Hasil Tes Siklus II Hasil Nontes Siklus II

3. Siklus II

Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnnya telah dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Siklus II ini dipersiapkan dan direncanakan lebih matang karena siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih positif daripada siklus I. Perencanaan pada siklus II ini dengan melihat refleksi siklus I sehingga diharapkan siklus II berjalan dengan lebih baik. Pelaksanaan siklus II masih merupakan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming dengan segala perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus I. Berikut hasil tes dan nontes siklus II.

a. Hasil Tes Siklus II

Hasil penelitian tes siklus II ini masih diperoleh dari data kecepatan membaca dan hasil pemahaman kemampuan membaca cepat. Tabel 10 Hasil Kecepatan Membaca Cepat Siklus II No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Skor Rata-rata 1 Sangat Cepat 250-299 3 783 16,7 3522 X 100 299 X 18 = 65,45 Kategori sedang 2 Cepat 200-249 4 885 22,3 3 Sedang 150-199 9 1619 50 4 Kurang 100-149 1 138 5,5 5 Sangat Kurang 50-99 1 97 5,5 Jumlah 18 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor kecepatan membaca yang dicapai siswa pada siklus I adalah 65,45, sebanyak 3 siswa atau 16,7 yang memperoleh kategori sangat cepat dengan rentang nilai kecepatan 250-299 kpm. Sebanyak 4 siswa atau 22,3 yang memperoleh kategori cepat dengan rentang nilai kecepatan 200-249 kmp, adapun kategori sedang dicapai oleh 9 siswa atau 50 dengan rentang nilai kecepatan 150-199 kmp, pada kategori lambat dicapai oleh 1 siswa dengan rentang nilai kecepatan 100-149 dan kategori sangat lambat dicapai oleh 1 siswa dengan rentang nilai kecepatan 50-99 kpm. Tabel 11 Hasil Pemahaman Kemampuan Membaca Teks Siklus II No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Nilai Skor Rata-rata 1 Sangat Baik 85-100 3 270 16,7 1300 X 100 100 X18 = 72,23 Kategori Baik 2 Baik 65-84 10 750 55,5 3 Cukup 45-64 5 280 27,8 4 Kurang 25-44 5 Sangat Kurang 0-24 Jumlah 18 1300 100 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan sebanyak 3 siswa mendapatkan kategori sangat baik, dengan rentang nilai 85-100. Rentang nilai 65-84 atau kategori baik dicapai oleh siswa sebanyak 10 siswa. Pada kategori cukup dicapai oleh 5 siswa dengan rentang nilai 45-64. Adapun rata-rata nilai tes pemahaman kemampuan membaca siklus II yaitu 72,23.

b. Hasil Nontes Siklus II

Hasil penelitian nontes siklus II ini, masih diperoleh dari data observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini pemaparan hasil nontes siklus II. 1 Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingakah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming. Kegiatn ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pedoman observasi yang digunakan pada siklus ini sama dengan pedoman observasi pada siklus I. Pedoman tersebut meliputi aspek positif dan aspek negatif siswa dalam pembelajaran. Aspek positif siswa meliputi 1 siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh; 2 siswa membaca cepat dengan penuh perhatian; 3 siswa mengerjakan soal dengan baik; 4 siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran; 5 siswa tidak mengganggu teman. Aspek negatif siswa meliputi 1 siswa meremehkan penjelasan guru; 2 siswa enggan melakukan kegiatan membaca cepat; 3 siswa meremehkan tugas untuk mengerjakan soal; 4 siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran; 5 siswa mengganggu teman. Berikut ini penjabaran hasil observasi terhadap kebiasaan-kebiasan membaca siswa selama proses pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming pada siklus II. Tabel 12 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus II No Aspek Observasi Frekuensi Persentase Kategori 1 Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh 14 77,8 B 2 Siswa membaca cepat dengan penuh perhatian 16 88,9 SB 3 Siswa mengerjakan soal dengan baik 12 66,7 B 4 Siswa aktif bertanya ketika kesulitan selama pembelajaran 8 44,5 C 5 Siswa tidak mengganggu teman 16 88,9 SB Keterangan: SB : Sangat baik = 81 - 100 B : Baik = 61 - 80 C : Cukup = 41 - 60 K : Kurang = 21 - 40 SK : Sangat kurang= 0 - 20 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada aspek siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh sebanyak 14 siswa atau masuk dalam kategori baik. Pada aspek siswa membaca cepat dengan penuh perhatian masuk kategori sangat baik karena ada 16 siswa yang melakukan kegiatan membaca cepat dengan penuh perhatian. Aspek ketiga yaitu siswa mengerjakan soal dengan baik masuk dalam kategori baik. Sebanyak 12 siswa berusaha mengerjakan soal dengan baik. Pada waktu proses pembelajaran, siswa masih enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan. Hanya 8 orang yang aktif bertanya sehingga pada aspek ini masuk dalam kategori kurang. Siswa masih canggung untuk bertanya kepada peneliti. Aspek kelima yaitu siswa tidak menggangu teman. Pada aspek ini, sebanyak 16 siswa tidak mengganggu teman sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Berikut ini akan dijelaskan hasil observasi aspek negatif siklus II yang merupakan kebalikan dari aspek positif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 13 Hasil Observasi Apek Negatif Siklus II No Aspek Observasi Frekuensi Presentase Kategori 1 Siswa meremehkan penjelasan guru 4 22,3 B 2 Siswa enggan melakukan kegiatan membaca cepat 2 11,2 SB 3 Siswa meremehkan tugas untuk mengerjakan soal 6 33,4 B 4 Siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran 10 55,6 C 5 Siswa mengganggu teman 2 11,2 SB Keterangan: SK : Sangat kurang= 81 - 100 K : Kurang = 61 - 80 C : Cukup = 41 - 60 B : Baik = 21 - 40 SB : Sangat baik = 0 - 20 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada aspek siswa meremehkan penjelasan guru sebanyak 4 siswa atau masuk dalam kategori baik. Pada aspek siswa enggan malakukan kegiatan membaca cepat sebanyak 2 siswa atau masuk kategori sangat baik. Aspek ketiga yaitu siswa meremehkan tugas untuk mengerjakan soal masuk dalam kategori baik sebanyak 6 siswa. Pada waktu proses pembelajaran, siswa masih enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran sebanyak 10 siswa yang enggan bertanya, aspek ini masuk dalam kategori kurang. Siswa masih canggung untuk bertanya kepada peneliti. Aspek kelima yaitu siswa menggangu teman. Pada aspek ini, sebanyak 2 siswa yang mengganggu teman sehingga masuk dalam kategori sangat baik. 2 Jurnal Jurnal yang digunakan dalam tindakan siklus I adalah jurnal siswa dan guru. Jurnal siswa berisi tentang pendapat dan tanggapan siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, sedangkan jurnal guru berisi hasil pengamatan peneliti tentang keaktifan siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. a Jurnal Siswa Jurnal siswa yang diberikan terdiri atas enam pertanyaan yang diisi secara individu meliputi 1 minat siswa terhadap pembelajaran membaca cepat; 2 pendapat siswa terhadap penjelasan guru tentang pembelajaran membaca cepat; 3 ketertarikan siswa terhadap teknik skimming; 4 pendapat siswa tentang penyebab kesulitan dalam pemebelajaran membaca cepat dengan teknik skimming; 5 pesan, kesan, dan saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Berdasarkan hasil jurnal siswa diketahui bahwa sebanyak 16 siswa yang merasa tertarik dan minat dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming karena mereka merasa mendapatkan suasana baru, mendapatkan informasi dalam waktu yang singkat, menambah banyak pengalaman, dan menambah pengetahuan untuk meningkatkan keterapilan membaca cepat. Ada 2 siswa yang tidak merasa tertarik dengan pembelajaran membaca cepat karena teks yang