Analisis Pasca Produksi Program Wisata Religi

70 a. Prosedur pertama ini adalah memindahkan gambar hasil proses shooting ke komputer, setelah itu membantu proses merekam suara narasai dubbing lalu memilih backsound apa yang digunakan dalam program yang ingin ditayangkan dan sesuai dengan tayangannya. b. Setelah prosedur pertama dilakukan maka prosedur selanjutnya adalah, menyatukan gambar, suara narasi, backsound, credit title, sedemikian rupa sehingga terihat dan terdengar baik dan tidak saling mengganggu antara suara dan gambar. Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program Wisata Religi: a. Kamera alat penangkap gambar b. Lighting alat pencahayaan c. Sound alat penangkap suara d. VTR Video Tape Recorder Dalam program Wisata Religi pasca produksi karena acara Wisata Religi tidak ditayangkan secara langsung melainkan dengan taping maka dalam 1 episode dapat dilakukan editingselama 2 hari, dalam proses editing ini dilakukan pemulihan gambar, pemotongan durasi agar tidak terjadi over durasi, selain itu dipilih lagi mana yang layak ditayangkan dan tidak layak ditayangkan. Selanjutnya membuat subtitle, mixing, dan efek- efek sehingga terlihat semenarik mungkin. 71

4. Analisis Evaluasi Produksi Wisata Religi

Evaluasi disini mempunyai dua maksud yaitu: a. Maksud yang pertama ialah, evaluasi program ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh program ini bisa dianggap baik menurut sasaran. b. Maksud yang kedua ialah, evaluasi intruksional, evaluasi ini tidak dibicarakan mengenai kemampuan dan kelemahan program, tetapi yang diutamakan adalah memampuan audiens dalam memahami program yang diselenggarakan. Produksi siaran yang sudah ditayangkan harus dievaluasi apakah tayangan tersebut diminati penonton. Apakah penempatan waktu penyiaran sesuai untuk ditonton orang banyak. Apakah kualitas penggarapan memenuhi standar penyiaran yang berlaku. Apakah penulis cerita, pemain, dan sutradara mengikat penonton. Apakah biaya produksinya dapat menjadi ukuran bagi pembiayaan dalam produksi- produksi sejenis mendatang. Evaluasi ini menjadi sangat penting karena merupakan bagian terakhir dari rangkaian tim produksi program Wisata Religi. Evaluasi program Wisata Religi ini dilakukan setelah shooting selesai dilakukan. Tujuan dilakukannya evaluasi dalam program ini agar dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam pelaksanaan program Wisata Religi. Dengan adanya evaluasi ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran-pembelajaran apabila ada hal-hal yang dianggap kekurangan dalam produksi setelah program ini ditampilkan. 72

B. Proses Produksi Program Wisata Religi Pada Tayangan “Sejarah

Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal Muasal Kampung Arab di Cisarua Bogor- Puncak”. 1. Pra Produksi Langkah awal pra-produksi “Sejarah Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal Muasal Kampung Arab di Cisarua Bogor- Puncak”, adalah mengadakan rapat tim produksi dimulai dengan menentukan lokasi atau tempat yang akan dilakukan produksishooting, kemudian sebelum mengadakan produksi tim atau kru yang bertugas mendatangi tempat tersebut, mendatangi tempat tersebut dan mencari informasi kepada orang yang dipercaya dan mengetahui tentang tempat tersebut. “Sejarah Berdirinya Masjid Atta’awun dan Asal Muasal Kampung Arab di Cisarua Puncak Bogor ”, dipilih karena terdapat banyak informasi di dalamnya, yang ingin mengetahui asal muasal keberadaan orang-orang Arab di Cisarua Bogor yang disebut sebagai “Kampung Arab”. Dan “Asal muasal kampung Arab di Cisarua Bogor”, kampung Arab ini berada daerah Cisarua Puncak Bogor alasan tim Wisata Religi melakukan produksi disini menurut produser Badriansyah karena banyak ketertarikan ketika orang-orang mengadakan liburan atau weekend ke daerah puncak maka tidak jauh dari taman safari sekitar 500 meter hampir semua toko-toko didaerah sana bertuliskan tulisan Arab, dan banyak orang Arab yang lalu lalang. 73

2. Produksi

Pada tahap produksi ini dimulai dengan menentukan materi, sarana produksi, biaya produksi, tim yang bertugas, dan pelaksanaan produksi. Materi produksi untuk program Wisata Religi diperoleh dari tim dan narasumber sekitar tempat tersebut, biaya produksi pada program Produksi Wisata Religi memerlukan dana yang tidak terlalu banyak, karena Wisata Religi merupakan produksi yang terbilang simple. Pada proses produksi ini tim melakukan shootingmembahas se jarah berdirinya masjid Atta’awun dan Asal Muasal Kampung Arab. Sejarah singkat berdirinya Masjid Atta’awun, Masjid yang dibangun pada tahun 1997 ini, dikelola oleh Yayasan Dharma Bhakti dan pembangunannya diprakarsai oleh R. Nuriana, Gubernur Jawa Barat saat itu. Arsitektur masjid tampak unik dan terlihat kokoh. Interior dalam masjid berlantai tiga ini juga terlihat luas dan indah, dindingnya didominasi kaca tembus pandang. Bila berada di dalam masjid, kita bisa melihat pemandangan luar. Tampak hamparan kebun teh yang luas. Sedangkan kalau kita melihat dari luar, kubah masjid ini terlihat menyerupai jamur, yang menurut salah satu pengurus masjid, asitektur kubah yang menyerupai jamur ini merupakan hasil kesepakatan bersama. Karena selain masjid ini berada di daerah dingin juga karena bentuk jamur itu sendiri seperti payung, yang berarti memayungi dan melindungi. Asal-muasal Kampung Arab di Cisarua Bogor-Puncak, ada sebuah desa yang terkenal dengan sebutan Kampung Arab. Kampung itu nama