55
BAB IV ANALISIS PROGRAM WISATA RELIGI
A. Analisis Program Acara Wisata Religi di TVRI
Stasiun televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Suasana kerja pada
stasiun televisi terkadang penuh ketegangan, khususnya menjelang suatu program yang akan ditayangkan, sehingga diperlukan kesigapan dan
kecepatan kerja karena dikejar-kejar tenggang waktu deadline. Komunikasi yang cepat dan baik adalah hal yang vital dalam pemberitaan televisi.
1
Untuk menciptakan sebuah program atau siaran, baik itu berita, drama dan non-drama diperlukan proses produksi melalui beberapa tahapan. Seperti
yang telah dikemukakan di bab II, ada dua teori yang menjelaskan tahapan proses produksi, yakni J.B Wahyudi dan Fred Wibowo. Sedangkan teori yang
penulis gunakan untuk menganalisis produksi program acara Wisata Religi adalah teori Fred Wibowo, yakni:
1. Pra Produksi ide, perencanaan, dan persiapan 2. Produksi pelaksanaan
3. Pasca Produksi penyelesaian dan penayangan.
2
Dalam pelaksanaan produksi program mempunyai perbedaan, persamaan dan karakteristik yang berbeda-beda. Wisata Religi adalah program
acara feature yang dikemas secara menarik dan ringan, sehingga tidak sulit
1
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 9.
2
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 21.
56
untuk mengerti dan memahami acara dan tema apa yang sedang disajikan, karena diawal program acara Wisata Religi ini dijelaskan terlebih dahulu
maksud dan tujuan acara ini, acara wisata religi ini sangat ringan sehingga sasaran audience nya pun tidak ada batasan umur, karakter dari acara Wisata
Religi ini dalam setiap produksinya dapat menggunakan latar Indooratau Outdoor. Tempat atau latarnya biasanya berhubungan dengan tempat sejarah
Islam yaitu seperti; Mesjid, Kuburan-kuburan orang shaleh, dan tempat- tempat yang dianggap bersejarah dalam penyebaran agama Islam.Hampir
semua stasiun TV dan rata-rata menayangkan acara yang berhubungan dengan religi atau kehidupan sehari-hari, namun berbeda dari yang lainnya acara
Wisata Religi yang di Produksi oleh TVRI ini dikemas secara berbeda dan jauh dari unsur-unsur yang berkaitan dengan SARA suku, agama, dan ras
sehingga dari segi Gender, Usia, dan Pendidikan pun tidak dibatasi. Karakteristik yang paling menonjol dalam acara Wisata Religi yaitu
mengangkat hal-hal yang unik dalam suatu tempat dan secara keseluruhan belum diketahui oleh masyarakat luar dan membuat semenarik mungkin agar
pengguna media televisi dapat berperan aktif.
Karena dikemas secara ringan, maka penonton atau audiens dalam program ini tidak dibatasi secara tingkatan umur. Anak-anak, remaja, dan
orang dewasa sasaran utama dari terbentuknya program Wisata Religi. Seperti pendapat diatas, maka produksi program Wisata Religi TVRI
melalui 3 tahapan tersebut yakni:
57
1. Analisis Pra Produksi Program Wisata Religi
Tahapan ini sangat penting sebab dalam proses produksi sebelum masuk dalam produksi, dilakukan perisiapan-persiapan yang matang agar
proses produksi berjalan dengan baik. Pada tahap ini, kegiatan awal yang dilakukan dalam proses produksi program Wisata Religi adalah rapat tim
produksi. rapat ini dilakukan rutin setiap minggu sekali dan setiap akan melakukan program produksi dari 1 minggu sebelumnya.
Rapat tim produksi dihadiri oleh eksekutif produser, pengarah acara, dan pelaksana, rapat tim ini membicarakan produksi yang akan datang dan
mengevaluasi program-program apa saja yang sudah tayang dengan membahas-membahas kekurangankesalahan-kesalahan apa saja yang
terjadi pada produksi sebelumnya. Langkah selanjutnya menetapkan tempat atau lokasi yang menjadi sasaran Wisata Religi, membahas
budgetbiaya produksi, setelah itu menetukan tim-tim yang bertugas dalam produksi tersebut.
Menurut Badriansyah selaku produser eksekutif sekaligus pelaksana Wisata Religi, dalam memilih tempat yang dianggap layak untuk
dilakukan produksi dan disampaikan ke masyarakat. Nilai tempat tersebut harus memiliki nilai sejarah dan dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan kepada khalayakpenonton.
3
Tahapan pra produksi ini meliputi tiga bagian;
3
Wawancara pribadi dengan Badriansyah, Eksekutif Produser Pelaksana Program Wisata Religi, Jakarta 31 Januari 2013.