Pembagian Wilayah Administrasi Penduduk

berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 13,4 ºC. Sebagaimana Provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba. Kelembapan udara rata-rata 78 - 91, curah hujan 1800 – 4000 mm per tahun. Wilayah Sumatera Utara terdiri dari daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi serta pegunungan Bukit Barisan yang membujur di tengah-tengah dari utara ke selatan. Berdasarkan topografi daerah Sumatera Utara dibagi atas 3 bagian yaitu bagian timur dengan keadaan relative datar, bagian tengah bergelombang sampai berbukit dan bagian barat merupakan dataran bergelombang, wilayah pantai timur yang merupakan dataran rendah seluas 24.921,99 km2 atau 14,77 dari luas wilayah Sumatera Utara. Wilayah dataran tinggi dan wilayah pantai barat seluas 46.758,69 km2 atau 65,23 dari luas wilayah Sumatera Utara, yang sebagian besar merupakan pegunugan, memiliki variasi dalam tingkat kesuburan tanah, iklim, topografi dan kontur serta daerah yang struktur tanahnya stabil.

c. Pembagian Wilayah Administrasi

Seiring dengan perkembangan pemekaran wilayah kabupaten kota di Sumatera Utara yang begitu pesat, Administrasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 30 Kabupaten Kota yang terdiri dari 23 Kabupaten dan 7 Kota, 389 Universitas Sumatera Utara kecamatan. Pada administrasi yang paling bawah, kecamatan terdiri atas kelurahan untuk daerah perkotaan urban dan desa untuh daerah pedesaan rural. Secara keseluruhan Provinsi Sumatera Utara memiliki 5.736 desakelurahan dengan ibukota provinsi di Kota Medan dengan luas 265 km2. Tabel 4.1. Kabupaten Kota Provinsi Sumatera Utara NO. KABUPATEN KOTA LUAS AREA km 2 PERSENTASE 1. Nias 3.495,39 4,87 2. Mandailing Natal 6.620,70 9,24 3. Tapanuli Selatan 4.352,86 6,07 4. Tapanuli Tengah 2.158,00 3,01 5. Tapanuli Utara 3.764,65 5,25 6. Toba Samosir 2.352,35 3,28 7. Labuhan Batu 2.561,38 3,57 8. Asahan 3.675,79 5,13 9. Simalungun 4.368,60 6,09 10. Dairi 1.927,80 2,69 11. Karo 2.127,25 2,97 12. Deli Serdang 2.486,14 3,47 13. Langkat 6.263,29 8,74 14. Nias Selatan 1.625,91 2,27 15. Humbang Hasundutan 2.297,20 3,20 16. Pakpak Bharat 1.218,30 1,70 17. Samosir 2.433,50 3,39 18. Serdang Bedagai 1.913,33 2,67 19. Batubara 904,96 1,26 20. Padang Lawas Utara 3.918,05 5,46 21. Padang Lawas 3.892,74 5,43 22. Labuhan Batu Selatan 3.116,00 4,35 23. Labuhan Batu Utara 3.545,80 4,95 24. Sibolga 10,77 0,01 25. Tanjung Balai 61,52 0,08 26. Pematang Siantar 79,97 0,11 27. Tebing Tinggi 38,44 0,05 28. Medan 265,10 0,37 29. Binjai 90,24 0,12 30. Padang Sidimpuan 114,65 0,16 Sumatera Utara 71.680,68 100 Sumber : BPS Sumut, 2009 Universitas Sumatera Utara

d. Penduduk

Pada dasarnya penduduk adalah modal dasar dalam pembangunan, oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja akan mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran. Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jatim, Jateng, Jabar. Jumlah penduduk Sumatera Utara pada tahun 1983 adalah 8.779.504 jiwa. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990, penduduk Sumatera Utara bulan Oktober 1990 berjumlah 10,26 juta jiwa, dan dari hasil SP 2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,51 juta jiwa. Pada bulan April 2003, dilakukan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan P4B. Dari hasil pendaftaran tersebut diperoleh jumlah penduduk sebesar 11.890.399 jiwa. Selanjutnya dari hasil estimasi jumlah penduduk keadaan Juni 2008 diperkirakan sebesar 13.042.317 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km2 dan tahun 2008 meningkat menjadi 182 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun, dan pada tahun 2000-2005 menjadi 1,37 per tahun. Dan laju pertumbuhan penduduk 2008 mencapai 1,57. Penduduk laki-laki di Sumatera Utara sedikit lebih banyak dari perempuan. Pada tahun 2008 penduduk Sumatera Utara yang berjenis kelamin perempuan berjumlah sekitar 6.489.000 jiwa dan penduduk laki-laki sebesar 6.533.317 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Sumatera Utara sebesar 99,02. Pada tahun 2008 Universitas Sumatera Utara penduduk Sumatera Utara masih lebih banyak yang tinggal di daerah pedesaan daripada perkotaan. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggal di pedesaan adalah 7,11 juta jiwa 54,52 dan yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 5,93 juta jiwa 45,48. Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Sumatera Utara 2000-2008 No. Tahun Jumlah jiwa 1. 2008 13.042.317 2. 2007 12.834.371 3. 2006 12.643.494 4. 2005 12.326.678 5. 2004 12.123.360 6. 2003 11.890.399 7. 2002 11.847.075 8. 2001 11.722.548 9. 2000 11.476.272 Sumber : BPS Sumut, 2009

e. Pendidikan