Hasil tes siklus I Hasil nontes siklus I

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa rata-rata skor yang dicapai siswa 38,34 atau masuk kategori kurang. Belum ada siswa yang memperoleh kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100. Hanya ada 1 siswa yang memperoleh kategori baik dengan rentang nilai 65-84. Sebanyak 4 siswa yang memperoleh kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Siswa yang memperoleh kategori kurang sebanyak 9 siswa dengan rentang nilai 25-44. Sebanyak 4 siswa yang memperoleh kategori sangat kurang dengan rentang nilai 0-24.

2. Siklus I

Pembelajaran membaca cepat pada siklus ini merupakan tindakan awal penelitian dengan menggunakan teknik skimming. Hasil pelaksanaan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming pada siklus I terdiri atas data tes dan nontes dengan hasil penelitian sebagai berikut.

a. Hasil tes siklus I

Hasil tes pada siklus I merupakan hasil tes keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming. Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini. Tabel 6 Hasil Kecepatan Membaca Siklus I No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Skor Rata-rata 1 Sangat Cepat 250-299 3205 X 100 299 X 18 = 59,56 Kategori Cukup 2 Cepat 200-249 4 955 22,3 3 Sedang 150-199 11 1989 61,2 4 Lambat 100-149 5 Sangat Lambat 50-99 3 261 16,7 Jumlah 18 3205 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor kecepatan membaca yang dicapai siswa pada siklus I adalah 59,56, belum ada siswa yang mencapai kategori sangat cepat dengan rentang nilai kecepatan 250-299 kpm. Sebanyak 4 siswa atau 22,3 yang memperoleh kategori cepat dengan rentang nilai kecepatan 200-249 kmp, adapun kategori sedang dicapai oleh 11 siswa atau 61,2 dengan rentang nilai kecepatan 150-199 kmp, pada kategori lambat tidak ada siswa yang mencapainya dengan rentang nilai kecepatan 100-149 dan kategori sangat lambat dicapai oleh 3 siswa atau 16,7 dengan rentang nilai kecepatan 50-99 kpm. Tabel 7 Hasil Pemahaman Kemampuan Membaca Teks Siklus I No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Nilai Skor Rata-Rata 1 Sangat Baik 85-100 920 X 100 100 X 18 = 51,12 Kategori Cukup 2 Baik 65-84 4 300 22,3 3 Cukup 45-64 8 430 44,5 4 Kurang 25-44 4 150 22,3 5 Sangat Kurang 0-24 2 40 11,2 Jumlah 18 920 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa sebesar 51,12 atau termasuk kategori cukup. Pada kategori sangat baik, dengan rentang nilai 85-100 belum ada siswa mencapainya. Rentang nilai 65-84 atau kategori baik dicapai oleh siswa sebanyak 4 siswa. Pada kategori cukup dicapai oleh 8 siswa dengan rentang nilai 45-64. Pada kategori kurang dicapai oleh 4 siswa dengan rentang nilai 25-44, dan pada kategori sangat kurang dicapai oleh 2 siswa dengan rentang nilai 0-24.

