UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Talkum Antiadheren,
Lubrikan 5 100 mg
100 mg 100 mg
100 mg Aerosil
Glidant 0,5 10 mg
10 mg 10 mg
10 mg Sukrosa
Pemanis 35 700 mg
700 mg 700 mg
700 mg Avicel PH 102
Pengisi qs 920 mg
720 mg 520 mg
320 mg Bobot Tablet yang Diinginkan = 2000 mg
3.5 Pembuatan Tablet Hisap
Tablet hisap dibuat dengan metode kempa langsung. Semua bahan ditimbang, kemudian minyak atsiri dikeringkan menjadi serbuk menggunakan
aerosil. Selanjutnya ditambahkan dengan avicel PH 102 dan sukrosa lalu diaduk hingga homogen. Kemudian ditambahkan aerosil, talkum, mg stearat dan diaduk
kembali hingga homogen. Semua bahan di campurkan hingga homogen. Setelah semua bahan tercampur secara merata, massa cetak tablet di evaluasi sebelum
dicetak meliputi : uji laju alir, sudut henti, kompresibilitas dan kadar lembabnya. Selanjutnya massa cetak tablet hisap dicetak menggunakan mesin pencetak tablet
dengan bobot hisap 2000 mg.
3.6 Evaluasi Massa Cetak Tablet
a. Kadar lembab Voight, 1994 Sebanyak 1 gram serbuk dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Serbuk
diratakan dan kemudian alat dijalankan, selanjutnya diperoleh data kadar lembab yang terkandung dalam serbuk.
Syarat : 2-5 b. Uji Kompresibilitas Parrot, 1970
Massa tablet m ditimbang, dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dibaca volumenya yang terlihat V
1
. Gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 300 kali sampai volumenya tetap V
2
kemudian dimasukkan nilainya ke dalam rumus indeks kompresibilitas dan kategorinya dapat dilihat pada tabel 3.2.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Indeks Kompresibilitas = BJ Mampat – BJ Bulk x 100
BJ Mampat BJ Bulk
= mV
1
BJ Mampat = mV
2
Tabel 3.2 Tabel Indeks Kompressibilitas dan Kategorinya
Indeks Kompresibilitas Kategori
5 – 11
Istimewa 12
– 16 Baik
17 – 27
Sedang 28
– 32 Buruk
33 – 40
Sangat buruk 40
Amat sangat buruk
c. Uji Laju Alir Voight, 1994 Digunakan alat flowmeter. Massa tablet ditimbang, lalu di tempatkan pada
wadah yang berbentuk corong dan alat dijalankan. Jumlah waktu yang dibutuhkan oleh massa cetak tablet untuk dapat melewati corong tersebut yang dihitung.
Tabel 3.3 Tabel Laju Alir dan Sifat Alirannya
Laju Alir Sifat Aliran
10 Bebas mengalir
4 – 10
Mudah mengalir 1,6
– 4 Kohesif
1,6 Sangat kohesif
d. Sudut Henti Voight, 1994 Massa tablet dimasukkan ke dalam alat flowmeter. Massa yang jatuh setelah
alat dinyalakan akan membentuk suatu kerucut pada dasar dari corong, diukur tinggi h dan jari-jari kerucut r dapat dilihat pada tabel 3.4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
α = arc tan 2h d
Keterangan : h = tinggi kerucut massa cetak tablet
r = jari-jari kerucut massa cetak tablet
Tabel 3.4 Kategori Aliran Serbuk Berdasarkan Sudut Istirahat
Sudut Istirahat Kategori Aliran
25 Istimewa
25 – 30
Baik 30
– 40 Cukup
40 Sangat buruk
3.7 Evaluasi Sifat Fisik Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi Depkes RI,
1979; Lieberman, Lachman, Schwartz, 1989
a. Penampilan umum Tablet dilihat bentuknya secara visual meliputi, ukuran tablet, bentuk, warna,
ada tidaknya bau dan bentuk permukaan. b. Uji Keragaman Bobot
Dua puluh tablet ditimbang satu persatu secara seksama dan dihitung bobot rata-rata tablet tersebut. Syarat uji keragaman bobot pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Penyimpangan Terhadap Bobot Tablet
Bobot Rata-rata Penyimpangan Bobot Rata-rata
A B
25 mg atau kurang 15
30 26 mg
– 150 mg 10
20 151 mg
– 300 mg 7,5
15 Lebih dari 300 mg
5 10
Jika ditimbang satu per satu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang lebih dari 5 dari bobot rata-ratanya dan tidak
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10 dari bobot rata- ratanya.
c. Uji Keseragaman Ukuran Sebanyak 20 tablet dipilih secara acak dikur tebal dan diameternya
menggunakan alat jangka sorong. Syarat keseragaman ukuran, kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang dari 1
1 3
kali tebal tablet.
d. Uji Kekerasan Nursiah, Hasyim dkk., 2008 Sebanyak 6 tablet diuji. Pengukuran kekerasan tablet menggunakan satuan
Kp atau kilopound atau penjepit, alat dijalankan sampai tablet pecah lalu dilihat angka yang tertera pada alat.
e. Uji Keregasan Lieberman, Lachman, Schwartz., 1989 Ditimbang 20 tablet yang telah di bersihkan dari debu W
1
kemudian dimasukkan ke dalam alat penguji friability, diatur kecepatan 25 rpm selama
empat menit. Tablet dikeluarkan dan ditimbang kembali W
2
. Friabilitas = W1
– W2 ×100 W1
Kehilangan berat lebih kecil dari 1 masih dapat dibenarkan. f.
Uji Waktu Hancur Depkes,1995 Ambil 6 tablet, masukkan 1 tablet ke dalam masing-masing cakram pada
keranjang lalu jalankan alatnya. Gunakan air bersuhu 37 ⁰C ± 2⁰C sebagai media.
Pada akhir batas waktu yang ditetapkan, angkat keranjang dan amati semua tablet. Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna,
ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya. Tidak boleh kurang 16 tablet dari 18 tablet yang harus hancur sempurna.
3.8 Analisis Kualitatif Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi dengan