51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian manajemen sumber daya  manusia,  bertujuan  untuk  menganalisis  pengaruh  kausalitas  yang
menjelaskan  pengaruh  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen dan  pengaruh  variabel  dependen  yang  menjadi  variabel  independen  bagi
variabel  dependen  yang  lain    variabel  intervening  .  Yaitu:  pengaruh service  climate  terhadap  prestasi  belajar  siswa  melalui  kompetensi  guru.
Penelitian  dilakukan di lingkungan  sekolah MTs Madrasah Pembangunan Jakarta.  Dan  yang  menjadi  subjek  penelitian  ini  adalah  staf  pengajar  dan
siswa-siswi MTs Madrasah Pembangunan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Sampel
Menurut  Sugiyono  2007:116  sampel  dapat  didefinisikan  sebagai suatu  bagian  yang  ditarik  dari  populasi.  Pertimbangan  pengambilan
jumlah  sampel  untuk  penelitian  sebanyak  298  responden.  Metode pengambilan  sampel  menggunakan  teknik  proportionate  stratified
random  sampling  dan  sensus  sampling.  Yakni  teknik  yang  dilakukan berdasarkan  kriteria  populasi  yang  mempunyai  unsur  atau  anggota
52
tidak  homogen,  kurang  proporsional,  dan  semua  populasi  memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Untuk  mengukur  variabel  kompetensi  guru  digunakan  metode proportionate stratified random sampling yakni teknik yang dilakukan
berdasarkan  kriteria  populasi  yang  mempunyai  unsur  atau  anggota tidak homogen dan proporsional. Total populasi 683 orang dan banyak
sampel  yang  diteliti  berjumlah  252  diperoleh  dengan  rumus  Husen Umar 2000.
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa
No. Kelas
Jumlah
1 VII
221 2
VIII 225
3 IX
237
Jumlah 683
Sumber: Data Sekunder MTs Madrasah Pembangunan
Dalam  penelitian  ini,  teknik  pengambilan  sampel  menggunakan  rumus dari Husen Umar 2000, yaitu sebagai berikut:
Keterangan: n  = Jumlah sampel
N  = Jumlah populasi d
2
= Presisi yang ditetapkan
53
Berdasarkan  rumus  tersebut,  jumlah  sampel  yang  diperoleh  untuk penelitian ini dengan nilai presisi sebesar 5 adalah sebagai berikut:
Selanjutnya  pengambilan  sampel  dilakukaan  secara  proporsional  random sampling dengan memakai rumusan alokasi proposional sebagai berikut:
Keterangan: n
i
= Jumlah sampel menurut stratum n  = Jumlah sampel seluruhnya
N
i
= Jumlah populasi menurut stratum N  = Jumlah populasi seluruhnya
Dengan  rumus  tersebut,  maka  jumlah  sampel  yang  diperoleh  menurut masing-masing strata adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Sampel
No. Kelas
Sampel
1 VII
82 2
VIII 83
3 IX
87 Sumber: Data Sekunder MTs Madrasah Pembangunan
54
Untuk  mengukur  variabel  service  climate  digunakan  sensus,  yakni keseluruhan  populasi  memiliki  hak  yang  sama  untuki  menjadi  sempel.
Dengan  kata  lain  seluruh  populasi  menjadi  sempel  dalam  penelitian  ini dengan tingkat kepercayaan penarikan sempel 100 dan 0 presisi.
Selanjutnya untuk mengukur variabel prestasi belajar siswa menggunakan data sekunder. Data atau informasi yang dikumpulkan oleh pihak lain yang
berhubungan  dengan  masalah  penelitian.  Karena  variabel  prestasi  belajar berkaitan dengan hasil belajar siswa baik formal maupun nonformal, maka
data  yang  digunakan  bersumber  dari  catatan  sekolah  mengenai  prestasi belajar siswa.
55
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber, data primer dan data skunder.
1.   Data Primer
Data  primer  adalah  data  yang  diperoleh  langsung  dari  sumber  data yang  mempunyai  hubungan  langsung  dengan  masalah  penelitian.
Dalam  penelitian  ini,  sumber  data  primer  diperoleh  langsung  di lapangan  dari  jawaban  responden  mengenai  daftar  pertanyaan
kuisioner. Data primer ini diperoleh melalui: a.  Kuesioner daftar pertanyaan
Kuesioner  ini  dibagikan  dan  diisi  oleh  252  responden  yang  disusun berdasarkan  variabel  yang  telah  ditentukan  dengan  menyediakan
jawaban  alternatif.  Responden  dalam  penelitian  ini  dibatasi  pada  staf pengajar  dan  siswa-siswi  Madrasah  Pembangunan.  Alasan  responden
yang diambil ialah: 1.  Staf  pengajar  MTs  Madrasah  Pembangunan  Jakarta    yang  secara
langsung  berinteraksi  dengan  siswa-siswi  dalam  melakukan  service delivery kepada siswa-siswi MTs Madrasah Pembangunan.
2.  Siswa-siswi  MTs  Madrasah  Pembangunan  Jakarta  yang  secara langsung  menerima  dan  merasakan  service  climate  recieved
delivery.
56
b.  Wawancara Suatu  cara  pengumpulan  dan  melalui  tanyajawab  dengan  pihak-pihak
tertentu yang berhubungan dengan penelitian.
2. Data Sekunder
Data  sekunder  merupakan  data  atau  informasi  yang  dikumpulkan  oleh pihak  lain  yang  berhubungan  dengan  masalah  penelitian.  Sumber  data
sekunder  untuk  mendukung  penelitian  ini  diperoleh  dari  studi  pustaka mengenai  perihal  yang  terkait  dengan  penelitian.  Data  sekunder  ini
diperoleh melalui: a.  Tehnik Dokumentasi
Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  cara  mengutip  langsung  data yang  telah  diperoleh  dari  sekolah,  yang  terdiri  dari:  profil,  sejarah
sekolah, dan lain sebagainya. b.  Studi Kepustakaan
Tehnik  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  cara  peneliti mendalami, menelaah,  mencermati,  dan  mengidentifikasi  pengetahuan  yang  ada
dalam  kepustakaan  sumber  bacaan,  buku-buku  referensi  atau  hasil penelitian lain untuk menunjang penelitian.
57
D. Teknik Analisis Data
Penelitian  ini  menggunakan  metode  analisis  deskriptif  kualitatif.  Metode ini  merupakan  penelitan  terhadap  fenomena  atau  populasi  tertentu  yang
diperoleh  dalam  penelitian  ini.  Tujuannya  adalah  untuk  menjelaskan aspek-aspek  yang sesuai atau  relevan dengan fenomena yang diamati dan
menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada. 1.  Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif  adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data  dengan  cara  menjelaskan  gambaran  data  yang  telah  terkumpul
sebagaimana  adanya  atau  aslinya  tanpa  bermaksud  untuk  membuta kesimpulan yang berlaku secara umum.
a.  Uji Validitas Uji  validitas  mengukur  sejauhmana  ketepatan  dan  kecermatan  suatu
alat  ukur  dalam  melakukan  fungsi  ukurnya.  Pengukuran  dikatakan valid  jika  mengukur  tujuannya  dengan  nyata  atau  benar.  Dengan  kata
lain pengujian validitas dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap skor totalnya dengan menggunakan keputusan yang
diambil  dengan  membandingkan  koefisien  korelasi  lebih  besar  dari batas  kritis    0,3  maka  indikator  yang  bersangkutan  dianggap  valid
Solimun,  2002:24.  Uji  validitas  pada  penelitian  ini  menggunakan Koefisien Korelasi Pearson, diolah dengan software SPSS versi 17.0.
58
Tabel 3.3 VALIDITAS
Konstruk Indikator
T-Value Batas
Kritis Keputusan
Service Climate
X1 0,635
0,3 Valid
X2 0,184
0,3 Valid
X3 0,730
0,3 Valid
X4 0,827
0,3 Valid
X5 0,788
0,3 Valid
Kompetensi Guru
Y1 0,
584
0,3 Valid
Y2 0,647
0,3 Valid
Y3 0,608
0,3 Valid
Y4 0,604
0,3 Valid
Y5 0,579
0,3 Valid
Y6 0,652
0,3 Valid
Y7 0,624
0,3 Valid
Prestasi Belajar
Z1 0,969
0,3 Valid
Z2 0,979
0,3 Valid
Z3 0,956
0,3 Valid
Data: Diolah dengan SPSS
59
b.  Uji Reliabilitas Reliabilitas  adalah  suatu  pengukuran  yang  menunjukan  stabilitas  dan
konsistensi  dari  suatu  variabel  yang  mengukur  suatu  konsep  untuk mengakses dari suatu pengukuran.  Dengan kata lain,  reliabilitas berkaitan
dengan  keandalan  suatu  indikator  mengenai  Informasi  yang  ada  pada indikator dengan konsisten. Uji reabilitas dilakukan untuk menguji apakah
jawaban dari responden konsisten atau stabil. Suatu  variabel  penelitian  dikatakan  reliable  apabila  memenuhi  kriteria
sebagai berikut: 1.  Jika Cronbach Alpha  0,6 dinyatakan reliable.
2.  Jika Cronbach Alpha  0,6 dinyatakan tidak reliable.
Tabel 3.4 RELIABILITAS
Konstruk Indikator
Squared  Multiple Correlations R
2
Keputusan
Service Climate 5
0.996 Reliabel
Kompetensi Guru 7
0.723 Reliabel
Prestasi Belajar Siswa
3 0.965
Reliabel
Data: Diolah dengan SPSS
60
2. Analisis SEM
Analisis data dapat diartikan sebagai suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan kata lain,
suatu  penelitian  membutuhkan  analisis  data  dan  interpretasinya  yang bertujuan  untuk  menjawab  pertanyaan-pertanyaan  peneliti  dalam  rangka
mengungkap fenomena. Teknik  analisis  yang  digunakan    dalam  penelitian  ini  adalah    Structural
Equation  Model  SEM  yang  dioperasikan  melalui  program  Lisrel  8.80. Alasan  penggunaan  SEM  adalah,  karena  SEM  merupakan  sekumpulan
teknik-teknik  statistik  yang  memungkinkan  pengukuran  sebuah  rangkaian hubungan  yang  relatif  rumit  secara  simultan.  Permodelan  penelitian
melalui SEM memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian    yang  bersifat  regresif  maupun  dimensional  yaitu  mengukur
dimensi-dimensi  dari  sebuah  konsep.  SEM  juga  dapat  mengidentifikasi dimensi-dimensi  sebuah  konsep  atau  konstruk  pada  saat  yang  sama  dan
juga  dapat  mengukur    pengaruh  atau  derajat  hubungan  faktor  yang  akan diidentifikasikan dimensi-dimensinya.
61
Ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam analisis SEM diantaranya: 1.  Confirmatory Factor Analysis
James    et  al.    1982  menjelaskan  Analisis  faktor  konfirmatori  pada SEM  digunakan  untuk  mengkonfirmasikan  faktor-faktor  yang    paling
dominan dalam satu kelompok variabel. 2.
Regression Weight Regression  Weight  pada  SEM  digunakan  untuk  meneliti  seberapa
besar pengaruhnya  variabel  service climate  terhadap variabel prestasi belajar siswa melalui variabel  kompetensi.
3.  Pengembangan model berbasis teori SEM  mendasarkan  diri  dari  sebab  akibat  atau  kausal,  dimana
perubahan  yang  terjadi  pada  suatu  variabel  diasumsikan  untuk menghasilkan perubahan pada variasi yang lain.
4.  Pengembangan diagram alur untuk menunjukkan hubungan kausalitas Diagram  alur  menggambarkan  hubungan  antar  variabel  pada  sebuah
diagram  alur  yang  secara  khusus  dapat  membantu  dalam menggambarkan  serangkaian  hubungan  kausal  antar  konstruk  dari
model teoritis yang telah dibangun pada tahap yang pertama. Adapun dalam  menyusun  bagan  alur  digambarkan  dengan  hubungan  antar
konstruk  dan  anak  panah.  Anak  panah  yang  digambarkan  lurus menunjukkan  hubungan  kausal  langsung  dari  suatu  konstruk  ke
konstruk lainnya.
62
menurut  Ferdinand  2002  konstruk  yang  dibangun  dalam  diagram  alur dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
a.  Konstruk  eksogen  dikenal  juga  sebagai    source  variable  atau independent  variable  yang  tidak  diprediksi  oleh  variabel  yang  lain
dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah.
b.  Konstruk  endogen  merupakan  faktor-faktor  yang  diprediksi  oleh  satu atau beberapa konstruk endogen lainnya. Sedangkan konstruk eksogen
hanya berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Gambar 3.1
Diagram alur penelitian
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian
63
Adapun  model  persamaan  structural  equation  modeling  yang  dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1
Keterangan: = Kompetensi
= Prestasi belajar
ξ
= Service climate = Hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen
ζ
= Eror 5.  Evaluasi kriteria goodness-of-fit
Tujuan  utama  dari  analisis  SEM  adalah  menguji  fit  suatu  model  yaitu kesesuaian  model  teoritik  dengan  data  empiris.  Kriteria    Goodness  of  Fit
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Indeks Pengujian Kelayakan Model
Goodness of Fit Index Cut-off Value
X
2
Chi-square Significance Probability
GFI AGFI
RMSEA ECVI
AIC X
2
Hitung  X
2
Tabel ≥ 0,05
0,90 ≤ GFI 1
0,90 ≤ AGFI  1
≤ 0.08 ECVISaturated
AIC Saturated
64
CAIC NFI
CAIC Saturated 0,90
≤ NFI  1
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian a
Chi-square statistics Pengukuran yang paling mendasar adalah dengan Likelihood ratio chi-
square  statistics    X2.  Nilai  X2  yang  semakin  rendah  menandakan bahwa  model  yang  digunakan  dalam  penelitian tersebut  semakin  baik
dan  dapat  diterima  berdasarkan  probabilitas  dengan  cut  off  value sebesar p
≥ 0,05 atau p ≥ 0,10 Hulland et al., 1996 dalam Ferdinand, 2005.
b.  Probability Nilai probability yang dapat diterima adalah p
≥ 0,05. nilai probabilitas yang  tidak  signifikan  menunjukan  data  empiris  sesuai  dengan  model
Gozali:2010 hal.30 c.  Goodness of Fit Index GFI
Merupakan pengukuran  non-statistikal  yang nilainya berkisar antara 0 poor  profit sampai dengan 1,0 perfect profit. Sedangkan nilai-nilai
yang lebih besar dari 0,1 menandakan kelayakan  yang baik Joreskog dan Sorbom, 1993; 1996
65
d.  Adjusted Goodness of Fit Index AGFI Tingkat  penerimaan  yang  direkomendasikan  adalah  bila  AGFI
memiliki nilai yang sama dengan atau lebih besar dari 0,90 Hair et al., 1995; Hulland et al., 1996.
e.  Root Mean Square Error of Approximation RMSEA Nilai  RSMEA  menunjukkan  goodness  of  fit  yang  dapat  diharapkan
bila model estimasi dalam populasi Hair et al., 1995. Nilai RSMEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat
diterimanya model yang menunjuukkan sebuah  close fit dari model itu berdasarkan  derajat  bebas  Browne  dan  Cudeck,  1993  dalam
Ferdinand, 2005. f.
Expected Cross Validation Index ECVI ECVI  digunakan  untuk  menilai  kecenderungan  dan  penyimpangan
antara  fitted  model  covariance  matrix    pada  sampel  yang  dianalisis dan  kovarian  matrix  yang  akan  diperoleh  pada  sampel  lain  Byrne,
1998.  Model  ECVI  terendah  berarti  model  tersebut  sangat  potensial untuk direplikasi dan mengindikasi model adalah fit.
g. Akaike’s Information Criterion AIC dan CAIC
AIC  dan  CAIC  digunakan  untuk  menilai  masalah  parsimony  dalam penilaian  model  fit.  Nilai  AIC  dan  CAIC  yang  kecil  dari  pada  AIC
model  saturated  dan  independence  berarti  memiliki  model  fit  yang lebih baik Bandalos, 1993.
66
h. Normed Fit Index NFI
NFI  digunakan  untuk  mengatasi  masalah  yang  timbul  akibat kompleksitas  model.  Nilai  NFI  berkisar  antara  0  dan  1,  kemudian
diturunkan  dari  perbandingan  antara  model  yang  dihipotesiskan  dan independensce model, suatu model dikatakan fit  apabila memiliki nilai
NFI lebih besar dari 0.9 Bentler, 1992.
6.   Asumsi Dasar Analisis  SEM  mensyaratkan  data  berdistribusi  normal  untuk
menghindari bias dalam analisis data. Data outlier harus dibuang karena menimbulkan  bias  dalam  interpretasi  dan  mempengaruhi  data  lainnya.
Data dikatakan normal apabila multivariat critical ratio memiliki syarat –lebih besar dari batas kritis 0,05.
