Permintaan Uang Jumlah Uang Beredar

d Near Money dapat diartikan sebagai uang hampir liquid sempurna. Artinya jenis uang ini dalam penggunaannya harus ditukarkan atau dicairkan terlebih dahulu. Contoh kartu ATM, kartu kredit credit card, deposito dan buku tabungan.

4. Permintaan Uang

Teori permintaan uang berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya permintaan uang. Teori permintaan akan uang sebenarnya dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tentang alokasi sumber daya ekonomi yang sifatnya terbatas. Pada prinsipnya dengan sumber ekonomi yang terbatas, manusia harus memilih alokasi yang memberikan kepuasan yang sebesar-besarnya di mana prinsip ekonomi berperan dengan pengorbanan yang kecil untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal. Apabila akan memperbanyak konsumsi misalnya, maka jumlah kekayaan yang terdiri dari pendapatan dan kekayaan lainnya akan semakin kecil. Demikian juga jika mereka ingin memiliki salah satu bentuk kekayaan lebih banyak, maka dengan sendirinya pemilihan bentuk kekayaan yang lainnya akan menjadi sedikit. Mereka akan selalu mencari keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dari kepemilikan sesuatu bentuk kekayaan. Kekayaan dapat berwujud dalam bentuk uang, surat berharga, deposito atau barang Dhani Agung Darmawan; 2005:6. Permintaan Uang Klasik Teori-teori permintaan uang klasik tercermin dari Irving Fisher dan teori Cambridge Marshall - Pigou. Teori ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa seseorang masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan dari pada uang, yaitu sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diminta berbanding proposional dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya. Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga real money balances Asfia Murni; 2006:156. MP d = k.Y di mana : MP d = permintaan uang riil M = nilai nominalnya P = tingkat harga Y = pendapatan atau output k = proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau output Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral money netrality, dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat harga. Pendapat tersebut dinyatakan dalam persamaan kuantitas uang oleh Irving Fisher sebagai berikut : M x V = P x T atau MV = PT di mana : M = jumlah uang beredar V = velositas uang P = tingkat harga umum T = jumlah unit transaksi Dengan demikian: Jumlah uang beredar x Velositas = Harga x Transaksi Velositas uang merupakan konsep yang menunjukan berapa kali dalam setahun uang berputar di dalam sebuah perekonomian. Dalam jangka pendek, kecepatan uang beredar dianggap tetap. Versi berikutnya dari teori kuantitas Quantity Theory adalah teori yang dikemukakan Alfred Mashall yang kemudian dikenal dengan teori Cambridge. Teori Cambridge menitikberatkan pada fungsi uang sebagai alat tukar umum medium of exchange dan penyimpan nilai store of value. Kekayaan dalam bentuk uang juga mengorbankan kemungkinan dari return yang didapatkan jika kekayaan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga atau barang. Teori Cambridge lebih menekankan pada permintaan uang dengan volume transaksi yang direncanakan dalam hal ini untung ruginya, dan permintaan uang juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, besarnya kekayaan, dan ekspetasi masa depan Dhani Agung Darmawan, 2005:9. Permintaan Uang Keynes Teori moneter Keynes berbeda dengan teori klasik. Perbedaan tersebut dapat terlihat dalam buku General Theory of Employment, Interest and Money yang menekankan fungsi uang tidak hanya sebagai alat pertukaran medium of exchange tetapi juga sebagai penyimpan nilai store of value yang kemudian dikenal sebagai teori liquidity preference. Keynes memasukan unsur-unsur ketidakpastian uncertainty dan harapan expectation, tetapi lebih dititikberatkan pada tingkat suku bunga Insukrindo dalam Dhani Agung Darmawan, 2005:10. Keynes menyebutkan adanya tiga motif memegang uang, yakni motif transaksi transactions motive, motif berjaga-jaga precautionary motive and motif spekulasimencari keuntungan speculation motive. 1 Motif Transaksi Transactions Motive Permintaan uang untuk transaksi dalam teori Keynes adalah sama dengan permintaan uang dalam teori Klasik. Masyarakat memegang uang holding money dalam rangka mempermudah kegiatan sehari-hari. Permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif dengan tingkat pendapatan, bila pendapatan meningkat, maka kebutuhan uang untuk transaksi meningkat. 2 Motif Berjaga-jaga Precautionary Motive Hal lain yang juga memotivasi orang memegang uang adalah persiapan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan dan atau tak terduga, misalnya sakit atau mengalami kecelakaan. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga berhubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan meningkat, permintaan uang untuk berjaga-jaga juga meningkat. Karena permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga berhubungan searah dengan tingkat pendapatan, maka hubungannya dapat diekspresikan sebagai berikut : M t = fY di mana : M t = permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga Y = pendapatan 3 Motif Spekulasi Mendapatkan Keuntungan Speculation Motive Sesuai dengan namanya, motif memegang uang adalah untuk memperoleh “keuntungan” yang mungkin didapat seandainya individu pemegang uang meramal kejadian dimasa depan dengan benar. Masyarakat yang memegang uang akan selalu membuat pilihan antara memegang uang atau menggunakan uang tersebut untuk membeli surat-surat berharga seperti surat pinjaman, saham dan sebagainya. Dalam melaksanakan pilihan, tingkat pendapatan yang akan diperoleh dari surat-surat berharga tersebut sangat penting peranannya. Para pemegang uang akan bersedia menggantikannya dengan surat-surat berharga tersebut apabila memberikan tingkat pendapatan yang tinggi, begitupun sebaliknya. Jika permintaan uang untuk dua tujuan sebelumnya lebih ditentukan oleh tingkat pendapatan nasional atau pendapatan masyarakat, maka tujuan spekulasi permintaan uang ditentukan oleh tingkat bunga Boediono, 1994. M sp = fi di mana : M sp = permintaan uang untuk spekulasi i = tingkat bunga Permintaan Uang Friedman Teori Friedman mengenai permintaan uang menyerupai teori Keynes mengenai beberapa motivasi mengapa orang memegang uang. Ia menyatakan bahwa pada prinsipnya uang merupakan suatu bentuk kekayaan. Untuk itu Friedman mengaplikasikan teori tentang permintaan aset terhadap teori permintaan uangnya. Teori Friedman diawali dengan suatu pendapat bahwa uang, seperti aset lainnya, memberikan suatu keuntungan bagi pemegangnya. Kendala dari memegang aset adalah tingkat kekayaan dan opportunity cost dari memegang uang adalah tingkat pengembalian yang didapat dari memegang aset selain uang. Bila tingkat pengembalian aset-aset ini meningkat, maka tingkat permintaan uang akan turun. Tingkat pengembalian aset-aset ini terdiri dari dua komponen, tingkat bunga serta harga pasar yang berubah-ubah yang dapat menghasilkan suatu capital gain loss. Friedman 1956 menyebutkan bahwa permintaan uang ditentukan juga oleh wealth pemegangnya, disamping tingkat pendapatan dalam hal ini digunakan permanent income, tingkat suku bunga, inflasi dan faktor-faktor lainnya.

5. Penawaran Uang