b. Hasil nontes siklus I

Data nontes pada siklus I ini diperoleh melalui observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini penjelasan mengenai hasil data nontes. 1 Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingakah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming. Kegiatn ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan aspek positif dan aspek negatif siswa. Aspek positif siswa antara lain 1 siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh; 2 siswa membaca cepat dengan penuh perhatian; 3 siswa mengerjakan soal dengan baik; 4 siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran; 5 siswa tidak mengganggu teman. Sikap negatif siswa meliputi 1 siswa meremehkan penjelasan guru; 2 siswa enggan melakukan kegiatan membaca cepat; 3 siswa meremehkan tugas untuk mengerjakan soal; 4 siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran; 5 siswa mengganggu teman. Hasil observasi siklus I terdapat beberapa siswa yang melakukan aspek positif maupun aspek negatif dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Hal ini dapat dipahami karena proses pembelajaran yang dilakukan peneliti merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah diajarkan pada mereka sehingga diperlukan proses untuk menyesuaikan. Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus I No Aspek Obsevasi Frekuensi Persentase Kategori 1 Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh- sungguh 16 88,9 SK 2 Siswa membaca cepat dengan penuh perhatian 12 66,7 B 3 Siswa mengerjakan soal dengan baik 9 50 C 4 Siswa aktif bertanya ketika kesulitan selama pembelajaran 6 33,4 K 5 Siswa tidak mengganggu teman 14 77,8 B Keterangan: SB : Sangat baik = 81 - 100 B : Baik = 61 - 80 C : Cukup = 41 - 60 K : Kurang = 21 - 40 SK : Sangat kurang= 0 - 20 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada aspek siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh sebanyak 16 siswa atau masuk dalam kategori sangat baik. Pada aspek siswa membaca cepat dengan penuh perhatian masuk kategori baik karena ada 12 siswa yang melakukan kegiatan membaca cepat dengan penuh perhatian. Aspek ketiga yaitu siswa mengerjakan soal dengan baik masuk dalam kategori cukup. Sebanyak 9 siswa berusaha mengerjakan soal dengan baik. Pada waktu proses pembelajaran, siswa masih enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan. Hanya 6 orang yang aktif bertanya sehingga pada aspek ini masuk dalam kategori kurang. Siswa masih canggung untuk bertanya kepada peneliti. Aspek kelima yaitu siswa tidak menggangu teman. Pada aspek ini, sebanyak 14 siswa tidak mengganggu teman sehingga masuk dalam kategori baik. Berikut ini akan dijelaskan hasil observasi aspek negatif yang merupakan kebalikan dari aspek positif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9 Observasi Aspek Negatif Siklus I N o Aspek Observasi Frekuen si Persenta se Katego ri 1 Siswa meremehka n penjelasan guru 2 11,2 SB 2 Siswa enggan melakukan kegiatan membaca cepat 6 33,4 B 3 Siswa meremehka n tugas untuk mengerjaka n soal 9 50 C 4 Siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajar an 12 66,7 K 5 Siswa menggangg u teman 4 22,3 B Keterangan: SK : Sangat kurang= 81 - 100 K : Kurang = 61 - 80 C : Cukup = 41 - 60 B : Baik = 21 - 40 SB : Sangat baik = 0 - 20 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada aspek siswa meremehkan penjelasan guru sebanyak 2 siswa atau masuk dalam kategori sangat baik. Pada aspek siswa enggan malakukan kegiatan membaca cepat sebanyak 6 siswa atau masuk kategori baik. Aspek ketiga yaitu siswa meremehkan tugas untuk mengerjakan soal masuk dalam kategori cukup sebanyak 9 siswa. Pada waktu proses pembelajaran, siswa masih enggan bertanya kepada peneliti ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran sebanyak 12 siswa yang enggan bertanya, aspek ini masuk dalam kategori kurang. Siswa masih canggung untuk bertanya kepada peneliti. Aspek kelima yaitu siswa menggangu teman. Pada aspek ini, sebanyak 4 siswa yang mengganggu teman sehingga masuk dalam kategori baik. 2 Jurnal Jurnal yang digunakan dalam tindakan siklus I adalah jurnal siswa dan guru. Jurnal siswa berisi tentang pendapat dan tanggapan siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, sedangkan jurnal guru berisi hasil pengamatan peneliti tentang keaktifan siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. a Jurnal Siswa Jurnal siswa yang diberikan terdiri atas enam pertanyaan yang diisi secara individu meliputi 1 minat siswa terhadap pembelajaran membaca cepat; 2 pendapat siswa terhadap penjelasan guru tentang pembelajaran membaca cepat; 3 ketertarikan siswa terhadap teknik skimming; 4 pendapat siswa tentang penyebab kesulitan dalam pemebelajaran membaca cepat dengan teknik skimming; 5 pesan, kesan, dan saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Berdasarkan hasil jurnal siswa diketahui bahwa sebanyak 14 siswa yang merasa tertarik dan minat dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming karena mereka merasa mendapatkan suasana baru dan menambah pengalaman untuk meningkatkan keterapilan membaca cepat. Ada 4 siswa yang tidak merasa tertarik dengan pembelajaran membaca cepat karena teks yang dibaca tidak mengerti dan susah untuk memahami teks bacaan. Tanggapan siswa terhadap penjelasan peneliti mengenai pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming yaitu sebanyak 13 siswa yang merasa penjelasan peneliti mudah dimengeri dan siswa merasa tidak jenuh, karena peneleti penjelaskan secara detail dan langsung dipraktikkan. Ada 5 siswa yang merasa penjelasan peneliti masih sulit dipahami karena teknik yang dijelaskan peneliti masih asing bagi mereka. Ketertarikan siswa terhadap teknik skimming