Nilai TukarKurs KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

C. Nilai TukarKurs

Exchange Rate Valuta asing foreign exchange adalah semua mata uang negara yang dapat digunakan untuk kegiatan perekonomian suatu negara dengan negara lain. Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang menurut mata uang lain misalnya harga Rupiah per Dollar. Menurut Sadono Sukirno 2000:197, kurs nilai tukar valuta asing merupakan masalah suatu nilai yang menunjukan mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. Menurut Endri 2007:74, kas atau sering disebut dengan kurs adalah jumlah atau harga uang domestik dari mata uang luar negeri asing. Kurs ini dipertahankan sama di semua pasar melalui arbitrase. Arbitrase valuta asing adalah pembelian mata uang asing bila harganya rendah dan menjualnya bila harganya tinggi. Suatu penurunan dalam nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut dengan depresiasi. Sedangkan kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut apresiasi. Menurut Mankiw 2005:492, exchange rate atau kurs adalah tingkat dimana negara-negara melakukan pertukaran dipasar dunia. Menurut Boediono 1993:43, perdagangan antar negara dimana masing- masing negara mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya yang kemudian disebut kurs. Kenaikan harga valuta asing artinya kenaikan nilai tukar disebut depresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal, oleh karenanya nilai relatif dari mata uang dalam negeri menurun, sehingga barang- barang atau produk luar negeri dan perjalanan ke luar negeri menjadi lebih mahal. Sebaliknya jatuhnya harga mata uang asing merupakan apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah, karenanya nilai relatif mata uang dalam negeri naik, maka produk luar negeri dan perjalanan ke luar negeri menjadi lebih murah Edalmen, 1999:11. Permintaan terhadap valuta asing Foreign Exchange Demand Foreign Exchange Demand timbul apabila penduduk suatu negara membutuhkan barang yang diproduksi negara lain. Artinya bila terjadi permintaan masyarakat terhadap produk luar negeri, maka permintaan terhadap valuta asing meningkat. Kenaikan permintaan terhadap valuta asing sangat ditentukan oleh faktor-faktor diantaranya: nilai tukar atau harga mata uang asing kurs, tingkat pendapatan, tingkat bunga relatif, selera, ekspetasi, dan kebijakan pemerintah Asfia Murni, 2006:244. Penawaran terhadap valuta asing Foreign Exchange Supply Foreign Exchange Supply terjadi apabila negara lain mengimpor barang dan jasa atau terjadi ekspor. Semakin besar ekspor suatu negara, maka supply valuta asing akan meningkat. Sebab terjadi peningkatan capital inflow. Sama halnya dengan konsep permintaan, supply dari valuta asing sangat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: perubahan kursvaluta asing, hargabiaya produksi barang impor, selera dan ekspetasi serta kebijakan pemerintah Asfia Murni, 2006:245. Pasar valuta asing pada dasarnya merupakan jaringan kerja dari perbankan dan lembaga keuangan dalam melayani masyarakat untuk membeli permintaan dan menjual penawaran valuta asing. Seperti jenis pasar lainnya, pasar valuta asing tidak bebas dari intervensi pemerintah. Bank sentral secara teratur ikut serta dalam transakti keuangan internasional yang disebut intervensi valuta asing foreign exchange intervention dalam usaha mempengaruhi nilai tukar. Dalam persetujuan keuangan internasional saat ini, yang disebut managed float regineI atau dirty float, nilai tukar berfluktuasi dari hari ke hari, tetapi bank sentral berusaha untuk mempengaruhi nilai tukar dengan membeli atau menjual mata uang. Ada dua tipe berintervensi valuta asing yang dapat dilakuakan oleh bank sentral Hadi Sasana, 2006:38. Pertama, yang disebut dengan unstrerilized foreign exchange intervention dimana bank sentral melakukan pembelian atau penjualan mata uang domestik untuk mempengaruhi base money. Pembelian mata uang domestik oleh bank sentral dan penjualan valuta asing yang sesuai dalam pasar valas mengarah pada penurunan yang sama dalam cadangan internasional dan base money. Sebaliknya, penjualan mata uang domestik akan menaikan cadangan internasional dan base money. Kedua, yang disebut dengan strerilized foreign exchange intervention. Jika bank sentral tidak ingin mempengaruhi base money dengan menjual atau membeli mata uang domestik, bank sentral dapat membalas intervensi valas dengan melakukan operasi pasar terbuka yang bersifat menyeimbangkan dalam pasar obligasi pemerintah. Sehingga posisi uang primer tidak berubah. Penentuan kurs valuta asing ini dapat dilakukan dalam dua sistem, yaitu Hadi Sasana, 2006:38: 1. Kurs Tetap Fixed Exchange Rate Yaitu sistem penentuan nilai valuta asing oleh otoritas moneter bank Sentral dengan menetapkan nilai valuta asing tersebut, dimana nilai tersebut tidak diubah dalam jangka waktu yang lama. 2. Kurs Berubah Bebas Flexible Exchange Rate Dalam pasar bebas, perubahan kurs dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan dan penawaran valuta asing berasal dari adanya transaksi debit dan kredit ekspor dan impor yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: harga, pendapatan, dan tingkat suku bunga.

D. Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank IndonesiaSBI