21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Formulasi Sediaan Padat, Laboratorium Penelitian 1, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta serta Laboratorium Uji Mutu, Balitro Bogor dan Pusat Laboratorium Forensik POLRI,
Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada bulan Maret sampai September 2013.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat Penelitian
Alat yang digunakan adalah timbangan analitik Precisa, gelas ukur Pyrex, beaker glass Schott Duran, corong, pipet tetes, pipet volumetrik
Pyrex, lemari asam Hycerax, pisau, kertas saring, lumpang dan alu, termometer, cawan penguap, chamber, kaca arloji, pinset, piringan alumunium,
Hot Plate Wiggen Hauser mistar, single machine tablet Erweka EP-1, tapped density Erweka SVM 201, hardness tester Erweka TBH 225, friabilator
Elektrolab EF-2, disintegration tester Elektrolab ED-2L, moisture content balance Wiggen Hauser, piknometer Phyrex, polarimeter Atago AP 300,
refraktometer Bausch Lomb 0113823, jangka sorong Tricle brand, alat destilasi, statif, spatula, batang pengaduk, oven France Etuves C3000, vial, Gas
Cromatography-Mass Spectrophotometer
Shimadzu, lemari
pendingin Samsung, serta peralatan lainnya yang lazim digunakan di Laboratorium.
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan adalah minyak atsiri kemangi Ocimum americanum L., Aquadest, Natrium sulfat Na
2
SO
4
anhidrat, Pelarut dietil eter Merck, Gas pembawa helium, Pelarut n-heksan PT Brataco, Pelarut etil asetat
PT Brataco, H
2
SO
4
10, Silica gel blue, Plat silika gel GF
254
Merck, Avicel PH 102 PT Brataco, Mg stearat, Talkum, Aerosil CV Total Equipment,
Sukrosa CV Total Equipment, dan Maltodekstrin CV Pasundan Biotech.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Penyiapan Bahan Uji
Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri kemangi Ocimum americanum L. yang diperoleh dari kebun kemangi Desa
Grogol, Kecamatan Limo, Depok. Kemangi dipanen pada umur 3 bulan, dengan kondisi tanah gembur, tanpa pestisida dan sistem pengairan menggunakan air
hujan dan air kali di dekat kebun. Selanjutnya kemangi di determinasi di Herbarium Bogoriensis, LIPI Puslit Biologi, Cibinong Jawa Barat.
3.3.2 Destilasi Minyak Atsiri Kemangi
Kemangi diambil dalam keadaan segar kemudian ditimbang sebanyak 97 kg kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan segala jenis
kotoran yang melekat. Setelah pencucian selesai, kemangi di layukan selama 24 jam untuk mengurangi kadar air dan di rajang menjadi beberapa bagian.
Kemudian dilakukan proses destilasi uap-air selama 6 jam dan di tampung tetesannya selama 6 jam untuk mendapatkan minyak atsiri dalam tanaman.
Minyak atsiri yang telah berhasil di dapatkan di bebas-airkan dengan penambahan natrium sulfat Na
2
SO
4
anhidrat untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat dalam minyak atsiri.
3.3.3 Penentuan Komponen Kimia dalam Minyak Atsiri Kemangi
Komponen kimia penyusun minyak atsiri di analisa dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa GC-MS, Shimadzu QP-5000, kolom
DB-10 25m, diameter 0,25 mm, gas pembawanya adalah helium dengan kecepatan aliran gas 3 mLmenit dan tekanan kolom 70 kpa. Suhu kolom sebesar
70 kPa. Suhu kolom di program dari 50 ⁰C sampai 250⁰C dengan 2 tahap
kenaikan. Pada tahap awal suhu kolom dibuat konstan 50 ⁰C selama 5 menit, lalu
dinaikkan sampai 80 ⁰C dengan kecepatan kenaikan 2⁰Cmenit. Pada 80⁰C suhu
dipertahankan selama 1 menit dan selanjutnya di naikkan menjadi 250 ⁰C dengan
kecepatan 4 ⁰Cmenit. Kondisi pada suhu 250⁰C ini di pertahankan selama 4,5
menit. Suhu injektor selama analisis berlangsung di program konstan pada suhu 225
⁰C, sedangkan suhu detektor Elektron Impact konstan pada suhu 270⁰C
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan energi 1,25 kv. Proses analisa ini memakan waktu 68 menit. Spektrum massa masing-masing puncak senyawa hasil kromatogram GC-MS selanjutnya
dibandingkan dengan spektrum massa autentik yang ada pada bank NIST National Institute of Standard Technology library Sulianti, Sri Budi., 2008.
3.3.4 Parameter Uji Minyak Atsiri
3.3.4.1 Parameter Spesifik Depkes, 2000
1. Identitas Memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifik dari senyawa
identitas dengan cara melihat kandungan dari minyak atsiri kemangi. 2. Organoleptik
Mengamati bentuk, warna, bau, dan rasa dari minyak atsiri kemangi.
