berulangulang seperti yang, di, dari, pada dan sebagainya; 8 jika penulisan dalam bentuk kolom, arahkan gerak mata ke bawah lurus vertikal.
Wainwright dalam Uswatun Khasanah beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan membaca antara lain 1 menghilangkan regresi karena regresi dapat
memperlambat kecepatan membaca; 2 mengembangkan ritme, cara ini dilakukan untuk menghindari regresi; 3 meningkatkan daya jangkauan pandang mata dapat
dilakukan dengan melihat kata-kata sekaligus, mengenali kumpulan kata, dan mengubah cara kerja otak dalam menerima informasi; 4 latihan tachistoscopic atau
sering disebut flashing, latihan ini menggunakan perangkat antiregresi.
26
Secara teoretis, kecepatan membaca dapat ditingkatkan menjadi dua sampai tiga kali lipat dari kecepatan semula. Dengan mengetahui metode dan teknik
mengembangkan kecepatan membaca, diikuti latihan yang intensif, menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk ketika membaca, dan membiasakan diri membaca dengan
cepat maka dalam beberapa minggu kecepatan membaca dapat meningkat.
8. Mengukur Kecepatan Membaca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa, dan setiap orang mempunyai kemampuan membaca yang berbeda-beda, namun kemampuan membaca dapat
diukur. Rumus membaca cepat:
x=y x 60 menit z
26
Uswatun Khasanah, “Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan Ide
Pokok dengan Teknik Ayunan Visual Siswa X-II SMA Negeri 2 Semarang Tahun ajaran 20082009 ”.
Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNNES 2009, hlm. 23-24
Keterangan: x : kecepatan membaca
y : jumlah kata teks yang telah berhasil dibaca z : lama membaca dalam detik
Rumusan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman isi teks: Kemampuan pemahaman isi teks = Jumlah jawaban betul x 100
Jumlah soal Rumusan untuk mengetahui kemampuan membaca:
Kemampuan membaca = kecepatan baca x kemampuan pemahaman isi teks.
27
9. Hakikat Buku Teks
“Istilah buku teks yang dipergunakan dalam modul ini adalah terjemahan atau padanan textbook dalam bahasa Inggris. Walaupun dalam kamus textbook
diterjemahkan dengan buku pelajaran Echols dan Shadily; 1983 : 1984 tetapi demi kepraktisan dan untuk menghindarkan kesalahpahaman maka istilah buku
teks tetap diperguanakan dalam modul ini”.
28
Buku teks adalah buku pelajaran dalam pelajaran tertentu yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud
dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan
tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.
29
27
Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih, Bahasa Indonesia untuk SMPMTS Kelas VII, Jakarta: Depdiknas, 2008, hlm. 19
28
Dadang Sundawa, Yon Rizal, dan Rifai Asfari, Kurikulum dan Buku Teks Pendidikan Ekonomi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, cet. Ke- 4, hlm. 5.4
29
Henry Guntur Tarigan dan. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, Bandung: Angkasa, 2009, hlm. 13
a. Fungsi buku teks
Dalam Tarigan, Greene dan Patty merumuskan beberapa peran buku teks sebagai berikut:
1 Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran;
2 Menyajikan suatu sumber pokok masalah subject-matter yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa sebagai
dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan ketika keterampilan- keterampilan ekspresional diperoleh di bawah kondisi-kondisi yang
menyerupai kehidupan yang sebenarnya; 3 Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai
keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi;
4 Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya metode dan sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa;
