Monografi Bahan Tambahan Tablet Hisap Depkes, 1995; Rowe et al., Talkum Magnesium Stearat Aerosil Sukrosa Maltodekstrin Plak Gigi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7 Monografi Bahan Tambahan Tablet Hisap Depkes, 1995; Rowe et al.,

2009 a. Avicel PH 102 Sinonim : Microcel PH 102, microcristalin cellulose Fungsi : Pengisi Pemeriaan : Berbentuk serbuk halus, putih, tidak berbau, tidak berasa. Konsentrasi : Adsorben = 20-90 Antiadheren = 5-20 Disintegran Tablet = 5-15 PengikatPengisi Tablet = 20-90

b. Talkum

Sinonim : Talk, hydrous magnesium calcium silicate Fungsi : Sebagai zat lubrikan, antiadheren Pemeriaan : Serbuk putih halus dan ringan, tidak berbau, hampir tidak berasa. Konsentrasi : Zat Glidant, Lubrikan = 1-10 Zat Diluent = 5-10 Zat antiadheren = 1-3

c. Magnesium Stearat

Sinonim : Mg stearat, asam oktadekanoat, garam magnesium Fungsi : Zat lubrikan 0,25-2 Pemeriaan : Berbentuk serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah melekat dikulit, bebas dari butiran.

d. Aerosil

Sinonim : Cab-o-sil, Colloidal Sillicon Dioxyde Fungsi umum : Aerosol, glidant, adsorben, zat pensuspensi Pemerian : Silika submikroskopik dengan ukuran partikel 15 nm hablur, ringan, warna putih, tidak berbau, tidak berasa.

e. Sukrosa

Sinonim : Gula bit, gula, saccharum Fungsi : Bahan pemanis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pemeriaan : Kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih, tidak berbau dan rasanya manis.

f. Maltodekstrin

Sinonim : Maltodextrinum; Maltrin Fungsi : Pengikat tablet 2-40 Pemeriaan : Hampir tidak berbau; rasa tawar seperti lendir.

2.8 Plak Gigi

Plak gigi adalah lapisan lunak yang terbentuk dari campuran sisa-sisa makanan serta bakteri yang di perantarai oleh saliva yang melekat pada permukaan gigi. Plak tersusun oleh 80 air dan 20 sisanya terdiri dari beberapa komponen seperti protein 40-50, karbohidrat 13-17, lipid 10-14 dan abu 10 serta komponen mineral seperti kalsium dan posfor, yang dihitung dari berat kering plak Wilkinson, 1982. Plak berdasarkan lokasinya dibedakan menjadi plak supragingival dan plak subgingiva, serta terbentuk melalui tiga tahap yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi bakteri sekunder dan maturasi plak Marsh PD, 2004. Tahap pertama dalam pembentukan plak adalah melekatnya pelikel pada permukaan email. Pelikel berfungsi sebagai lapisan pelindung, pelicin permukaan, mencegah kerusakan jaringan dan tempat perlekatan bakteri. Pelikel ini terutama terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi Kidd dan Bechall, 1987; Carranza,FA 2002; Marsh PD, 2004. Pada tahap kedua pembentukan plak gigi terjadi kolonisasi bakteri. Bakteri awal yang melekat dan berkoloni adalah bakteri gram positif. Koloni ini bersifat reversible, yang kemudian akan menjadi irreversible Li Y et al., 2008. Tahap ketiga terjadi pertumbuhan dari koloni bakteri gram positif, disertai agregasi bakteri lain sehingga terjadi kolonisasi sekunder, serta peningkatan jumlah dan spesies bakteri. Dalam tahap ini terjadi perubahan lingkungan, dari aerob menjadi anaerob yang di dominasi oleh bakteri gram negatif. Pematangan plak merupakan proses akhir dari plak, yang umumnya terjadi dua hari setelah plak terbentuk Samaranayake, 2002. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta S. mutans merupakan bakteri utama yang terlibat dalam proses karies gigi terutama pada saat awal terjadinya karies gigi terutama pada saat awal terjadinya karies karena kemampuannya yang cepat dalam memfermentasi karbohidrat dan umumnya ditemukan pada plak gigi Kidd and Bechall, 1987; Mount dan Hume, 2005. Mekanisme perlekatan S.mutans pada permukaan gigi merupakan potensial target yang penting untuk intervensi antikariogenik Shemesh et al., 2007.

2.9 Instrumen