jurnal, wawancara, dan dokumentasi, tingkah laku siswa pada pembelajaran di siklus II lebih positif daripada siklus I walaupun masih ada siswa yang melakukan tingkah
laku yang negatif, seperti mengganggu teman. Namun, pada siklus II ini pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming masih belum sesuai target
namun sudah meningkat dari siklus sebelumnya.
C. Pembahasan
Pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas dua hal, yaitu peningkatan keterampilan membaca cepat dan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti
pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming.
1. Peningkatan keterampilan membaca cepat
Pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian setiap siklus diperoleh dari data tes dan data
nontes. Hasil tes dan nontes siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca cepat dan perubahan perilaku siswa setelah
dilakukan pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. Sebelum dilakukan tes keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming,
dilakukan tes prasiklus untuk mengetahui seberapa besar keterampilan awal siswa dalam membaca cepat. Hasil tes pada tes prasiklus menunjukkan bahwa kemampuan
awal siswa 46,64 pada kecepatan membaca sedangkan hasil pemahaman membaca cepat sebesar 38,64. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa tingkat keterampilan awal
siswa dalam membaca cepat masih di bawah target yang telah ditentukan yaitu sebesar 70.
Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca cepat dengan teknik skimming digunakan data tes yang diperoleh dari tes pada siklus I dan
siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II dibandingkan dengan hasil tes prasiklus untuk mengetahui perubahan keterampilan membaca cepat siswa dari kondisi awal hingga
setelah dilakukan keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming. Pada siklus I dan siklus II ditargetkan nilai rata-rata sebesar 70. Berikut ini penjabaran peningkatan
keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming prasiklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 14 Peningkatan Kecepatan Membaca
No Kategori Prasiklus
Siklus I Siklus II
Skor persentase Skor Presentase Skor
Presentase 1
Sangat Cepat
783 16,7
2 Cepat
200 5,5
955 22,3
885 22,3
3 Sedang
2250 83,4 1989 61,2
1619 50
4 Lambat
138 5,5
5 Sangat
Lambat 60
5,5 261
16,7 97
5,5
Jumlah 2510 100
3205 100 3522
100 Persentase
rata-rata 46,64
59,56 65,45
Tabel di atas menunjukkan tingkat kecepatan membaca siswa prasiklus, siklus I, dan siklus II. Rata-rata kecepatan membaca siswa pada prasiklus sebesar
46,64 atau termasuk kategori lambat, sedangkan pada siklus I kecepatan membaca siswa sebesar 59,56 atau termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil tes tersebut,
terjadi peningkatan kecepatan membaca siswa sebesar 12,92. Pada siklus II, hasil tes kecepatan membaca sebesar 65,45. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
kecepatan membaca siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 5,89. Hasil tes siklus II belum memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70. Tabel
berikutnya yaitu penjabaran peningkatan pemahaman membaca cepat.
Tabel 15 Peningkatan Pemahaman Membaca teks
No Kategori Prasiklus Siklus I
Siklus II Skor persentase Skor Persentase Skor Persentase
1 Sangat
Baik 270
16,7
2 Baik
80 5,5
300 22,3
750 55,5
3 Cukup 200
22,3 430
44,5 280
27,8 4
Kurang 350
50 150
22,3 5
Sangat Kurang
60 22,3
40 11,2
Jumlah 690
100 920
100 1300 100
Persentase rata-rata
38,34 51,12
72,23
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman membaca teks dari prasiklus ke siklus I. Hasil tes prasiklus pemahaman membaca
teks sebesar 38,34 atau masuk kategori kurang. Pada siklus I hasil tes pemahaman membaca teks sebesar 51,12 masuk kategori cukup. Berdasarkan hasil tersebut,
adanya peningkatan pemahaman membaca teks sebesar 12,78. Pada hasil tes siklus II juga mengalami peningkatan dari tes siklus I, hasil tes siklus II sebesar 72,23.
Sehingga terjadi peningkatan sebesar 21,11. Hasil tes siklus II sudah memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70. Berdasarkan hasil tes, terjadi
peningkatan keterampilan membaca cepat dalam membaca buku teks bahasa Indonesia dengan teknik skimming.
2. Perubahan tingkah laku siswa