yaitu sebanyak 12 siswa karena merupakan teknik yang baru pertama kali dikenal dan digunakan dalam pembelajaran. Ada 6 siswa yang merasa tidak tertarik dengan teknik skimming karena terlalu rumit dan sulit untuk memahami isi bacaan. Dengan penggunaan teknik skimming ada 7 siswa yang merasa kesulitan karena mereka merasa kurangnya pengetahuan sehingga sulit untuk memahami isi bacaan. Siswa yang merasa tidak kesulitan sebanyak 11 siswa karena, mereka merasa dengan teknik skimming mereka bisa lebih mudah meningkatkan keterampilan membaca cepat dan dapat memahami isi bacaan. Pesan, kesan dan saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming sangat baik, mereka merasa senang dengan pembelajaran yang telah berlangsung. Sebanyak 18 siswa memberikan saran yang mendukung terhadap pembelajaran yang akan datang. Siswa berharap pembelajaran lebih menarik dan lebih menyenangkan. Siswa menyarankan agar suara peneliti pada saat menyampaikan materi harus lebih keras. b Jurnal Guru Jurnal guru merupakan hasil pengamatan peneliti tentang perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran. Aspek-aspek yang ada dalam jurnal guru yaitu 1 catatan mengenai kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran; 2 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming; 3 catatan mengenai tanggapan siswa tentang teknik skimming; 4 catatan mengenai tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan membaca cepat dengan teknik skimming; 5 catatan mengenai kejadian-kejadian yang muncul pada saat pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Aspek pertama tentang kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, bisa dilihat pada saat peneliti masuk kelas, siswa telah duduk rapi di tempatnya msing-masing. Suasana kelas yang gaduh menjadi tenang ketika peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa dengan antusias menerima materi yang disampaiakan. Aspek kedua keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, ditunjukan melalui respon siswa dalam menjawab pertanyaan yang lontarkan peneliti selama pembelajaran berlangsung. Mereka sangat antusias mengkuti pembelajaran ini, sehingga mereka aktif bertanya tentang teknik skimming. Aspek ketiga, tanggapan siswa terhadap teknik skimming. Siswa mulai tertarik dengan pembelajaran ini sehingga mereka betul-betul membaca dan memahami isi teks, namun ada beberapa siswa yang masih kurang tertarik karena, mungkin bacaannya kurang menarik. Aspek keempat, tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan membaca dengan teknik skimming. Tugas yang diberikan pada siswa berkaitan dengan membaca cepat dalam membaca buku teks Bahasa Indonesia dengan hasil yang bervariasi. Aspek kelima, kejadian-kejadian yang muncul pada saat pembelajaran membaca cepat dalam membaca buku teks Bahasa Indonesia dengan teknik skimming. kejadian yang muncul pada saat pembelajaran membaca cepat, setelah melihat dari siswa secara langsung, hasilnya memuaskan dari hasil tes pilihan ganda untuk siswa. 3 Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus I dan setelah memperoleh nilai hasil tes siklus I. Peneliti mewawancarai tiga siswa, dengan kriteria memperoleh kecepatan membacanya cepat, sedang, dan lambat. Kegiatan wawancara yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran membaca cepat. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan siswa saat wawancara diantaranya 1 pendapat siswa dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming; 2 pendapat siswa tentang penjelasan guru mengenai teknik skimming; 3 kesulitan yang dihadapi siswa terhadap penggunaan teknik skimming dalam kegiatan membaca cepat; 4 perasaan siswa ketika dapat meningkatkan kecepatan membaca; 5 saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Pendapat siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, untuk siswa yang mendapatkan kecepatan membacanya cepat merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming karena merupakan pembelajaran yang menarik dan menambah banyak pengetahuan. Siswa yang kecepatan membacanya sedang, merasa tertarik dengan pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, karena dengan pembelajaran tersebut dapat mengukur kemampuan pada saat membaca. Siswa yang kecepatan membacanya lambat, merasa tertarik dengan pembelajaran keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming, akan tetapi merasa dikejar waktu akhirnya tidak konsentrasi. Pendapat siswa tentang penjelasan guru mengenai teknik skimming, siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat merasa penjelasan guru mudah dipahami karena runtut dan disertai contoh. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang juga berpendapat bahwa penjelasan guru mudah dipahami karena materi membaca cepat tidak begitu sulit dan mudah dimengerti. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat berpendapat bahwa penjelasan guru jelas dan bikin semangat. Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap penggunaan teknik skimming dalam kegiatan membaca cepat, bagi siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat, mereka merasa belum menghadapi kesulitan. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang merasa agak kesulitan karena susah untuk mengetahui ide utamanya dari teks tersebut. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat merasa kesulitan untuk menemukan ide utama karena merasa kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan teks bacaan. Perasaan siswa ketika kecepatan membacanya meningkat, menurut siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat, merasa senang karena keterampilan membacanya lebih meningkat. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang, merasakan karena bisa menambah prestasi. Bagi siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat, merasakan senang karena sudah mulai bisa memperbaiki keterampilan membacanya. Saran siswa terhadap pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming, menurut siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat memberikan saran agar keterampilan membaca ini tidak hanya mengetahui ide utamanya saja, tetapi harus faham dengan bacaannya. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang memberikan saran kepada peneliti agar lebih ditingkatkan lagi. Bagi siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat, memberikan saran agar dijelaskan kembali teknik skimming. 4 Dokumentasi Foto Dokumentasi pada penelitian ini berwujud foto kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus I berlangsung. Foto yang diambil terdiri atas 1 Aktivitas siswa saat kegiatan membaca cepat dengan teknik skimming; 2 Aktivitas siswa ketika menghitung kecepatan membaca; 3 Aktivitas siswa saat menjawab soal tes; 4 Aktivitas siswa ketika mengisi jurnal siswa. Berikut ini adalah gambar dan penjelasan pada saat pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus I. Gambar 1. Aktivitas Siswa Membaca Cepat Gambar di atas menunjukkan siswa sedang melakukan kegiatan membaca cepat. Pada proses ini, siswa membaca teks bacaan dengan judul ” Populasi Orang Utan yang Semakin Terancam ”. Pada proses membaca, masih ada siswa yang melakukan kesalahan seperti yang terlihat pada gambar di atas, ada siswa yang mengangkat teks bacaan ketika membaca. Kesalahan lain adalah vokalisasi, membaca sambil menunjuk pada teks, dan membaca sambil menyangga kepala. Keterampilan membaca cepat merupakan keterampilan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan pemahaman yang cepat terhadap isi bacaan, maka kesalahan-kesalahn tersebut harus diperbaiki pada siklus II. Gambar selanjutnya adalah, aktivitas siswa ketika menghitung kecepatan membaca. Gambar 2. Aktivitas Siswa Menghitung Kecepatan Membaca Gambar di atas adalah aktivitas siswa ketika menghitung kecepatan membaca. Siswa dengan bersungguh-sungguh menghitung kecepatan membacanya. Gambar selanjutnya, Aktivitas siswa saat menjawab soal. Gambar 3. Aktivitas Siswa Menjawab Soal Tes Gambar di atas menunjukkan kegiatan siswa mengerjakan soal tes untuk melatih pemahaman siswa dari bacaan yang telah mereka baca. Siswa mengerjakan soal dengan serius, tetapi masih ada siswa yang mengganggu teman mereka. Peneliti melakukan pendekatan terhadap siswa yang masih mengganggu siswa lain, ketika proses pengerjaan soal. Setelah siswa mengerjakan soal tersebut nantinya akan diketahui nilai siswa dan akan terlihat kemampuan siswa dalam membaca cepat. Gambar selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika mengisi jurnal siswa. Gambar 4. Aktivitas Siswa Saat Mengisi Jurnal Gambar di atas adalah kegiatan siswa mengisi lembar jurnal siswa yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan teknik skimming. Jurnal diisi secara individu untuk mengetahui pendapat dan tanggapan siswa terhadap dengan menggunakan teknik skimming. Dengan jurnal siswa ini, nantinya akan diketahui sejauh mana tanggapan siswa tentang pembelajaran dengan teknik skimming. 5 Refleksi Siklus I Pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming pada siklus I dapat diketahui bahwa teknik yang digunakan guru cukup disukai siswa. Hal ini terlihat pada minat dan antusias siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus I membuktikan bahwa dengan teknik skimming yang diperoleh mengalami peningkatan dari prasiklus. Hasil tes keterampilan membaca cepat secara klasikal sudah menunjukkan ketegori cukup baik dari tiap aspeknya. Namun, keterampilan siswa dalam membaca cepat perlu diperbaiki. Hal itu terlihat ketika proses membaca cepat, siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam membaca seperti mengangkat teks bacaan, vokalisasi, membaca dengan menggerakkan kepala, dan kurang konsentrasi terhadap teks bacaan. Kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca yang dilakukan siswa harus diperbaiki pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan buruk dalam membaca, nantinya dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara membaca yang benar. Kriteria nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk kecepatan membaca yang dicapai baru sebesar 65,45 sedangkan untuk pemahaman membaca cepat baru mencapai 51,12. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus II. Peneliti juga akan menambah waktu untuk latihan menggunakan teknik skimming serta memberikan cara mudah untuk memahami bacaan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal, dokumentasi foto, diperoleh hasil perubahan tingkah laku dalam pembelajaran membaca cepat masih tergolong cukup dan sudah mengalami sedikit perubahan. Beberapa siswa tertarik dengan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming tetapi ada pula siswa yang masih belum tertarik dengan pembelajaran tersebut, karena berbagai alasan seperti merasa kurang pengetahuan, sulitnya konsentrasi saat membaca, dan mengalami kesulitan tetapi masih malu untuk bertanya. Keaktifan siswa dalam bertanya nantinya harus ditingkatkan pada siklus II. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang masih sulit berkonsentrasi pada waktu pembelajaran dan suka mengganggu siswa yang lain. Untuk memperbaiki perilaku siswa agar lebih baik ke arah positif maka pada pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming siklus II nantinya akan direncanakan pembelajaran yang lebih matang. Pemberian reward bagi siswa yang mendapat nilai bagus. Penciptaan suasana yang lebih kondusif, proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

3. Siklus II