BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan untuk membahas permasalahan penelitian ini, terdiri atas teori yang berkenaan dengan memabaca cepat untuk memperoleh inti atau
gagasan dalam teks yang dibaca dan termasuk di dalamnya dengan menggunakan teknik skimming. Berikut ini, uraian masing-masing teori yang relevan dengan
penelitian membaca cepat dalam membaca buku teks dengan teknik skimming.
1. Hakikat Membaca
Menurut KBBI membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau atau hanya dalam hati.
4
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar menghafal tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, prikolinguistik, dan meta kognitif. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca
kritis, dan pemahaman kreatif.
5
Menurut Goodman dalam Alfin, membaca merupakan suatu proses dinamis untuk merekonstruksi suatu pesan yang secara grafis dikehendaki oleh penulis.
6
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, ed. Ke-4 hlm. 109
5
Prambudi Angga Tristono, Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat pada Mata Pelajaran bahasa Indonesia Siswa kelas V SD Negeri Siliwangi 01 Kecamatan Semarang Barat, Program D2
PGKSD, UNNES. 2006, hlm. 4
6
Jauharoti Alfin, dkk. Bahasa Indonesia 1, Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic Schools, 2008 ed. 1 paket 7, hlm. 7-10
Menurut Syafi‟ie dalam Alfin, membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan
mengamati tulisan secara visual dan proses psikologis dimulai ketika indra visual mengirimkan hasil pengamatan terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem
saraf.
7
Jadi, membaca adalah suatu kegiatan yang berinteraksi dengan teks dan menerka isi teks yang dibaca. Melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi,
seperti ingatan, pikiran, pemahaman, daya khayal, dan pemecahan masalah.
2. Proses Membaca
Menurut Burns dalam Prambudi, proses membaca meliputi sembilan aspek, yaitu:
a. Aspek sensori Pada tahap ini anak belajar membedakan secara visual simbol-simbol grafis
huruf atau kata yang digunakan untuk mempresentasikan bahasa lisan. b. Aspek perseptual
Anak mengenali rangkaian simbol tertulis, baik berupa kata, frasa, atau kalimat kemudian memberi makna dengan menginterpretasikan teks yang
dibacanya. c. Aspek urutan
Kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linear, yang umumnya tampil pada satu halaman dari kiri ke kanan atau dari atas ke
bawah.
7
Ibid. 7-12
d. Aspek pengalaman Anak yang mempunyai pengalaman yang banyak akan mempunyai
kesempatan luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang dihadapi dalam membaca.
e. Aspek berpikir Anak membuat simpulan berdasarkan isi bacaan untuk dapat memahami
bacaan tersebut. f. Aspek pembelajaran
Anak belajar membaca dalam kegiatan pembelajaran. g. Aspek asosiasi
Anak mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna. h. Aspek afektif
Kegiatan memusatkan perhatian anak, membuktikan kegemaran membaca dan menumbuhkan motivasi ketika sedang membaca.
i. Aspek pemberian gagasan Anak memberikan gagasan atau pendapat tentang teks yang telah mereka
baca.
8
3. Jenis-jenis Membaca