Prinsip-prinsip PTK meliputi 1 tidak mengganggu KBM; 2 tidak menyita waktu; 3 metodologi andalan; 4 merupakan masalah guru; 5 konsistensi terhadap
prosedur etika; 6 permasalah terkait dalam misi sekolah.
39
Ada empat jenis Penelitian Tindakan Kelas menurut Chein dalam M. Mega. N dan Kharina Islami Dewi di antaranya:
1. PTK Diagnostik
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dirancang untuk menuntun peneliti kearah suatu tindakan. Dalam hal ini, peneliti mendiagnosis dan memasuki
situasi yang terdapat di dalam latar penelitian.
2. PTK Partisipan
Penelitian Tindakan Kelas Partisispan suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan, apabila peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal
sampai dengan pembuatan laporan.
3. PTK Empiris
Dikatakan Penelitian Tindaka Kelas Empiris apabila peneliti berupaya melaksanakan suatu tindakan, kemudian membukukannya. Pada partisipasinya,
proses penelitian ini berkenaan dengan penyimpanan catatan dengan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaanya sehari-hari.
4. PTK Eksperimental
Disebut Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental apabila PTK dilaksanakan sebagai upaya menerapkan berbagai teknik dan strategi secara efektif dan efisien.
39
Ibid. 3-17
Dalam kegiatan belajar mengajar yang diterapkannya, PTK dapat menentukan cara yang paling efektif dalam rangkai mencapai tujuan pembelajaran.
40
Berdasarkan keempat jenis PTK di atas, model yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah PTK partisipan. Model ini sesuai dengan model penelitian yang
akan dilaksanakan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, di mana peneliti akan ikut serta secara langsung dalam proses tersebut hingga akhir
penyusunan laporan. PTK mengupayakan perbaikan kondisi pembelajaran dan menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul di dalam kelas. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian daur. Proses pengkajian
terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahap atau dalam penelitian kelas dapat digambarakan sebagai berikut.
40
Dewi Yanti, Penerapan Memotong dan Merekatkan Cutting-Gluing dalam Pembelajaran Menulis Resensi Novel Tahun Ajaran 2010-2011 , Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia UIN Jakarta, 2010, hlm.
Bagan 1. Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
41
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas menurut Kunandar 1. Untuk memecahkan permasalah nyata yang terjadi di dalam kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya
akademik di kalangan para guru;
41
Suyandi, Penelitian Tindakan Kelas, Jogjakarta: DIVA Press, cet. Ke- 1, hlm. 50
Perencana
Refleksi Pelaksanaa
Refleksi SIKLUS I
Pengamata Pelaksanaa
Pengamata
SIKLUS II Perencana
?
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat;
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran dll.
42
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas menurut Kunandar dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek akademis dan praktis.
1. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki
mutu pembelajaran dalam jangka pendek; 2. Manfaat praktis dari hasil pelaksanaan PTK antara lain a merupakan
pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana
pelaksanaan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan pendekatan,
metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas, b
pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya, dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam
tataran praktis, sehingga kurikulum dapat berjalan dengan secara efektif
42
Rido Kurnianto, et. al. Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: Aprinta, 2009, Ed. 1 hlm. 4- 9.
melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
43
D. Instrumen Penelitian