C. Pengajaran Diskusi
1. Pengertian Diskusi
Diskusi ialah salah “satu proses memberikan jawaban atas pertanyaan
yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memberikan jawaban atas pertanyan atau pembicaraan suatu masalah
”.
16
Nio menjelaskan bahwa diskusi ialah proses pelibatan dua orang atau lebih individu yang bertinteraksi secara verbal dan tatap muka, mengenai tujuan
yang sudah tentu mengalami tukar-menukar informasi untuk memecahkan masalah. Lain halnya dengan Nio, Brilhart menjelaskan diskusi adalah bentuk
tukar pikiran secara teratur dan terarah dalam kelompok besar atau kelompok kecil dengan tujuan untuk diskusi ialah proses pengertian, kesepakatan dan
keputusan bersama mengenai suatu masalah. Dengan demikian dalam sebuah diskusi harus ada sebuah masalah yang dibicarakan, moderator yang
memimpin diskusi, dan ada peserta diskusi yang dapat menemukakan pendapat secara teratur.
17
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan untuk
dibahas dan dipecahkan secara bersama-sama. Untuk melaksanakan metode diskusi tentunya harus menggunakan sebuah teknik diskusi, teknik diskusi
sebagai salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana
interaksi anatara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi dan memecahkan suatu masalah.
18
Pada hakekatnya diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi
merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas koordinatif yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.
Salah satu ciri yang paling menonjol pada kelompok diskusi adalah forum atau masa tanya jawab, juga dapat berlangsung dalam setiap jenis diskusi atau
penampilan. Forum terbuka memberi kesempatan kepada para pendengar untuk memperoleh informasi yang lebih rinci, mengemukakan bahan tambahan,
16
Siti Sahara, dkk, keterampilan Berbahasa Indonesia, Jakarta : FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010, Cet 5, h. 17
17
Yeti mulyati, dkk, Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, Jakarta : Universitas Terbuka, 2009 h. 3.14 - 3.15
18
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke. 3, hlm. 87
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi itu.
Dalam uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa diskusi mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah yang melibatkan orang banyak yang pada akhirnya
pendengar diharapkan mempunyai pandangan dan hasil pemikiran bersama tentang sebuah masalah yang menjadi pokok diskusi tersebut.
Hal-hal yang perlu dijalin dalam berdiskusi menurut Dipodjoyo, yaitu sikap kooperatif, semangat Berinteraksi, kesadaran berkelompok, bahasa sebagai
alat berkomunikasi, dan kemampuan memahami persoalan. Selain itu, ketika proses diskusi berlangsung hendaknya peserta diskusi mendengarkan uraian
dengan penuh perhatian, menghilangkan sikap emosioanal dan prasangka, menangkap gagasan utama, dan gagasan penjelas, serta mempertimbangkannya.
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapainya. Baik dua orang atau lebih yang
masing-masing mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan perasaan subjektivitas dan emosionalitas yang akan
mengurangi bobot pikir pertimbangan akal yang semsetinya.
19
Metode diskusi bertujuan untuk :
20
1 Melatih peserta
didik mengembangkan
keterampilan bertanya,
berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan 2 Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional
3 Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif
4 Mengembangkan keberasilan peserta didik dalam menentukan pendapat 5 Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial
6 Melatih peserta didik untuk berpendapat tentang sesuatu masalah Manfaat dari Diskusi adalah :
1 Pelaksanaan sikap demokrasi. 2 Pengujian sikap toleransi.
3 Pengembangan kebebasan pribadi.
19
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosda karya, 2011, hlm. 141
20
Ibid, hlm. 142