Penyiapan Bahan Uji Destilasi Minyak Atsiri Kemangi Penentuan Komponen Kimia dalam Minyak Atsiri Kemangi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Penyiapan Bahan Uji

Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri kemangi Ocimum americanum L. yang diperoleh dari kebun kemangi Desa Grogol, Kecamatan Limo, Depok. Kemangi dipanen pada umur 3 bulan, dengan kondisi tanah gembur, tanpa pestisida dan sistem pengairan menggunakan air hujan dan air kali di dekat kebun. Selanjutnya kemangi di determinasi di Herbarium Bogoriensis, LIPI Puslit Biologi, Cibinong Jawa Barat.

3.3.2 Destilasi Minyak Atsiri Kemangi

Kemangi diambil dalam keadaan segar kemudian ditimbang sebanyak 97 kg kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan segala jenis kotoran yang melekat. Setelah pencucian selesai, kemangi di layukan selama 24 jam untuk mengurangi kadar air dan di rajang menjadi beberapa bagian. Kemudian dilakukan proses destilasi uap-air selama 6 jam dan di tampung tetesannya selama 6 jam untuk mendapatkan minyak atsiri dalam tanaman. Minyak atsiri yang telah berhasil di dapatkan di bebas-airkan dengan penambahan natrium sulfat Na 2 SO 4 anhidrat untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat dalam minyak atsiri.

3.3.3 Penentuan Komponen Kimia dalam Minyak Atsiri Kemangi

Komponen kimia penyusun minyak atsiri di analisa dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa GC-MS, Shimadzu QP-5000, kolom DB-10 25m, diameter 0,25 mm, gas pembawanya adalah helium dengan kecepatan aliran gas 3 mLmenit dan tekanan kolom 70 kpa. Suhu kolom sebesar 70 kPa. Suhu kolom di program dari 50 ⁰C sampai 250⁰C dengan 2 tahap kenaikan. Pada tahap awal suhu kolom dibuat konstan 50 ⁰C selama 5 menit, lalu dinaikkan sampai 80 ⁰C dengan kecepatan kenaikan 2⁰Cmenit. Pada 80⁰C suhu dipertahankan selama 1 menit dan selanjutnya di naikkan menjadi 250 ⁰C dengan kecepatan 4 ⁰Cmenit. Kondisi pada suhu 250⁰C ini di pertahankan selama 4,5 menit. Suhu injektor selama analisis berlangsung di program konstan pada suhu 225 ⁰C, sedangkan suhu detektor Elektron Impact konstan pada suhu 270⁰C UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan energi 1,25 kv. Proses analisa ini memakan waktu 68 menit. Spektrum massa masing-masing puncak senyawa hasil kromatogram GC-MS selanjutnya dibandingkan dengan spektrum massa autentik yang ada pada bank NIST National Institute of Standard Technology library Sulianti, Sri Budi., 2008.

3.3.4 Parameter Uji Minyak Atsiri