3
Pada umumnya dakwah disebarkan dengan metode ceramah yang berdiri di atas mimbar dari masjid ke masjid. Namun dengan teknologi yang
semakin berkembang dakwah memanfaatkan salah satu teknologi komunikasi, yaitu televisi.
Namun dakwah melalui media komunikasi massa haruslah tetap berada dalam komunikasi massa Islam
, yaitu menggunakan Al.Qur’an dan hadist nabi sebagai landasan teori dan filosofinya, dengan sendirinya
komunikasi Islam terikat pesan khusus, yakni Dakwah karena Al- Qur’an
adalah rahmat bagi seisi alam semesta dan juga merupakan petunjuk bagi manusia beriman yang berbuat baik. Sehingga hasil dari tujuan dakwah yang
dicapai tidak keluar dari konteks agama Islam.
1
Menurut Rusjdi Hamka Rafiq, sistem komunikasi massa Islam yaitu: menyebarkan menyampaikan
informasi kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT.
2
Dakwah melalui media massa perlu persiapan dan perencanaan yang matang karena dakwah suatu upaya untuk mengkonstruki masyarakat menuju
masyarakat Islami. Munculnya media televisi sebagai wujud dari kemajuan tekhnologi menyadarkan kaum muslimin betapa pentingnya peranan televisi
dalam usaha dakwah. Maka dalam menyusun materi dakwah yang menyangkut seluruh aspek kegiatan dakwah. Hal ini penting dilaksanakan
mengingat “televisi merupakan rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara tepat, berurutan, dan diiringi unsur radio”.
3
1
Abdul Muis, Komunikasi Islam, Bandung: Rosda Karya, 2001 Cet. Ke-1, h. 66
2
Rusdji Hamka Rafiq, Islam dan Era Informasi, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989 Cet. Ke-1, h. 5
3
P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video Jakarta: PT. Grasindo, 1930. Cet. Ke-1, h.1
4
Dari banyaknya stasiun televisi pada saat ini, terdapat salah satu stasiun televisi yang menghadirkan program keagamaan salah satunya yaitu
program Wisata Religi di TVRI. Program ini termasuk program dakwah Islamiyah yang dikemas secara ringan dan menarik acara ini dikhusukan untuk
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dan dimana tempat sejarah-sejarah Islam yang berada diseluruh nusantara.
B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah Karena banyaknya efek yang ditimbulkan baik positif maupun negatif
dari suatu tayangan televisi, pembatasan masalah ini dilakukan guna menghindari perluasan pembahasan yang tidak penting selain itu menjadi
terarah dan agar berhubungan antara masalah yang diteliti dengan pembahasan dalam Analisis Program Wisata Religi di TVRI peneliti
membatasinya pada program yang ditayangkan dalam Produks i “Asal
Muasal Masjid Atta’awun dan Kampung Arab di Cisarua Puncak Bogor”,
pada tanggal 12 juni 2013. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Bagaiman proses pra produksi program acara Wisata Religi di TVRI? b. Bagaimana proses produksi program acara Wisata Religi di TVRI?
c. Bagaiaman proses pasca produksi program acara Wisata Religi di TVRI?
5
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Mengetahui secara garis besar bagaimana massa khususnya televisi
dalam mengemas suatu acara serta memberikan referensi pada masyarakat dalam memilih program acara yang mendidik. Adapun tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi
program acara Wisata Religi di TVRI. b. Untuk mengetahui berbagai sarana dan fasilitas yang digunakan dalam
pelaksanaan produksi memadai dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada Program Wisata Religi di TVRI
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pra produksi, produksi, dan pasca produksi dalam Wisata Religi di TVRI.
2. Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi akademis dan praktis
adalah sebagai berikut: a. Secara Akademis
Harapan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan tambahan referensi bagi studi-studi selanjutnya mengenai program
acara di televisi dan menambah khazanah keilmuan bagi pengembang ilmu pengetahuan di bidang ilmu komunikasi khususnya Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6
b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan menambah
wawasan berbagai kalangan seperti teoritis, praktis, dan aktivis penyiaran televisi dan pada umumnya bagi para pengelola stasiun
televisi dijadikan sebagai sarana alternatif untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai agama secara efektif dan efesien, serta
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan
langkah-langkah yang melakukan representasi objek tentang semua informasi yang terdapat dalam masalah yang diteliti. Metode ini tidak
sebatas pada pengumpulan data , tetapi meliputi juga analisis dan interpretasi tentang arti dari data tersebut. Secara prakteknya dengan
menggambarkan suatu kondisi dalam proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi pada Program Wisata Religi di TVRI.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini terhadap subjek yang merupakan faktor utama dalam menentukan hasil dari penelitian yaitu semua pengisi acara serta
crew-crew yang bekerja dalam Program Wisata Religi di TVRI. Sedangkan objek dari penelitian yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca
Produksi Wisata Religi di TVRI.