dibaca kurang menarik dan susah untuk memahami teks bacaan. Tanggapan siswa terhadap penjelasan peneliti mengenai pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming yaitu sebanyak 15 siswa yang merasa penjelasan peneliti mudah dimengeri dan siswa merasa tidak jenuh, karena peneleti penjelaskan singkat pada dan jelas dan langsung dipraktikkan. Ada 3 siswa yang merasa penjelasan peneliti masih sulit dipahami karena kurangnya konsentrasi saat guru menjelaskannya. Ketertarikan siswa terhadap teknik skimming yaitu sebanyak 17 siswa karena merupakan teknik pembelajaran membaca cepat. Ada 1 siswa yang merasa tidak tertarik dengan teknik skimming karena terlalu rumit dan sulit untuk digunakan pada saat membaca, dan merasa dikejar waktu. Dengan penggunaan teknik skimming siswa yang merasa kesulitan pada saat membaca kata bahasa asing, tidak konsentrasi, ketakutan waktu habis. Pesan, kesan dan saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming sangat baik, mereka merasa senang dengan pembelajaran yang telah berlangsung. Sebanyak 18 siswa memberikan saran yang mendukung terhadap pembelajaran selanjutnya. Siswa berharap pembelajaran lebih menarik dan lebih menyenangkan. Siswa menyarankan agar kita semua lebih semangat lagi dalam membaca, dan lebih memahami isi bacaannya. b Jurnal Guru Jurnal guru merupakan hasil pengamatan peneliti tentang perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran. Aspek-aspek yang ada dalam jurnal guru yaitu 1 catatan mengenai kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran; 2 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming; 3 catatan mengenai tanggapan siswa tentang teknik skimming; 4 catatan mengenai tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan membaca cepat dengan teknik skimming; 5 catatan mengenai kejadian-kejadian yang muncul pada saat pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Aspek pertama tentang kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, bisa dilihat pada saat peneliti masuk kelas, siswa telah duduk rapi di tempatnya msing-masing. Suasana kelas yang gaduh menjadi tenang ketika peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa dengan antusias menerima materi yang disampaiakan. Aspek kedua keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, ditunjukan melalui respon siswa dalam menjawab pertanyaan yang lontarkan peneliti selama pembelajaran berlangsung. Mereka sangat antusias mengkuti pembelajaran ini, sehingga mereka aktif bertanya tentang teknik skimming. Aspek ketiga, tanggapan siswa terhadap teknik skimming. Siswa mulai tertarik dengan pembelajaran ini sehingga mereka betul-betul membaca dan memahami isi teks, namun ada beberapa siswa yang masih kurang tertarik karena, mungkin bacaannya kurang menarik. Aspek keempat, tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan membaca dengan teknik skimming. Tugas yang diberikan pada siswa berkaitan dengan membaca cepat dalam membaca buku teks Bahasa Indonesia dengan hasil yang bervariasi. Aspek kelima, kejadian-kejadian yang muncul pada saat pembelajaran membaca cepat dalam membaca buku teks Bahasa Indonesia dengan teknik skimming. Kejadian yang muncul pada saat pembelajaran membaca cepat, setelah melihat dari siswa secara langsung, hasilnya memuaskan dari hasil tes pilihan ganda untuk siswa. 3 Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus II dan setelah memperoleh nilai hasil tes siklus II. Peneliti mewawancarai tiga siswa, dengan kriteria memperoleh kecepatan membacanya cepat, sedang, dan lambat. Kegiatan wawancara yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran membaca cepat. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan pada siswa saat wawancara siklus II sama dengan siklus I diantaranya 1 pendapat siswa dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming; 2 pendapat siswa tentang penjelasan guru mengenai teknik skimming; 3 kesulitan yang dihadapi siswa terhadap penggunaan teknik skimming dalam kegiatan membaca cepat; 4 perasaan siswa ketika dapat meningkatkan kecepatan membaca; 5 saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Pendapat siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, untuk siswa yang mendapatkan kecepatan membacanya cepat merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming karena merupakan pembelajaran yang menarik dan bisa lebih meningkatkan keterampilan membaca cepat. Siswa yang kecepatan membacanya sedang, merasa tertarik dengan pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, karena dengan pembelajaran membaca cepat tersebut bisa lebih mudah mencari isi topic bacaan. Siswa yang kecepatan membacanya lambat, merasa kesulitan dengan pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, karena masih kurang mengerti pemakain tekniknya. Pendapat siswa tentang penjelasan guru mengenai teknik skimming, siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat merasa penjelasan guru lebih jelas dibanding dari buku. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang juga berpendapat bahwa penjelasan guru jelas, mudah dipaham. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat berpendapat bahwa penjelasan guru jelas, bisa dimengerti walaupun tidak semuanya. Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap penggunaan teknik skimming dalam kegiatan membaca cepat, bagi siswa yang memperoleh kecepatan membacanya, mereka merasa kesulitan di saat konsentrasinya pudar. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang merasa kesulitan karena waktu yang relatif singkat. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat merasa kesulitan karena bacaannya kurang menarik. Perasaan siswa ketika kecepatan membacanya meningkat, menurut siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat, merasa senang dan kagum. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang, merasakan bahagia dan senang. Bagi siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat, merasakan senang. Saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, menurut siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat memberikan saran agar teknik skimming ini harus lebih sering digunakan dalam pembelajaran membaca. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang memberikan saran kepada peneliti agar tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran, karena mereka masih kurangnya konsentrasi. Bagi siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat, memberikan saran agar lebih ditingkatkan pembelajaran keterampilan membaca cepat agar bisa membaca dalam waktu yang singkat. 4 Dokumentasi Foto Dokumentasi pada penelitian ini berwujud foto kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus I berlangsung. Foto yang diambil terdiri atas 1 Aktivitas siswa saat kegiatan membaca cepat dengan teknik skimming; 2 Aktivitas siswa ketika menghitung kecepatan membaca; 3 Aktivitas siswa saat menjawab soal tes. Berikut ini adalah gambar dan penjelasan pada saat pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus II. Gambar 5. Aktivitas Siswa Membaca Cepat Gambar di atas menunjukkkan siswa sedang melakukan kegiatan membaca cepat. Pada proses ini, siswa membaca teks bacaan dengan judul ” Benahi Transportasi ke Bandara Soekarno-Hatta ”. Pada proses membaca, masih ada siswa yang melakukan kesalahan seperti yang terlihat pada gambar di atas, ada siswa yang mengangkat teks bacaan ketika membaca. Keterampilan membaca cepat merupakan keterampilan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan pemahaman yang cepat terhadap isi bacaan, maka kesalahan- kesalahn tersebut harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. Gambar selanjutnya adalah, aktivitas siswa ketika menghitung kecepatan membaca. Gambar 6. Aktivitas Siswa Menghitung Kecepatan Membaca Gambar di atas adalah aktivitas siswa ketika menghitung kecepatan membaca. Siswa dengan bersungguh-sungguh menghitung kecepatan membacanya. Gambar selanjutnya, Aktivitas siswa saat menjawab soal. Gambar 7. Aktivitas Siswa Menjawab Soal Tes Gambar di atas menunjukkan kegiatan siswa mengerjakan soal tes untuk melatih pemahaman siswa dari bacaan yang telah mereka baca. Siswa mengerjakan soal dengan serius, tetapi masih ada siswa yang mengganggu teman mereka. Peneliti melakukan pendekatan terhadap siswa yang masih mengganggu siswa lain, ketika proses pengerjaan soal. Setelah siswa mengerjakan soal tersebut nantinya akan diketahui nilai siswa dan akan terlihat kemampuan siswa dalam membaca cepat. 5 Refleksi Sikllus II Pada pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus II, siswa lebih antusias daripada siklus I. siswa mulai tertarik dengan pembelajaran ini terutama pada saat menggunakan teknik skimming. Dengan teknik skimming, mereka dilatih untuk membaca secara cepat dan tepat. Dalam kegiatan membaca, kebiasaan buruk membaca mulai berkurang. Kesalahan tersebut seperti mengangkat teks. Target yang ditetapkan siklus II yaitu nilai rata-rata keseluruhan sebesar 70 berhasil dicapai. Rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 65,45 dan pemahaman kemampuan membaca cepat sebesar 72,24 . Dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi, tingkah laku siswa pada pembelajaran di siklus II lebih positif daripada siklus I walaupun masih ada siswa yang melakukan tingkah laku yang negatif, seperti mengganggu teman. Namun, pada siklus II ini pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming masih belum sesuai target namun sudah meningkat dari siklus sebelumnya.

C. Pembahasan

Pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas dua hal, yaitu peningkatan keterampilan membaca cepat dan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming.

1. Peningkatan keterampilan membaca cepat

Pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian setiap siklus diperoleh dari data tes dan data nontes. Hasil tes dan nontes siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca cepat dan perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Sebelum dilakukan tes keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, dilakukan tes prasiklus untuk mengetahui seberapa besar keterampilan awal siswa dalam membaca cepat. Hasil tes pada tes prasiklus menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa 46,64 pada kecepatan membaca sedangkan hasil pemahaman membaca cepat sebesar 38,64. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa tingkat keterampilan awal siswa dalam membaca cepat masih di bawah target yang telah ditentukan yaitu sebesar 70.