3.3.4.2 Parameter non Spesifik 1. Bobot Jenis Depkes 1995; Depkes 2000
Parameter bobot jenis adalah masa per satuan volume pada suhu kamar tertentu 25
⁰C yang ditentukan dengan alat khusus. Bobot jenis dari sampel minyak atsiri kemangi ditentukan dengan menggunakan piknometer. Pada suhu
ruangan, piknometer yang bersih dan kering ditimbang A g. Kemudian diisi dengan air dan ditimbang kembali A
1
g. Air dikeluarkan dari piknometer dan piknometer dibersihkan. Minyak atsiri kemangi diisikan kedalam piknometer dan
ditimbang A
2
g. Bobot jenis minyak dapat diukur dengan perhitungan sebagai
berikut :
Bobot jenis ρ = A2 – A X Bobot jenis air 1 gmL A1
– A 2. Indeks Bias Depkes, 1995; Guenther, 1987
Indeks bias suatu zat n adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berguna untuk
identifikasi zat dan deteksi ketakmurnian. Refraktor adalah alat yang tepat dan cepat untuk menetapkan nilai indeks bias. Dari beberapa tipe refraktometer maka
yang dianggap paling baik adalah refraktometer Pulfrich Abbe. Tipe Abbe dengan kisaran 1,3-1,7, digunakan untuk analisis minyak atsiri secara rutin dan ketepatan
alat ini cukup untuk keperluan praktis. Pembacaan dapat langsung dilakukan tanpa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menggunakan tabel konversi; minyak yang diperlukan untuk penetapan hanya berjumlah 1-2 tetes dan suhu saat pembacaan dilakukan dapat diatur baik.
3. Rotasi Optik Depkes, 1995 Rotasi optik dinyatakan dalam derajat rotasi jenis. Prosedur yang
dilakukan adalah jika zat berupa cairan, atur suhu hingga 25 ⁰C dan pindahkan ke
dalam tabung polarimeter. Lakukan sebagai berikut : mulai dengan “Lakukan paling sedikit 5 kali pembacaan”, lakukan penetapan blangko dengan tabung
kosong yang kering. 4. Kelarutan dalam Alkohol Guenther, 1987
Kelarutan minyak atsiri dalam alkohol dapat dilakukan dengan memasukkan 1 mL minyak kedalam 10 mL labu silinder bertutup dikalibrasi
pada 0,1 mL dan tambahkan secara perlahan-lahan sejumlah kecil alkohol dengan konsentrasi tertentu kemudian dikocok. Jika dihasilkan larutan berwarna jernih,
catatlah jumlah volume dan konsentrasi alkohol yang dibutuhkan.
3.4 Formulasi Tablet Hisap
Minyak atsiri kemangi terlebih dahulu dikeringkan menjadi serbuk menggunakan aerosil dengan perbandingan antara minyak dan aerosil adalah 1 : 2.
Kemudian dirancang empat formula tablet hisap dengan variasi konsentrasi maltodekstrin sebagai pengikat, 10 pada formula A, 20 pada formula B, 30
pada formula C, 40 pada formula D.
Tabel 3.1 Komposisi Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi Ocimum americanum L.
Bahan Fungsi Bahan
Formula A
B C
D
Minyak atsiri kemangi
Zat Aktif 10 mg
10 mg 10 mg
10 mg Aerosil
Adsorben 1 20 mg
20 mg 20 mg
20 mg Maltodekstrin
Pengikat 200 mg
400 mg 600 mg
800 mg Mg Stearat
Lubrikan 2 40 mg
40 mg 40 mg
40 mg
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Talkum Antiadheren,
Lubrikan 5 100 mg
100 mg 100 mg
100 mg Aerosil
Glidant 0,5 10 mg
10 mg 10 mg
10 mg Sukrosa
Pemanis 35 700 mg
700 mg 700 mg
700 mg Avicel PH 102
Pengisi qs 920 mg
720 mg 520 mg
320 mg Bobot Tablet yang Diinginkan = 2000 mg
3.5 Pembuatan Tablet Hisap
Tablet hisap dibuat dengan metode kempa langsung. Semua bahan ditimbang, kemudian minyak atsiri dikeringkan menjadi serbuk menggunakan
aerosil. Selanjutnya ditambahkan dengan avicel PH 102 dan sukrosa lalu diaduk hingga homogen. Kemudian ditambahkan aerosil, talkum, mg stearat dan diaduk
kembali hingga homogen. Semua bahan di campurkan hingga homogen. Setelah semua bahan tercampur secara merata, massa cetak tablet di evaluasi sebelum
dicetak meliputi : uji laju alir, sudut henti, kompresibilitas dan kadar lembabnya. Selanjutnya massa cetak tablet hisap dicetak menggunakan mesin pencetak tablet
dengan bobot hisap 2000 mg.
3.6 Evaluasi Massa Cetak Tablet