Akibat Pembiayaan Bermasalah Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

C. Akibat Pembiayaan Bermasalah

Sebagai lembaga intermediary dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, bank syariah akan selalu berhadapan dengan berbagai jenis resiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usahanya. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan anticipated maupun yang tidak dapat diperkirakan unanticipated yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank itu sendiri. 54 Pembiayaan bermasalah sendiri memiliki akibat bukan saja bagi kesehatan bank syariah itu sendiri, tetapi juga bisa berakibat bagi pihak nasabah sendiri. Dimana Pada bank syariah sendiri resiko yang paling sering terjadi adalah resiko terhadap pemberian pembiayaan sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 37 ayat 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang menyebutkan bahwa penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah oleh bank syariah dan Unit Usaha Syariah UUS mengandung resiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasanya sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan bank syariah dan UUS. Resiko bagi bank syariah dalam pemberian fasilitas pembiyaan disebut juga sebagai pembiayaan bermasalah. Dimana pembiayaan bermasalah ini terjadi karena tidak kembalinya pokok pembiayaan dan tidak mendapat imbalan, ujrah, atau bagi hasil sebagaimana telah disepakati dalam akad pembiayaan antara bank syariah dan nasabah penerima fasilitas pembiayaan. 54 Adiwarman A. Karim, Op.Cit., hlm.255 adapun yang menjadi akibat terjadinya pembiayaan bermasalah bagi bank syariah itu sendiri antara lain: 55 1. Mengurangi kontribusi bank syariah tersebut terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara; 2. Bertambah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank, kerena penyelesaian kredit bermasalah yang berlarut-larut dan menghabiskan waktu; 3. Meningkatnya Non Performing Financing NPF pada bank syariah tersebut, yang dapat mengakibatkan menurunya tingkat kepercayaan nasabah lainya untuk menyimpankan uangnya pada bank tersebut; 4. Mengurangi Pendapatan dan memperbesar biaya pencadangan yaitu Penyisihan Penghapusan Aktiva PPA, dimana pembentukan cadangan umum PPA untuk aktivitas produktif ditetapkan paling rendah 1 dari seluruh aktiva produktif yang digolongkan lancar. Sementara itu akibat yang ditimbulkan dari pembiayaan bermasalah bagi nasabah itu sendiri antara lain: 56 1. Aset milik nasabah yang dijadikan jaminan dalam pembiayaan akan hilang, karena aset yang dijadikan jaminan tersebut di eksekusi untuk menutupi pelunasan pembiayaan yang diberikan oleh bank; 2. Data nasabah yang mengalami pembiayaan macet akan di blacklist oleh Bank Indonesia, dimana upaya ini berdampak terhadap tidak bisanya nasabah tersebut untuk melakukan peminjaman lagi kepada bank manapun, karena nasabah tersebut sudah tidak bisa dipercayai lagi. 55 Wangsawidjaja, Op.Cit., hlm.90 56 Ibid., hlm.91

D. Upaya Pencegahan Sebelum Terjadinya Pembiayaan Bermasalah

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional Dan Pembiayaan Pada Bank Syariah

21 184 80

Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional (PT. Bank Cimb Niaga) Dan Sistem Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah (PT. Bank Cimb Niaga Syariah) Di Medan

47 391 89

Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit Pada Bank Konvensional dan Pembiayaan Pada Bank Syariah

44 256 120

Strategi manajemen risiko terhadap pembiayaan mudharabah untuk mencegah pembiayaan bermasalh: studi kompirasi pada bank syariah Bukopin dan bank Muamalat Indonesia

9 81 76

Pengaruh Jumlah Pembiayaan yang DIsalurkan Terhadap TIngkat Rasio Non Performing Financing (NPF) (Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syariah)

0 5 116

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah, Pembiayaan Pemilik Rumah Sistim Akad Istishna dan non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Syariah: (Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)

5 32 102

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Analisis Penyelesaian Force Majeure dalam Produk Pembiayaan pada Bank Syariah

6 57 124

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - repository perpustakaan

0 0 14