Definisi Koping Strategi Koping

dinyatakan berhasil bila koping yang dilakukan dapat membawa individu kembali pada keadaan seperti sebelum individu mengalami stres. c. Efektifitas dalam mengurangi psychological distress. Koping dinyatakan berhasil jika koping tersebut dapat mengurangi rasa cemas dan depresi pada individu.

C. Masa Remaja

Masih terdapat berbagai pendapat tentang umur kronologis berapa seorang anak dikatakan remaja. Seorang dikatakan remaja adolescence bila berusia diantara 10 sampai 19 tahun WHO, 2004. Menurut UU No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah Andika, 2010. Masa remaja adolescence adalah periode peralihan perkembangan dari kanak-kanak ke masa dewasa awal, memasuki masa ini sekitar usia 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun Santrock, 2007. Masa remaja dibagi menjadi masa remaja awal, pertengahan dan masa remaja akhir Santrock, 2003. Masa remaja awal early adolescence kira- kira usia 11-14 tahun, masa remaja pertengahan usia 15-17 tahun dan masa remaja akhir usia 18-20 tahun Wong, 2009. Jadi, dapat didefinisikan bahwa remaja adalah masa peralihan dari masa anak menjadi dewasa berkisar usia belasan yaitu antara usia 11 tahun hingga 20 tahun. Masa remaja merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial Pardede N, 2002 dalam Wiguna, 2013. Perubahan sosial, biologis atau fisik dan emosional merupakan kunci stresor pada masa remaja Moore, 1999 dalam Kempf, 2011. Secara umum, gejala perubahan fisik tersebut merupakan tanda-tanda pubertas Gunarsa, 2008. Pubertas adalah proses kematangan, hormonal dan pertumbuhan yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul Wong, 2009. Diantara perubahan fisik yang terjadi, yang paling tampak nyata semasa pubertas adalah meningkatnya tinggi dan berat badan, serta kematangan seksual Santrock, 2003. Masa remaja sejak dulu dianggap sebagai masa yang sulit secara emosional, masa ini merupakan masa penuh stres dan gejolak Hall, 1904 dalam Santrock 2007. Intensitas emosi yang mereka alami memiliki proporsi yang berlebihan dibandingkan dengan kejadian yang menyebabkannya Steinberg Levine, 1997 dalam Santrock, 2007. Keadaan emosi yang berlebihan ini mengakibatkan remaja mengalami ketidakseimbangan dalam dirinya Semiun, 2006. Ketidakseimbangan ini membuat stres meningkat karena remaja harus berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan emosional dalam dirinya serta mengatasi konflik-konflik yang terjadi dalam hidupnya Papalia, 2008. Berdasarkan penelitian sebelumnya, sekolah menjadi stresor utama dalam kehidupan mereka. Tugas sekolahPR, ujian, konflik dengan guru, masalah dengan siswa lain adalah stresor yang sering terjadi di sekolah Larue Herrman, 2008.

D. Anak Berbakat

Anak berbakat sering disebut dengan gifted atau talented Somantri, 2007. Terman menggunakan kriteria tunggal untuk menilai keterbakatan anak, yaitu IQ yang mencapai 140 Munandar, 2002. Renzulli mengemukakan konsep yang dikenal dengan The Three Rings Conception untuk mengidentifikasi anak berbakat, konsep tersebut menyatakan bahwa anak berbakat merupakan suatu interaksi antara tiga sifat dasar, yaitu kemampuan di atas rata-rata, task commitment, dan kreativitas Gunarsa, 2008. Secara yuridis formal dalam Somantri 2007, layanan pendidikan bagi anak berbakat telah mendapat tempat di dalam sistem pendidikan nasional. Undang-undang No.21989 tentang sistem pendidikan nasional pasal 8 ayat 2 menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Landasan hukum akan perlunya pemberian perhatian khusus kepada peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berbakat memperkuat asumsi bahwa kelompok peserta didik tersebut memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda dari peserta didik yang berkemampuan dan memiliki kecerdasan normal.

E. Program Akselerasi

1. Definisi Program Akselerasi Getzels dan Dillon mengidentifikasi tidak kurang dari 30 model program alternatif untuk mengajar anak berbakat, namun secara