2. Hasil Uji Derajat Integrasi
Dalam uji akar unit ADF bila menghasilkan kesimpulan bahwa data tidak stasioner, maka diperlukan proses diferensi data. Uji stasioner data melalui proses
diferensi ini disebut uji derajat integrasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order
diferensi ke berapa langkah pertama di atas, jika ternyata data tersebut tidak stasioner pada derajat nol Insukindro, 1992.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis:
Ho : Data tersebut tidak stasioner pada derajat 1, 2, ........ dan seterusnya. Ha : Data tersebut stasioner pada derajat 1, 2, .........dan seterusnya.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: Jika ADF test statistik ADF table
critical value α = 5 maka Ho ditolak, data tersebut stasioner pada derajat 1, 2, .........dan
seterusnya.
Jika ADF test statistik ADF table critical value α = 5 maka Ho diterima, data tersebut tidak stasioner pada derajat 1, 2, ........dan
seterusnya.
Tabel 4.2 Uji Akar Unit
Augmented Dickey-Fuller Test pada First Difference No.
Variabel first difference
Ho = Tidak Stasioner ADFtest
CV 5 Ha = Stasioner
1 lnJUB
-6.105921 -2.923780
Tolak Ho 2
lnPDB -3.430479
-2.915522 Tolak Ho
3 lnIHK
-6.298574 -2.93549
Tolak Ho 4
SBI -3.059067
-2.912631 Tolak Ho
5 lnUP
-11.17062 -2.912631
Tolak Ho Sumber: output EViews 6.0 diolah
Dari data yang diuji pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa semua variabel stasioner pada first difference. Hal ini dapat dibuktikan dengan Nilai
Augmented Dickey-Fuller test lebih besar dari Mac.Kinnon Critical Value 5 ADFtest CV 5. Kesimpulan dari data yang diolah adalah Ho ditolak
yaitu semua variabel sudah stasioner pada tingkat first difference, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada tingkat berikutnya second difference dan
pengujian dapat dilanjutkan dengan uji berikutnya yaitu Uji Kointegrasi.
3. Hasil Uji Kointegrasi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel bebas dan variabel tak bebasnya dalam jangka panjang.
Dari hasil Uji derajat integrasi didapat bahwa semua variabel stasioner pada ordo yang sama, yaitu pada I1 atau first differeence. Sehingga dapat
diuji apakah terdapat hubungan kointegrasi . Dalam menentukan besarnya lag dalam uji DF dan ADF terdapat berbagai
metode yaitu metode trial error coba-coba metode R
2
tertinggi, metode AIC
atau Schwarz criterion terkecil, rekomendasi Sims, ataupun dengan 20 persen N atau N
13
yang berdasarkan pada pengalaman dimana N = observasi
Tabel 4.3 Hasil Uji Kointegrasi
Dari tabel 4.3 di atas ditunjukkan nilai ADFtest CV 5, yaitu -4.167 artinya residual dari persamaan telah stasioner pada derajat integrasi nol atau I0. Hal ini
berarti terdapat hubungan yang signifikan berkointegrasi dalam jangka panjang antara M2 dan variabel-variabel yang mempengaruhinya yaitu PDB, KURS, SBI
dan uang primer.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas