UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.2 Hasil Parameter Spesifik dan Non Spesifik Minyak Atsiri Kemangi
Parameter Spesifik
Identitas Ocimum americanum L.
Famili : Lamiaceae Organoleptik
Bentuk Cairan
Warna Kuning Kecoklatan
Bau Khas Kemangi
Rasa Kelat, Agak Sedikit Pahit
Parameter Non Spesifik Lampiran 5
Bobot Jenis 0,8572
Indeks Bias 1,4821
Rotasi Optik -9,12
⁰ Kelarutan
dalam Alkohol
80 Larut Jernih 1: 1 Larut
4.6 Formulasi Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi
Minyak atsiri kemangi yang sudah diperoleh selanjutnya dibuat menjadi tablet hisap. Setelah melakukan berbagai orientasi formula di dapatkan formula
tablet yang memenuhi syarat dengan metode kempa langsung Tabel 3.1 Dalam formulasi digunakan maltodekstrin sebagai pengikat tablet hisap
dengan metode kempa langsung karena dapat meningkatkan kekerasan pada tablet hisap dan mempengaruhi waktu hancur tablet. Penggunaan aerosil sebesar 1
berfungsi sebagai adsorben untuk mengeringkan minyak atsiri herba kemangi dengan perbandingan antara minyak dan aerosil adalah 1 : 2 menghasilkan serbuk
minyak kering berwarna putih, rasanya sepat dan pahit. Serbuk minyak ini mengandung 0,5 minyak atsiri herba kemangi.
Penggunaan avicel PH 102 merupakan pengisi tablet kempa langsung yang paling kompresibel dan dapat meningkatkan kekuatan kohesif. Sukrosa digunakan
sebagai pemanis karena dapat menghasilkan tablet dengan tekstur licin dan halus serta memiliki daya kompressibilitas yang baik Siregar, 2010. Sebagai glidant,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
antiadheren dan lubrikan digunakan aerosil sebesar 0,5, talkum sebesar 5 dan magnesium stearat sebesar 2. Konsentrasi talkum dan magnesium stearat yang
digunakan adalah konsentrasi maksimal untuk mencegah menempelnya massa tablet pada alat pencetak Anwar, Effionora dkk., 2007
4.7 Evaluasi Massa Cetak Tablet Hisap
Hasil evaluasi laju alir, sudut henti, kompressibilitas dan kadar lembab massa cetak tablet hisap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Evaluasi Massa Cetak Tablet Hisap
No. Parameter
Formula A
B C
D
1. Laju Alir grdetik
7,48 7,97
7,02 7,12
2. Sudut henti
⁰ 25,78
25 26,17
27,31 3.
Kompressibilitas 33,37
32,63 29,97
15,09 4.
Kadar Lembab 5,37
5,71 6,14
6,45
Hasil evaluasi laju alir massa cetak tablet hisap untuk formula A, B, C dan D berturut-turut adalah 7,48 grdetik, 7,97 grdetik, 7,02 grdetik dan 7,12
grdetik. Hal ini menunjukkan bahwa laju alir formula A, B, C, dan D memiliki sifat aliran serbuk yang mudah mengalir. Menurut Voight 1994 laju alir 4-10
grdetik memiliki sifat aliran serbuk yang mudah mengalir dan formula A, B, C, dan D masih berada di dalam rentang 4-10 grdetik.
Sudut henti merupakan teknik yang relatif sederhana untuk mengukur penahanan terhadap gerakan partikel. Sudut henti lebih relevan untuk
memprediksikan kecepatan alir suatu serbuk Nursiah, Hasyim dkk., 2008. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh data bahwa formula A, B, C, dan D
mempunyai sudut henti 25,78 ⁰, 25⁰, 26,17⁰ dan 27,31⁰. Menurut Voight 1994,
sudut istirahat 25-30 ⁰ memiliki aliran yang baik sehingga dapat disimpulkan
formula A, B, C, dan D memiliki kategori aliran yang baik. Pemeriksaan kecepatan alir dan sudut istirahat penting untuk mengetahui apakah massa cetak
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat mengalir dengan baik dari hopper pada mesin tablet Priambodo, Drajat dkk.,2008.
Nilai kompressibilitas yang diperoleh pada formula A, B, C dan D adalah 33,37, 32,63, 29,97 dan 15,09. Hal ini menunjukkan bahwa formula A
memiliki nilai kompressibilitas yang sangat buruk, formula B dan C memiliki nilai kompressibilitas buruk dan formula D memiliki nilai kompressibilitas yang
baik. Hal tersebut berpengaruh ketika proses pengempaan dengan pengaturan tekanan yang sama tetapi akan menghasilkan kekerasan yang berbeda dengan
massa cetak formula D. Evaluasi kadar lembab massa cetak tablet hisap untuk formula A, B, C,
dan D yaitu 5,37, 5,71, 6,14, 6,45. Kadar lembab ini tidak memenuhi persyaratan kadar lembab serbuk yang baik yaitu 2-5 Voight, 1994. Karena
jika kadar lembab serbuk 2 maka tablet yang dihasilkan akan rapuh atau
mudah hancur dan jika kadar lembab serbuk 5 maka tablet yang dihasilkan akan terlalu lembab.
Massa cetak tablet hisap minyak atsiri kemangi ini kemudian dilakukan proses pencetakan dengan bobot tablet yang di rencanakan 2000 mg. Metode yang
dipilih untuk membuat tablet hisap minyak atsiri kemangi ini adalah metode kempa langsung. Pemilihan metode ini dengan pertimbangan zat aktif yang sangat
kecil yaitu sebesar 10 mg, bila digunakan metode granulasi basah atau granulasi kering dikhawatirkan zat aktif akan berkurang kadarnya selama proses granulasi.
Selain itu karena zat aktif merupakan minyak atsiri yang mudah menguap, maka pemanasan saat pengeringan granul harus dihindarkan Priambodo, Drajat dkk.,
2008.
4.8 Evaluasi Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi