Produk Domestik Bruto Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

2. Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto PDB dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksi bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut tetapi oleh penduduk negara lain. Variabel yang digunakan adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk warga negara asing yang berada di Indonesia dalam tahun tertentu. Nilai barang dan jasa yang diukur adalah berdasarkan harga konstan, yaitu sebagai berikut:  GDP nominal merupakan nilai produk dihitung berdasarkan harga yang berlaku ketika produk itu dihasilkan. GDP nominal dihitung dengan mengalikan kuantitas dengan harga pasar setiap tahun yang berubah-ubah.  GDP riil merupakan nilai produk dihitung berdasarkan harga tahun tertentu yang ditetapkan sebagai tahun dasar.  GDP deflator merupakan nilai produk berdasarkan indeks harga. GDP deflator dihitung dengan cara membagi GDP nominal dengan GDP riil. GDP Rill = GDP Nominal GDP Deflator PDB 100000 200000 300000 400000 500000 600000 Ja n- O 5 Ju n- O 5 De s- 05 M ar -O 6 Se p- O 6 Ja n- O 7 Ju n- O 7 De s- O 7 M ar -O 8 Se p- O 8 Ja nO 9 Ju n- O 9 De s- O 9 Periode M il y a r R u p ia PDB Sumber: Bank Indonesia Gambar 4.2 Perkembangan Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2005-2009 Berdasarkan grafik pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa PDB terus meningkat. Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mulai membaik, terutama disebabkan oleh meningkatnya daya beli masyarakat, membaiknya iklim investasi dan tingginya permintaan dunia terhadap ekspor Indonesia. Pada sisi penawaran, kinerja pertumbuhan ekonomi di tahun 2007 ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan pada hampir seluruh sektor ekonomi. Namun iklim yang kondusif tersebut tidak dapat bertahan lama, karena harga minyak semakin meroket ditambah dengan krisis subprime mortage di AS dan gejala resesi dunia serta gejala krisis pangan dunia. Hal ini nampak terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2008.

3. Nilai Tukar KURS