5 Menyajikan fiksasi perasaan yang mendalam awal yang perlu dan sebagai penunjang bagi pelatihan dan tugas praktis;
6 Menyajikan bahansarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tempat guna.
30
7 Menyediakan suatu sumber yang tersusun
30
Ibid. 17
b. Kualitas buku teks
1 Buku teks harus menarik minat siswa yang mempergunakannya; 2 Buku teks harus memberikan motivasi kepada siswa pemakainya;
3 Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memanfaatkannya;
4 Buku teks seyogyanya memepertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya;
5 Buku teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya; lebih baik kalau dapat menunjangnya dengan rencana sehingga semuanya
merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu; 6 Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas pribadi para
siswa yang mempergunakannya; 7 Buku teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep yang samar-
samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya;
8 Buku teks harus mempunyai sudut pandang atau “point of view” yang jelas
dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia;
9 Buku teks harus mampu memberikan pemantapan, penekanan pada nilai- nilai anak dan orang dewasa;
10 Buku teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.
31
10. Teknik Skimming
Menurut Fry dalam Mikulecky skimming memiliki kesamaan dengan scanning, yaitu memerlukan kecepatan membaca yang sangat tinggi. Namun,
skimming mempunyai perbedaan dengan scanning dalam hal berikut. Skimming adalah suatu teknik membaca dengan kecepatan tinggi untuk
mencari hal-hal yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan. Keterampilan membaca yang sangat berguna ialah skimming, yang melibatkan pembaca sepintas
dan cepat untuk mendapatkan kesan keseluruhan dan umum. Skimming dilakukan dengan cara membaca judul, subbab, dan beberapa alinea
pertama dalam setiap bab-nya. Jika buku tersebut memuat kesimpulan dalam setiap bab, maka Anda dapat pula membaca sekilas ringkasan tadi.
Fungsi skimming adalah mendapatkan ide utama tentang topic bacaan, bukan detailnya. Jadi skimming dapat dikatakan berhasil jika Anda bisa mendapatkan ide
pokok dan bisa membayangkan apa yang dibahas dalam keseluruhan isi buku secara umum.
32
31
Ibid. 21
32
www.muhammadnoer.com200907teknik-membaca-skimming kamis 27-10-11. Pukul
20.16
skimming menuntut pembaca memiliki kemampuan memproses teks dengan cepat guna memperoleh gambaran umum mengenai teks tersebut.
33
Sedangkan Scanning merupakan jenis membaca cepat dengan bertujuan untuk menemukan
informasi khusus dalam teks dengan cepat.
34
Keterampilan membaca scanning hanya dapat diperoleh dengan melakukan latihan-latihan. Harus berlatih memperluas jangkauan pandangan mata kita terhadap
kelompok-kelompok kata dan berpindah dengan cepat.
35
Jadi, teknik skimming adalah suatu teknik membaca cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan yang menggunakan waktu yang relatif singkat.
Langkah-langkah membaca skimming:
1. Membuat pertanyaan tentang apa yang akan kita cari dari suatu buku; 2. Telusuri daftar isi atau kata pengantar, apakah informasi yang kita butuhkan
itu ada; 3. Dengan penuh perhatian, telusuri dengan cepat tinggi setiap paragraf atau
subbab yang Anda hadapi; 4. Berhentilah ketika merasa menemukan apa yang Anda cari;
5. Bacalah dengan kecepatan normal, dan pahami dengan baik yang Anda cari tersebut.
33
Cahyani Isah dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007, hlm. 107
34
Ibid. 109
35
Ibid. 108
Tujuan Skimming dan Manfaat Skimming
A. Tujuan Skimming
1. Untuk mengenali topic bacaan; 2. Untuk mengetahui pendapat orang;
3. Untuk mengetahui organisasi penulisan; 4. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca
keseluruhan; 5. Untuk penyegaran apa yang pernah kita baca.
B. Manfaat Skimming
1. Dapat mencari suatu informasi khusus yang diperlukan dari sebuah teks bacaan atau buku secara cepat dan efesien;
2. Dapat menjelajahi banyak halaman buku dalam waktu yang singkat; 3. Tidak terlalu banyak membuang-buang waktu mencari sesuatu yang
diinginkan dari buku, khususnya tindakan yang tidak menunjang terhadap pencarian informasi tersebut.
11. Penggunaan Teknik Skimming