Sektor Pertambangan dan Penggalian Ruang Lingkup Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Industri Pengolahan Pengertian Industri

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian Ruang Lingkup Sektor Pertambangan dan Penggalian

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak gas bumi, penyiapan, pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat dan gas bumi. Pertambangan Tanpa Migas Pertambangan tanpa migas meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bahan mentah dan hasil tambang lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, ferro nikel, nikel mates, bijih bouksit, biji tembaga, bijih emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat, aspal alam serta komoditi tambang selain tersebut di atas. Penggalian Sub sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan, pasir silica, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat dan komoditi penggalian selain tersebut di atas. Termasuk dalam sub sektor penggalian adalah komoditi garam kasar. Universitas Sumatera Utara

c. Sektor Industri Pengolahan Pengertian Industri

Istilah industri mempunyai dua arti, yaitu : 1. Industri dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Misalnya, industri kosmetika, berarti himpunan perusahaan penghasil produk-produk kosmetik, industri tekstil berarti himpunan pabrik atau perusahaan tekstil. 2. Industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Kegiatan pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal, elektrikal, atau bahkan manual. Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk-produk industrial selalu memiliki “dasar tukar” terms of trade yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang beraneka ragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pemakainya. Pelaku bisnis produsen, penyalur, pedagang, dan investor lebih suka berkecimpung dalam bidang industri karena sektor ini memberikan marjin keuntungan yang lebih menarik. Berusaha dalam bidang industri dan berniaga hasil-hasil industri juga lebih diminati karena proses produksi serta penanganan produknya lebih bisa dikendalikan oleh manusia, tidak terlalu bergantung pada alam seperti musim atau keadaan cuaca. Dumairy, 227:1997. Universitas Sumatera Utara Industri pengolahan dibedakan atas dua kelompok besar yaitu : a. Industri Pengolahan Migas Pengilangan Minyak Bumi Pengilangan minyak bumi meliputi juga LPG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Pendekatan penghitungan output untuk sub sektor ini menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku adalah merupakan perkalian antara produksi dengan harga untuk masing-masing tahun, sedang atas dasar harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu produksi pada masing-masing tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar. b. Industri Tanpa Migas Seluruh industri yang meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bahan mentah dan hasil tambang lainnya. Universitas Sumatera Utara Klasifikasi Industri Industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa sudut tinjauan atau pendekatan antara lain : Tabel 2.1 : Penggolongan Industri menurut ISIC dua digit Kode Kelompok Industri 31 Industri makanan, minuman, dan tembakau 32 Industri tekstil, pakaian jadi, dan kulit 33 Industri kayu dan barang-barang dari kayu, termasuk perabot rumah tangga 34 Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan, dan penerbitan 35 Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, minyak bumi, batubara, karet dan plastik 36 Industri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi, dan batubara 37 Industri logam dasar 38 Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya 39 Industri pengolahan lainnya Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2009 Untuk keperluan perencanaan anggaran Negara dan analisis pembangunan, pemerintah membagi sektor industri pengolahan menjadi tiga sub sektor, yaitu : 1. Sub sektor industri pengolahan non migas 2. Sub sektor pengilangan minyak bumi 3. Sub sektor pengolahan gas alam cair Universitas Sumatera Utara Untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri industrialisasi, serta berkaitan dengan administrasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan, industri digolongkan berdasarkan hubungan arus produknya menjadi : 1. Industri Hulu, yang terdiri atas : a. Industri kimia dasar b. Industri mesin, logam dasar dan elektronika 2. Industri Hilir, yang terdiri atas : a. Aneka Industri b. Industri kecil Biro Pusat Statistik BPS membedakan skala industri menjadi 4 lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha, yaitu : Tabel 2.2 : Kelompok Industri berdasarkan jumlah tenaga kerja Kelompok Industri Jumlah tenaga kerja Industri besar ≥ 100 orang Industri sedang 20 – 99 orang Industri kecil 5 – 19 orang Industri rumah tangga 5 orang Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2009 Universitas Sumatera Utara

d. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Ruang Lingkup Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih