Tenaga Kerja TINJAUAN PUSTAKA

a. Jasa perbengkelanreparasi kendaraan bermotor, mencakup perbaikan kecil-kecilan dari kendaraan roda empat, roda tiga dan dua, seperti mobil pribadi, mobil umum, bemo, sepeda motor dan sebagainya. b. Jasa perbengkelanreparasi lainnya seperti perbaikanreparasi jam, televisi, radio, lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-barang rumah tangga lainnya. c. Jasa pembantu rumah tangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga malam, pengasuh bayi dan anak, dan sejenisnya. d. Jasa perorangan lainnya, mencakup tukang binatu, tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.

2.3. Tenaga Kerja

Yang biasa disebut sebagai tenaga kerja pada dasarnya adalah penduduk pada usia kerja 15 tahun ke atas atau berumur 15-64 tahun, dan dapat pula tenaga kerja itu adalah penduduk yang secara potensial dapat bekerja. Dengan perkataan lain tenaga kerja adalah jumlah penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang-barang dan jasa-jasa jika ada permintaan dan pemakaian terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Tenaga kerja terdiri atas a Angkatan kerja labor force dan b Bukan angkatan kerja. Angkatan kerja labor force adalah penduduk yang bekerja dan yang tidak bekerja tetapi mencari kerja atau siap untuk mencari kerja. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang masih bersekolah, ibu rumah tangga, dan para penyandang cacat, lanjut usia serta yang sejenis. Suatu perbedaan yang besar Universitas Sumatera Utara diantara tantangan pembangunan yang dihadapi Negara berkembang dewasa ini dan yang tidak begitu menjadi masalah di Negara maju dalam fase memulai pembangunannya di masa lalu adalah laju pertumbuhan suplai tenaga kerja di Negara berkembang sekarang ini adalah jauh lebih besar. Perkembangan dan pertumbuhan tenaga kerja serta proyeksinya di dunia sebagai akibat pertumbuhan penduduknya adalah cukup tinggi dari tahun ke tahun. Untuk memperoleh pengertian sepenuhnya tentang arti penting dari masalah kesempatan kerja employment, khususnya di perkotaan, kita harus memperhitungkan pula masalah pertambahan pengangguran terbuka maupun terselubung yang jumlahnya lebih besar yaitu mereka yang kelihatan aktif bekerja tetapi secara ekonomis sebenarnya mereka tidak bekerja secara penuh underutilized. Dalam mengelompokkan berbagai bentuk pengangguran, menurut Edgar O. Edwards 1974 perlu diperhatikan dimensi-dimensi yang berikut : a. Waktu, yaitu di mana banyak di antara mereka yang bekerja ingin bekerja lebih lama, misalnya dalam jam kerjanya per hari, per minggu, atau per tahun. b. Intesitas pekerjaan, yaitu yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan. c. Produktivitas, dimana kurangnya produktivitas sering kali disebabkan oleh kurangnya sumber-sumber daya komplementer untuk melakukan pekerjaan. Berdasarkan hal-hal di atas, Edwards membedakan 5 bentuk pengangguran, yaitu: a. Pengangguran terbuka open unemployment yaitu mereka yang bekerja baik secara sukarela mereka yang tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik maupun yang secara terpaksa mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan. Universitas Sumatera Utara b. Setengah menganggur under unemployment yaitu mereka yang bekerja menurut lamanya hari, minggu, musiman kurang daripada yang mereka yang bisa kerjakan. c. Tampaknya bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh yaitu mereka yang tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah menganggur, dimana termasuk disini adalah : 1 Pengangguran tidak kentara disguised unemployment. Misalnya para petani yang bekerja di ladang selama sehari penuh, padahal pekerjaan itu sebenarnya tidak memerlukan waktu selama sehari penuh atau dimana jumlah petani yang bekerja di suatu lahan pertanian melebihi apa yang diperlukan disana. 2 Pengangguran tersembunyi hidden unemployment. Dalam hal ini orang yang bekerja tidak sesuai dengan tingkat atau jenis pendidikannya atau kurang sesuai dengan keterampilannya. 3 Pensiun lebih awal premature retired employment. Fenomena ini merupakan kenyataan yang harus berkembang di kalangan pegawai pemerintah. Di beberapa Negara, usia pensiun dipermudah sebagai alat untuk menciptakan peluang bagi yang “muda-muda” untuk menduduki pekerjaan atau jabatan diatasnya. d. Tenaga kerja yang lemah impired labour yaitu mereka yang mungkin bekerja full time, tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau berpenyakitan. e. Tenaga kerja yang tidak produktif unproductive labour yaitu mereka yang mampu untuk bekerja secara produktif, tetapi karena sumber-sumber daya penolong kurang memadai maka mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu secara optimal atau menurut hasil yang semestinya. Kamaluddin, 1999 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah-langkah sistematik atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sumatera Utara dalam menganalisa transformasi struktural perekonomian di Sumatera Utara.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari instansi-instansi resmi atau publikasi-publikasi resmi. Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Library Research yaitu metode pengumpulan data dimana penelitian ini menelaah berbagai bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah seperti jurnal, majalah dan laporan yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Universitas Sumatera Utara