Analisis Kualitatif Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi dengan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10 dari bobot rata- ratanya. c. Uji Keseragaman Ukuran Sebanyak 20 tablet dipilih secara acak dikur tebal dan diameternya menggunakan alat jangka sorong. Syarat keseragaman ukuran, kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang dari 1 1 3 kali tebal tablet. d. Uji Kekerasan Nursiah, Hasyim dkk., 2008 Sebanyak 6 tablet diuji. Pengukuran kekerasan tablet menggunakan satuan Kp atau kilopound atau penjepit, alat dijalankan sampai tablet pecah lalu dilihat angka yang tertera pada alat. e. Uji Keregasan Lieberman, Lachman, Schwartz., 1989 Ditimbang 20 tablet yang telah di bersihkan dari debu W 1 kemudian dimasukkan ke dalam alat penguji friability, diatur kecepatan 25 rpm selama empat menit. Tablet dikeluarkan dan ditimbang kembali W 2 . Friabilitas = W1 – W2 ×100 W1 Kehilangan berat lebih kecil dari 1 masih dapat dibenarkan. f. Uji Waktu Hancur Depkes,1995 Ambil 6 tablet, masukkan 1 tablet ke dalam masing-masing cakram pada keranjang lalu jalankan alatnya. Gunakan air bersuhu 37 ⁰C ± 2⁰C sebagai media. Pada akhir batas waktu yang ditetapkan, angkat keranjang dan amati semua tablet. Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya. Tidak boleh kurang 16 tablet dari 18 tablet yang harus hancur sempurna.

3.8 Analisis Kualitatif Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi dengan

Kromatografi Lapis Tipis KLT Pengujian kualitas tablet hisap minyak atsiri kemangi menggunakan kromatografi lapis tipis, digunakan plat silika gel GF 254 sebagai fase diam dan pengembang campuran n-heksan : etil asetat = 9 : 1 sebagai fase gerak. Sebanyak 10 mg minyak atsiri dan 1 tablet hisap dari setiap formula A, B, C dan D dilarutkan dalam n-heksan sebanyak 10 mL kemudian ditotolkan pada plat silika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta gel dengan pipa kapiler masing-masing 30 totolan, sebagai pembanding digunakan minyak atsiri kemangi yang telah dilarutkan dalam n-heksan. Kemudian plat disimpan dalam bejana tertutup rapat berisi larutan pengembang jenuh hingga batas atas. Selanjutnya plat dikeringkan, setelah kering plat dilihat di bawah sinar UV 254 nm dan sinar UV 365 nm. Kemudian plat di semprot dengan pereaksi semprot H 2 SO 4 10. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi Tanaman Herba Kemangi

Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan di Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong-Bogor menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ocimum americanum L. dengan familia Lamiaceae. Hasil determinasi dapat dilihat pada lampiran 3.

4.2 Penyiapan Herba Kemangi

Bagian tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah herba kemangi Ocimum americanum L.. Herba kemangi di ambil dalam keadaan segar kemudian ditimbang sebanyak 97 kg. Selanjutnya herba kemangi dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan segala jenis kotoran-kotoran atau bahan asing lainnya yang melekat. Setelah pencucian selesai, herba kemangi di rajang dan di layukan di dalam ruangan terbuka tanpa terkena sinar matahari secara langsung selama 24 jam untuk mengurangi kadar airnya. Herba kemangi di layukan menggunakan alas terpal dan di atur jaraknya satu sama lain agar dapat kering secara merata. Sumber : Koleksi Pribadi Gambar 4.1 Herba kemangi yang di layukan Herba kemangi yang telah di layukan selama 24 jam sebanyak 97 kg disimpan di dalam karung, selanjutnya di lakukan proses destilasi uap-air menggunakan pelarut air.