Usaha-Usaha dilakukan Pemerintah dan Masyarakat Dalam Membantu

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Sanah Sanan pada tahun 2012 dengan judul skripsi Peranan Rumah Singgah Uswatun Hasanah Dalam Membina Moral Anak Jalanan Cengkareng Jakarta Barat. Dalam penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Uswatun Hasanah yang mencapai anak-anak jalanan pada tahun 2011-2012. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Efektif untuk membantu anak jalanan, meskipun tingkat keberhasilannya rendah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor penghambat yang berasal dari anak jalanan itu sendiri. Lingkungan masyarakat dan keluarga anak jalanan. Dari data yang terkumpul berdasarkan hasil penelitian baik melalui wawancara maupun observasi dapat disimpulkan bahwa pembinaan moral anak jalanan melalui rumah singgah Uswatun Hasanah menciptakan suasana kekeluargaan dalam membina moral anak jalanan. Pembinaan yang diselenggarakan oleh rumah singgah Uswatun Hasanah meliputi beberapa bidang. Pertama, adalah penjangkauan dan pendampingan anak di jalan. Kedua, pembinaan pendidikan baik formal maupun nonformal. Dan ketiga adalah kegiatan resosialisasi yang meliputi bimbingan perilaku sosial kesehatan, kegiatan keagamaan dan kegiatan rekreasi anak jalanan yang rutin datang bahkan menetap di rumah singgah akan memperoleh pelayanan secara intensif. Sebaliknya anak yang hubungannya jarang akan kurang intensif, akibatnya proses perubahan sikapnya akan lama. Hal ini terlihat berdasarkan pengamatan bahwa anak yang menetap kurang lebih 6 bulan sudah dapat menunjukkan perubahan sikap yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang datang pada waktu tertentu saja. 35 Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Sri Tjahjorini Sugiharto pada tahun 2010 dengan judul Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Anak Jalanan di Bandung, Bogor dan Jakarta. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa latar belakang keluarga merupakan faktor penentu utama terhadap perilaku anak jalanan. Selain itu perilaku anak jalanan dipengaruhi secara nyata oleh latar belakang lingkungan tidak 35 Sanah Sanan, “Peranan Rumah Singgah Uswatun Hasanah Cengkareng Jakarta Barat”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, hal. I, tidak dipublikasikan. melalui ciri fisik, melainkan melalui ciri psikologik dan ciri sosiologik. Perilaku anak jalanan meskipun kurang tampak dipengaruhi secara langsung oleh ciri fisik, ciri psikologik dan ciri sosiologik, dibanding oleh latar belakang keluarga dan latar belakang lingkungan, namun ciri-ciri tersebut tetap berperan penting dalam pembentukan perilaku anak jalanan. 36 Beberapa penelitian tersebut menjadi referensi bagi penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai anak jalanan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian ini baik dari segi karakteristik anak jalanan maupun metode dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini sangat membantu penulis dalam persiapan maupun pelaksanaan penelitian. Penelitian-penelitian tersebut memberikan beberapa gambaran mengenai karakteristik anak jalanan, aktivitas anak jalanan, program pemberdayaan anak jalanan yang sesuai, maupun tentang kajian hukum bagi anak jalanan. Dari hasil kajian terhadap beberapa penelitian tersebut penulis dapat mengambil pertimbangan mengenai metode pendekatan dan pelaksanaan penelitian.

E. Kerangka Berpikir

Anak jalanan usia antara 6 sampai dengan 18 tahun adalah anak-anak yang banyak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di jalanan atau di tempat-tempat umum untuk bekerja atau melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari dengan ciri-ciri melakukan kegiatan atau berkeliaran di jalanan, penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus, mobilitasnya tinggi. Keseharian anak-anak jalanan usia 6 sampai dengan 18 tahun yang banyak menghabiskan waktu mereka dijalanan dengan keterbatasan fasilitas dan perhatian dari lingkungan sekitar ini sangat memengaruhi perkembangan dan pandangan hidup mereka. Anak jalanan usia ini layaknya anak-anak lain yang mengalami banyak perkembangan dan perubahan pada usia ini. Baik itu perubahan fisik, kognitif, 36 Dwiastutiunair Bab 2 Sumber: www.damandiri.or.idfiledwiastutiunairbab2.pdf. diakses pada hari Jum‟at tanggal 22 mei 2014. psikologis, mapun moral. Dalam hal perkembangan kognitif, pada usia anak-anak mulai muncul kelompok anak jalanan. Kelompok-kelompok inilah mempengaruhi psikologis anak jalanan. Dalam proses perkembangan psikologis, beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan psikologis anak jalanan, yaitu dibagi menjadi dua bagian, faktor individu itu sendiri dan faktor lingkungan. Yang termasuk dalam faktor individu diantaranya adalah perkembangan sepanjang rentang hidup yang diantisipasi, pengetahuan kontekstual, keterampilan, konsep diri, dan gaya atribusi. Sedangkan yang termasuk dalam faktor lingkungan adalah berupa dukungan baik itu dukungan informasi, dukungan emosional, dukungan penghargaan, maupun dukungan instrumental, dan interaksi sosial yang terbina dalam keluarga. Femonema yang dapat dilihat di masyarakat bahwa anak jalanan dengan kondisi lingkungan yang keras di jalanan mereka kurang mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar, baik orang tua, keluarga, maupun orang-orang terdekat mereka. Menjadikan mereka mempunyai watak keras, temperamen tinggi, terkesan „liar‟, berani bahkan sampai nekad. Watak mereka memang berbeda dibandingkan watak anak-anak lainnya. Dapat dibayangkan bagaimana kerasnya kehidupan jalanan, membuat mental mereka mendewasakan diri tanpa ada yang mengarahkan kearah yang pantas sesuai dunia mereka. Mereka kurang mendapatkan dukungan baik informasi maupun moral. Hal ini akan sangat mempengaruhi perkembangan anak jalanan termasuk dalam hal perkembangan masa depan anak jalanan. Memang Pemerintah dan Masyarakat telah banyak membantu anak jalanan untuk menjamin hak-hak anak seperti hak atas kelangsungan hidup, hak atas perlindungan, hak untuk bertumbuh dan berkembang serta hak berpartisipasi dan mengatasi penindasan hak kemanusiaan anak-anak jalanan, tapi belum memaksimalkan setuntas mungkin yang jauh dari harapan masyarakat. Karenanya penulis bermaksud mengidentifikasi aktifitas anak jalanan di tengah kondisi lingkungan anak jalanan yang kurang memberikan dukungan kepada mereka dan bagaimana mereka mempertahankan kehidupan di Ibukota Jakarta.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan serta kenyataan di lapangan bahwa banyak fenomena-fenomena anak jalanan yang berusia remaja yang sangat mempengaruhi perkembangan anak jalanan baik secara psikologis maupun kognitif, maka muncul pertanyaan penelitian: 1. Bagaimana pandangan Guru terhadap anak jalanan? 2. Bagaimana persepsi anak jalanan tentang diri mereka sendiri? 3. Bagaimana persepsi anak jalanan tentang lingkungan mereka tinggal? 4. Bagaimana interaksi sosial anak jalanan dengan lingkungan keluarga, teman, pengelola rumah singgah? 5. Bagaimana persepsi anak jalanan mengenai masa depan mereka? 6. Bagaimana pemahaman anak jalanan tentang agama yang diyakini? 7. Apa yang menjadi cita-cita anak jalanan kelak mereka dewasa nanti?