Teknik kuantitatif Teknik kualitatif

1. Teknik kuantitatif

Hasil analisis data tes diperoleh dari hasil siswa berupa angka. Nilai tiap-tiap tes dihitung jumlahnya dalam satu kelas ∑N kemudian dihitung dalam presentase dengan mengunakan rumus: Persentase kemampuan membaca siswa = ∑N x 100 nxs Keterangan: ∑N : Jumlah nilai dalam satu kelas n : Nilai maksimal soal tes s : Banyaknya siswa dalam satu kelas Hasil persentase kemampuan siswa tiap-tiap tes kemudian dibandingkan anatara hasil tes siklus I dan siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan membaca cepat dalam membaca buku teks bahasa Indonesia dengan teknik skimming dan keberhasilan penelitian.

2. Teknik kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data nontes. Data kualitatif ini diperoleh dari data observasi, wawancara, jurnal, dan dokumen foto. Adapun langkah penganalisisan data kualitatif adalah dengan mengaalisis hasil observasi yang telah diisi saat pembelajaran dan mengklarifikasikannya dengan teman peneliti yang membantu dalam penelitian; data wawancara dianalisis dengan cara membaca catatan atau mendengarkan rekaman hasil wawancara; data jurnal dianalisis dengan cara membahas seluruh jurnal siswa dan guru. Hasil analisis tersebut untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam latihan-latihan membaca cepat, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam membaca cepat dengan teknik skimming serta sebagai dasar untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan membaca cepat dalam membaca buku teks bahasa Indonesia dengan teknik skimming.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Sekolah

SMP Terpadu Darul „Amal berdiri di bawah Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam Darul „Amal. Darul „Amal terlahir dari seorang anak desa yang miskin dan yatim, yang se masa kanak-kanaknya selalu menggembala setiap sore dan malam hari mendapatkan bimbingan agama dari seorang Ustadz Abdullah Mubarok alm, dengan berbagai keprihatin Sekolah Dasar Beliau tamatkan tahun 1966. Selepas SD, meski hasrat menggebu untuk melanjutkan ke SMP namun faktor ekonomi, menyeret Beliau hanya masuk Pondok Pesantren Mekar Sari yang Cinagen, dengan bimbingan Mu‟alim Ucep Suryadin. Pada tahun 1967 Beliau dapat masuk Sekolah PGA P 4 tahun Al- Ma‟arief berkat bantuan Kepala Sekolahnya Didin Saefuddin yang membebaskannya dari semua bentuk biaya apapun, dan tamat tahun 1971. Dengan berbekal izin dan doa Ibu serta hasrat yang menggelora untuk meninggalkan kampong halaman dan merantau ke Kota Sukabumi, namun ketika di pertengahan jalan Pasir Piring Beliau diturunkan kondektur bis yang Beliau tumpangi karena ongkosnya kurang, namun kejadian itu tidak mengurungkan niatnya untuk terus berangkat menuju perantauan dan ditapakinya perjalanan yang sisa kira-kira 80 km-an lagi untuk sampai di Kota Sukabumi, melewati hutan dan kampung-kampung penduduk. Dengan bantuan tukang Beca, akhirnya sampai tujuan, yaitu di Pondok Pesantren Tipar, dan diterima oleh Pimpinan Pesantren K.H. E. Fachruddin Masthura,