Pertama, berdasarkan wawancara dengan siswa menyatakan pernah belajar membaca cepat namun mereka belum pernah belajar membaca cepat dengan suatu
teknik. Guru masih menerapkan proses pembelajaran konvensional yaitu guru berceramah dan siswa mengerjakan tugas. Guru hanya mengajarkan siswa untuk
membaca tanpa disertai dengan teknik yang dapat memudahkan siswa untuk membaca dengan cepat serta dapat menemukan memahami bacaan dengan cepat pula.
Kedua, berdasarkan keterangan guru dan hasil observasi, kemampuan membaca siswa masih dalam tahap per kata dan kalimat. Ketiga, berdasarkan keterangan guru, siswa
jika diberi pelajaran membaca tampak kurang berminat dan kurang tertarik dengan bacaan yang disajikan. Keempat, berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, mereka
ingin pembelajaran yang menyenangkan. Selama ini siswa menganggap pembelajaran membaca membosankan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan-permasalahan yang timbul berkaitan dengan rendahnya kemampuan membaca cepat yang dapat diidentifikasi
berikut ini. 1. Siswa kelas VIIID
SMP Terpadu Darul „Amal dalam pembelajaran membaca cepat teks masih dikatakan rendah dan hal ini disebabkan oleh
dua faktor yaitu faktor guru dan faktor siswa. 2. Faktor dari guru, yaitu a Penjelasan materi yang disampaikan guru sulit
dipahami oleh siswa; b Tidak pernah menggunakan teknik dalam pembelajaran
membaca cepat
sehingga kurang
menarik dan
membosankan.
3. Faktor dari siswa, yaitu a Kurang minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia; b Kurangnya pemahaman siswa tentang hakikat
membaca cepat yang sebenarnya; c Kurangnya latihan membaca sehingga siswa belum bisa membaca cepat teks.
Untuk mengatasi masalah pertama yang terdapat pada guru, sebaiknya metode atau teknik pembelajaran yang selama ini digunakannya diubah. Selain itu, guru lebih
banyak berkomunikasi dengan siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami serta memberikan kesempatan untuk bertanya.
Sedangkan, untuk mengatasi masalah faktor pada siswa yang kurang berminat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, karena menganggap pelajaran tersebut
membosankan dan banyak siswa yang meremehkan, karena tanpa belajar pun mereka sudah dapat berbahasa Indonesia. Untuk mengubah anggapan yang demikian, guru
sebaiknya memberikan arahan dan pengertian kepada siswa bahwa pentingnya pelajaran bahasa Indonesia dalam kehidupan mereka.
C. Batasan Masalah
Dari berbagai masalah yang telah dikemukakan, permasalahan penelitian ini dibatasi pada kemampuan membaca cepat pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas VIIID SMP Terpadu Darul „Amal perlu dikaji karena nilai akademis mereka
masih di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan oleh cara mengajar guru. Guru selama ini hanya menggunakan metode ceramah yang membosankan sehingga tidak
menggugah minat siswa untuk membaca sehingga siswa merasa jenuh belajar yang sifatnya monoton.
D. Rumusan Masalah