43
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian  sebelumnya  menunjukan  adanya  pengaruh  service  climate terhadap kepuasan dan kinerja karyawan Pritchard and Karasick, 1973 dalam
Steinke,  2008:  190.    Pada  penelitian  ini,  yang  memiliki  peran  aktif  dalam penciptaan dan transfer iklim layanan adalah tenaga pengajar. Yang tentunya,
sebelum  mereka  berinteraksi  dengan  siswa,  merekalah  yang  lebih  dulu  harus merasakan iklim layanan yang diciptakan pihak manajemen sekolah. Sehingga
pelayanan  akan  lahir  secara  natural  dari  diri  para  guru  dan  dalam menyampaikan  ilmu  pengetahuan  tidak  setengah-setengah,  karena  mereka
sadar  akan  peran  yang  harus  mereka  lakukan  pada  siswa  dalam  menciptakan pembelajaran yang baik.
Selanjutnya  Rogg  et  al,  2002  hasil  penelitiannya  menunjukan  betapa pentingnya  service  climate  terhadap  peningkatan  kinerja  dan  produktivitas
karyawan  serta  memandang  service  climate  memiliki  korelasi  yang  positif dengan  job  satisfaction  dan  kepuasan  pelangga  customer  loyality  .  Denga
kata lain, iklim layanan yang baik akan menjadikan para pendidik berdedikasi baik,  memiliki  kemampuan  mengajar  yang  menarik,  mumpuni  dalam  mata
pelajaran  yang  diajarkannya,  dan  mampu  menciptakan  para  siswa  yang berprestasi dan kompetitif.
Schneider  et  al,  1998.  Berdasarkan  penelitiannya  bahwa  service  climate berkaitan  erat  dengan  persepsi  pelanggan  terhadap  bagusnya  kualitas
pelayanan service quality. Berarti service climate melibatkan dua unsur guru dan  siswa,  sebagaimana  dijelaskan  sebelumnya,  guru  merupakan  pelaku
44
delivery  service  yang  secara  langsung  berhadapan  dengan  siswa  yang  dalam hal  ini  berposisi  sebagai  customer  of  education  yang  harus  dilayani  dengan
baik  layaknya  pelanggan  sebagai  pembeli  komoditas.  Sehingga    memiliki alasan  yang  sangat  kuat,  jika  service  climate  dibangun  dengan  serius  dan
berkomitmen agar melahirkan kepuasan pada peserta didik ditunjukan dengan pelayanan dan prestasi siswa.
Berdasarkan  penelitian  Martin  2008.  Service  climate  merupakan  hasil dari  persepsi  karyawan  dalam  hal  ini  staf  pendidikan  dan  tenaga  pengajar
seberapa  baik  pelayanan  pendidikan  terhadap  stake  holder  utama  dalam  hal ini  peserta  didik.  Tentunya  dengan  pentransferan  service  climate  yang  baik
mulai dari performance yang bagus, style yang menarik, komunikasi aktif dan mudah  dipahami  serta  kompetitif  dalam  menarik  kepuasan  siswa  dan  para
orang  tua,  service  climate  dapat  menjadikan  sekolah  sebagai  market  leader dalam industri pendidikan.
Berdasarkan  penelitian  sebelumnya  Martin,  1998    menyatakan  service climate  memiliki  hubungan  yang  sangat  erat  dengan  delivery  service  dan
recieved  service.  Dimana  karyawan  sebagai  delivery  service  dan  pelanggan sebagai  recieved  service  yang  di  dalamnya  terdapat  proses  jalur
pendistribusian. Berdasarkan tinjauan pustaka dan teori empiris di atas, menunjukan bahwa
penelitian mengenai service climate cukup menarik, karena berkenaan dengan pencapaian  tujuan  dengan  segenap  kemampuan  dan  pembelajaran.  Peneliti
juga  memandang  cukup  kuatnya  teori  yang  mendukung  dalam  penelitian  ini,
45
maka peneliti tertarik untuk meneliti  service climate  terhadap prestasi belajar siswa  melalui  kompetensi  guru  di  sekolah  MTs  Madrasah  Pembangunan
Jakarta.
C. Kerangka Berfikir