 2008 Analisis Pengaruh Motivasi, Stres, dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Medan Variabel stres kerja sebagai variabel independen dan kinerja auditor sebagai variabel dependen. Tidak terdapat variabel motivasi dan rekan kerja. Tidak semua elemen motivasi mempengaruhi peningkatan kinerja. Stres berpengaruh terhadap kinerja auditor. Sedangkan rekan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. 4. Elya Wati, Lismawati, dan Nila Aprilla 2010 Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Studi pada Auditor Pemerintah di BPKP Perwakilan Bengkulu Variabel komitmen organisasi sebagai variabel independen dan kinerja auditor sebagai variabel dependen. Tidak terdapat independensi, gaya kepemimpinan, dan Pemahaman Good Governance sebagai variabel independen. Independensi, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance masing- masing berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintah dan secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintah. Bersambung pada halaman berikut. 39 Tabel 2.2 Lanjutan No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 5. Zainuddin Abdullah, Darwanis, dan Basri Zein 2012 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Auditor melalui Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening Studi pada Auditor Intern di Pemerintah Provinsi Aceh Variabel independen, yakni stres kerja dan variabel dependennya, yakni kinerja auditor. Objek penelitiannya adalah auditor internal. Tidak terdapat variabel intervening. Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal yang ada di Pemerintah Aceh. 6. I Gede Bandar Wira Putra dan Dodik Ariyanto 2012 Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Struktur Audit, dan Role Stress Terhadap Kinerja Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali Variabel profesionalisme sebagai variabel independen dan kinerja auditor sebagai variabel dependen. Tidak terdapat independensi, struktur audit, dan role stress sebagai variabel independen. Independensi dan struktur audit secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Konflik peran secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor. Sedangkan profesionalisme tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Bersambung pada halaman berikut. 40 Tabel 2.2 Lanjutan No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 7. Elizabeth Hanna dan Friska Firnanti 2013 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Variabel komitmen organisasi sebagai variabel independen dan kinerja auditor sebagai variabel dependennya. Tidak terdapat variabel lainnya sebagai variabel independen. Objek penelitiannya auditor KAP. Komitmen organisasi, konflik peran, dan pemahaman good governance tidak mempengaruhi kinerja auditor. Variabel independen lainnya berpengaruh terhadap kinerja auditor. 8. Hanny Larasati dan Herry Laksito 2013 Analisis Variabel Anteseden Perilaku Auditor Internal dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja Studi pada BUMN Kota Semarang Komitmen organisasi sebagai variabel independen. Objek penelitian adalah auditor internal. Tidak terdapat variabel independen lainnya selain komitmen organisasi. Tidak terdapat variabel anteseden dan konsekuensi. Komitmen organisasi, motivasi, gaya kepemimpinan, diskusi review audit dan motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja auditor, sedangkan kompleksitas tugas memiliki pengaruh negatif. Variabel lainnya tidak berpengaruh. Bersambung pada halaman berikut. 41 Tabel 2.2 Lanjutan No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 9. Rikha Handayani dan Yusrawati 2013 Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Internal Auditor pada Bank Mandiri Medan Dua variabel independen, yaitu profesionalisme dan komitmen organisasi. Kinerja audior sebagai variabel dependen. Objek penelitiannya internal auditor. Tidak terdapat variabel budaya kerja sebagai variabel independen. Profesionalisme dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja internal auditor. Sedangkan budaya kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja internal auditor. 10. Adhitio Pratama Ramadika, Azwir Nasir, Meilda Wiguna 2014 Pengaruh Role Stress, Gender, Struktur Audit, dan Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau Variabel profesionalisme sebagai variabel independen dan kinerja auditor sebagai variabel dependennya. Tidak terdapat variabel role stress, gender, dan struktur audit. Gender dan struktur audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau. Sedangkan role stress dan profesionalisme tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau. Bersambung pada halaman berikut. 42 Tabel 2.2 Lanjutan No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 11. Ratna Kartika Sari, Nasir Azis, dan Amri 2014 Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja terhadap Kinerja Pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Variabel stres kerja sebagai variabel independen. Tidak terdapat variabel konflik peran ganda sebagai variabel independen. Stres kerja memiliki hubungan terhadap kinerja pemeriksa. Sedangkan konflik peran ganda tidak ada hubungan terhadap kinerja pemeriksa. Namun keduanya secara simultan menunjukkan ada hubungan terhadap kinerja pemeriksa. 12. Zahra Ghorbanpour, Hasan Dehghan Dehnavi, dan Forough Heyrani 2014 Investigating the Effect of Organization Commitment on Performance of Auditors in the Community of Certified Accountants Variabel komitmen organisasi sebagai variabel independen dan kinerja auditor sebagai variabel dependennya. Objek penelitiannya auditor KAP. Terdapat hubungan signifikan positif antara komitmen organisasi dan kinerja auditor. 43

