Uji Reliabilitas Instrumen Model Analisis Data Hipotesis Pertama

dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang prestasi kerja adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 3.7.1.4 Hasil uji validitas instrumen variabel kepemimpinan Hasil pengujian validitas instrumen disiplin kerja dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepemimpinan No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan 1 Kemampuan memotivasi bawahan .594 Valid 2 Antusias dalam menanggapi pendapatkeluhan bawahan .687 Valid 3 Keteladanan terhadap bawahan .460 Valid 4 Ketegasan dalam mengambil keputusan .649 Valid 5 Komunikasi dengan bawahan .730 Valid 6 Manfaat komunikasi pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas .383 Valid 7 Hubungan dengan bawahan .726 Valid Sumber : Hasil penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, diperoleh hasil pengujian instrumen dari variabel kepemimpinan memiliki nilai validitas lebih besar dari 0.3. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang kepemimpinan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi skala pengukuran. “Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Berapa kalipun diambil, datanya tetap sama” Arikunto, 2007. Pengujian reliabilitas dengan internal konsistensi dengan cara mencoba instrument sekali saja dan dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Menurut Umar Universitas Sumatera Utara 2009 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach 0,70. Hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Cronbachs Alpha if Item Deleted Kriteria Reliabilitas 0.70 Keterangan Lingkungan kerja .781 0.70 Reliabel Disiplin kerja .735 0.70 Reliabel Prestasi kerja .813 0.70 Reliabel Kepemimpinan .868 0.70 Reliabel Sumber : Hasil penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan Tabel 3.9 di atas diperoleh bahwa keseluruhan variabel penelitian memiliki nilai reliabilitas 0.70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keempat variabel penelitian memiliki data reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. 3.8 Model Analisis Data

3.8.1 Model Analisis Data Hipotesis Pertama

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah pertama adalah Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis. Analisis Regresi Berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari Lingkungan Kerja X 1 dan Disiplin Kerja X 2 terhadap variabel dependen yaitu Prestasi Kerja Y. Model analisis data pada hipotesis pertama adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +e Keterangan: Y = Prestasi Kerja a = Konstanta b 1, b 2 = Koefisien Regresi Variabel Independen X 1 = Lingkungan Kerja X 2 = Disiplin Kerja e = Error of Term Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen di uji dengan tingkat kepercayaan 95 atau = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah : H : b 1 ,b 2 = 0 Lingkungan kerja dan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah I NAD- Sumut. H 1 : b 1 ,b 2 0 Lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah I NAD- Sumut. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka digunakan uji statistik F uji F dengan rumus sebagai berikut: Mean Square Regression F = Mean Square Residual Universitas Sumatera Utara Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H 1 diterima. 2. Jika F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. Hasil pengujian signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh yaitu: 1. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. 2. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terrikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R 2 . Dengan kata lain, nilai koefisien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin kecil. Itu berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R 2 ≤ 1. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial uji t atau t-test dengan rumus sebagai berikut: t = Sbi bi Keterangan: b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independent Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak., dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5 . Dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. 2. Jika t hitung t table maka H diterima dan H ditolak. Hasil pengujian signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh yaitu: 1. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Tetapi jika nilai signifikansi dari 0.05 maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan secara parsial kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0 Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah I NAD- Sumut. Universitas Sumatera Utara H 1 : b 1 0 Lingkungan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah I NAD- Sumut. H : b 2 = 0 Disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah I NAD- Sumut. H 1 : b 2 0 Disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah I NAD- Sumut.

3.8.2 Model Analisis Data Hipotesis Kedua