presentasi dapat diwakili oleh kata-kata, sedangkan sisanya terkandung dalam unsur-unsur non verbal. Sekitar 55 dalam bentuk bahsa tubuh dan 38 dari
nada suara. Riset lain menyatakan bahwa prosentase kekuatan presentasi antara unsur verbal dan non verbal berbanding sama.
14
Secara garis besar ciri-ciri presentasi yaitu
15
: a Penyampaian dengan semangat dan siap mental
Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental
juga harus diperkuat agar tidak merusak konsentrasi. b Kejelasan berbicara di depan audiens
Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras
suara hendaknya diperhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai. c Disajikan secara sistematis
Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
d Memberi argumen yang dapat diterima Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat
ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab. e Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan seluruh audiens.
14
Munaya P. K. Anjali, Pintar Presentasi Kiat-kiat Menampilkan Presentasi Cerdas, Mimikat dan Mampu Mempengerahui Orang Lain, Jogjakarta: DIVA PRESS, 2008, bagian
penutup.
15
Muhammad Noor, Presentasi Memukau Bagaimana Menciptakan Presentasi Luar Biasa, 2015, h.205-220 http:www.presentasi.net
C. Pengajaran Diskusi
1. Pengertian Diskusi
Diskusi ialah salah “satu proses memberikan jawaban atas pertanyaan
yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memberikan jawaban atas pertanyan atau pembicaraan suatu masalah
”.
16
Nio menjelaskan bahwa diskusi ialah proses pelibatan dua orang atau lebih individu yang bertinteraksi secara verbal dan tatap muka, mengenai tujuan
yang sudah tentu mengalami tukar-menukar informasi untuk memecahkan masalah. Lain halnya dengan Nio, Brilhart menjelaskan diskusi adalah bentuk
tukar pikiran secara teratur dan terarah dalam kelompok besar atau kelompok kecil dengan tujuan untuk diskusi ialah proses pengertian, kesepakatan dan
keputusan bersama mengenai suatu masalah. Dengan demikian dalam sebuah diskusi harus ada sebuah masalah yang dibicarakan, moderator yang
memimpin diskusi, dan ada peserta diskusi yang dapat menemukakan pendapat secara teratur.
17
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan untuk
dibahas dan dipecahkan secara bersama-sama. Untuk melaksanakan metode diskusi tentunya harus menggunakan sebuah teknik diskusi, teknik diskusi
sebagai salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana
interaksi anatara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi dan memecahkan suatu masalah.
18
Pada hakekatnya diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi
merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas koordinatif yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.
Salah satu ciri yang paling menonjol pada kelompok diskusi adalah forum atau masa tanya jawab, juga dapat berlangsung dalam setiap jenis diskusi atau
penampilan. Forum terbuka memberi kesempatan kepada para pendengar untuk memperoleh informasi yang lebih rinci, mengemukakan bahan tambahan,
16
Siti Sahara, dkk, keterampilan Berbahasa Indonesia, Jakarta : FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010, Cet 5, h. 17
17
Yeti mulyati, dkk, Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, Jakarta : Universitas Terbuka, 2009 h. 3.14 - 3.15
18
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke. 3, hlm. 87