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di bab sebelumnya, maka penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yakni kinerja auditor internal, dan tiga variabel independen, yaitu profesionalisme auditor, komitmen organisasi, dan job stress. Berikut gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran penelitian ini: Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Pengaruh Profesionalisme Auditor, Komitmen Organisasi, dan Job Stress terhadap Kinerja Auditor Internal pada Otoritas Jasa Keuangan Basis Teori : Akuntansi Keperilakuan dan Teori Sikap dan Perilaku Kinerja Auditor Internal Otoritas Jasa Keuangan Y VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN Profesionalisme Auditor X 1 Ramadika dkk, 2014 dan Arumsari, 2014 Komitmen Organisasi X 2 Handayani dan Yusrawati, 2013 dan Trisnaningsih, 2007 Job Stress X 3 Abdullah dkk, 2012; Sari dkk, 2014; dan Dwilita, 2008 H 1 H 2 H 3 Hasil Pengujian dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Metode Analisis: Analisis Regesi Berganda 44 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel independen, yakni profesionalisme, komitmen organisasi, dan job stressstres kerja, terhadap kinerja auditor internal yang merupakan variabel dependennya. Objek penelitian yang dipakai penulis adalah persepsi para auditor internal di lembaga Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai responden penelitian ini.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Profesionalisme Auditor, Komitmen Organisasi, dan Job Stress terhadap Kinerja Auditor Internal ini adalah auditor internal yang bekerja pada lembaga Otoritas Jasa Keuangan OJK Republik Indonesia, yang berjumlah sebanyak 40 orang auditor. Pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling, yakni teknik pengambilan sampel dengan tidak ada pertimbangan lain selain berdasarkan kemudahan. Peneliti menggunakan metode convenience sampling agar bebas dalam memilih sampel dengan cepat dari populasi yang ada. 45

C. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan dua metode, yaitu penelitian kepustakaan data sekunder dan penelitian lapangan data primer. 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan merupakan metode yang digunakan untuk pengumpulan data sekunder, yang sumbernya peneliti peroleh secara tidak langsung. Peneliti mengumpulkan data dari buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan penelitian ini. 2. Penelitian Lapangan Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data utama secara langsung dari sumbernya atau tanpa perantara data primer melalui penelitian lapangan. Metode penelitian lapangan yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan mengumpulkan data melalui kuesioner dengan mengajukan daftar pertanyaan yang dibuat tertulis kepada responden untuk dijawab sesuai pendapat pribadi. Kuesioner dikirim langsung kepada auditor internal OJK dengan mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan. Skor dari tiap-tiap indikator variabel dalam pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada para responden merupakan sumber data dalam penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah Ghozali, 2013:3. Metode analisis data yang 46 digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik dekriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan informasi berkaitan dengan karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi responden. Dalam Ghozali 2013:19, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2013:52. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item instrumen pertanyaan atau pernyataan dengan skor total dari masing-masing instrumen pertanyaan atau pernyataan. Pada uji validitas ini menggunakan teknik Pearson Correlation. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid Ghozali, 2013:52. 47 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali 2013:47. Uji reliabilitas yang digunakan dalam SPSS adalah dengan menggunakan uji statistik Cronbach A lpha α. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2013:48.

3. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, KOMITMEN ORGANISASI, PENGALAMAN DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA AUDITOR PEMERINTAH WILAYAH LAMPUNG

1 7 52

Analisis Pengaruh Work Engagement, Organizational Justice, Organizational Commitment Dan Burnout Terhadap Kinerja Auditor Internal

6 25 141

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor ( Stu

0 2 17

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good Governance, Integritas Auditor, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor ( Stu

0 2 15

Pengaruh Profesionalisme dan Independensi terhadap Kinerja Internal Auditor.

0 11 23

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peningkatan Mutu Kinerja Internal Auditor.

0 0 23

1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor

0 1 26

Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kinerja Auditor - Unika Repository

0 0 15

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Semarang)

0 0 51

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGALAMAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR : KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Unika Repository

0 0 16