E. Operasional Variabel Penelitian
Sugiono 2005:2 variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja  yang  ditetapkan  oleh  peneliti  untuk  dipelajari  sehingga  diperoleh
informasi,  kemudian  ditarik  kesimpulannya.  Operasional  variabel penelitian adalah sebuah konsep yang mempunyai penjabaran dari variabel
yang  ditetapkan  dalam  suatu  penelitian  dan  dimaksudkan  untuk memastikan  agar  variabel  yang  diteliti  secara  jelas  dapat  ditetapkan
indikatornya. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi:
67
1.  Variabel bebas eksogenindependent variabel Variabel eksogenindependen merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel  lain  atau  yang  menjadi  sebab  perubahannya  atau  timbulnya variabel endogendependen terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel eksogenindependen adalah service climate. Service  climate  merupakan  suatu  nilai  dimensi  dari  physycological
climate yang tergambarkan pada teori konstruksi sosial dan teori  stake holder yang memandang bahwa pelayanan merupakan hal yang sangat
penting  dalam  mencapai  tujuan,  lebih  luasnya  bahwa  service  climate merupakan  pelayanan  yang  lahir  secara  natural  dan  sengaja  diciptakan
secara  bersama  oleh  semua  pihak  yang  berada  dalam  organisasi  demi memuaskan semua pihak  pemilik perusahaan, manajemen, karyawan,
pelanggan, masyarakat, dan stake holder lain. Menurut  Pugh  et  al  2002  dimensi  service  climate  ada  lima  indikator
yang dapat mengukur service climate diantaranya: 1.
Service Quality Orientation 2.
Manajement Support to Fasilitate Service Delivery 3.
Hiring Motivated  Qualified Staf 4.
Training Staf 5.
Rewarding  Recognizing staf 2.  Variabel endogendependen
Variabel  ini  sering  disebut  sebagai  variabel  terikat.  Variabel endogendependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
68
akibat,  karena  adanya  variabel  eksogenindependen.  Yang  menjadi variabel  terikat  endogendependen  variabel  dalam  penelitian  ini
adalah prestasi belajar. Prestasi belajar sesuatu yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang
atau  sekelompok  orang  kepada  atas  pencapaian  yang  dapat memberikan  manfaat  Darma  1985:  7.  Dengan  kata  lain  Prestasi
adalah  hasil  kerja  yang  telah  dicapai  seorang  tenaga  kerja  dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan
segenap kemampuan. Menurut  Rowakhidah  2004  terdapat  3  indikator  yang  dapat
digunakan untuk mengukur prestasi belajar. 1.
Cognitive  Domain. 2.  Affective Domain
3.  Psychomotor Domain. 3.  Variabel Intervening
Variabel  intervening  merupakan  tipe  variabel  yang  mempengaruhi hubungan  antara  variabel  independen  dengan  variabel  dependen
menjadi  tidak  langsung  Nur  Indriantoro,  1999:66.  Yang  menjadi variabel intervening pada penelitian ini adalah kompetensi guru.
Kompetensi  mengandung  makna  kepribadian  yang  mendalam  dan melekat  pada  seseorang  dengan  perilaku  yang  dapat  diprediksi  pada
berbagai  keadaan  dan  tugas  pekerjaan.  kompetensi    adalah    suatu pekerjaan    atau    keahlian    yang    mensyaratkan  kompetensi
intelektualitas,  pengalaman,  sikap  dan  keterampilan  tertentu  yang
69
diperolah  melalui  proses  pendidikan  secara  formal  maupaun nonformal.
Dalam    buku    yang    ditulis    oleh    E.  Mulyasa,    terdapat  4  indikator kompetensi  yang dapat dijadikan penelitian diantaranya:
1.  Kompetensi Pedagogik 2.  Kompetensi Kepribadian
3.  Kompetensi Profesioanal 4.  Kompetensi Sosial
Tabel 3.6 Variabel dan Indikator Penilaian
Variabel Konsep
Indikator Ukuran
Data Service Climate
Angela Martin 2008
kekuatan kompetitif yang
dapat menciptakan kepuasan
pelanggan dan karyawan secara
bersamaan seiring dengan tercapainya
tujuan perusahaan 1.
Service Quality Orientation
2. Manajement Support to
Fasilitate Service Delivery 3.
Hiring Motivated Qualified Staf
4. Training Staf
5. Rewarding  Recognizing
staf Pugh et al , 2002
Likert Ordinal
Kompetensi Guru
keahlian  yang mensyaratkan
1.  Kompetensi Pedagogik 2.  Kompetensi Kepribadian
Likert Ordinal
70
Rosiana 2008
kompetensi intelektualitas,
pengalaman, sikap dan keterampilan
tertentu yang diperolah melalui
proses pendidikan secara formal
maupaun nonformal.
3.  Kompetensi Profesional 4.  Kompetensi Sosial
E. Mulyasa, 2008
Prestasi Belajar
Luciawati 2006
meliputi  segenap ranah  kejiwaan
yang  berubah sebagai  akibat
dari  pengalaman dan  proses  belajar
siswa. 1.
Cognitive  Domain. 2.  Affective Domain
3.  Psychomotor Domain. Bloom, 2008
Scale
71
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian