bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti penyaluran pinjaman, kegiatan investasi, dan kegiatan jasa pembiayaan perdagangan, yang tercatat
dalam buku bank. Disisi lain resiko ini timbul karena kinerja satu atau lebih debitor yang buruk, dimana kinerja debitur yang buruk ini dapat berupa
ketidakmampuan ataupun ketidakmauan debitor untuk memenuhi sebagian atau seluruh perjanjian kredit yang telah disepakati bersama sebelumnya. Dimana
dalam hal ini yang menjadi perhatian bank bukan hanya kondisi keuangan dan nilai pasar dari jaminan kredit termasuk colletaral tetapi juga karakter dari
debitor.
50
B. Kriteria Pembiyaan Bermasalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bermasalah merupakan resiko pihak bank syariah sendiri dalam melaksanakan
salah satu fungsinya sebagai penyalur dana masyarakat, dimana resiko tersebut terjadi karena ketidak lancaran pihak nasabah dalam mengangsur pembiayaan,
serta pembiayaan pembiayaan yang pihak debitornya tidak memenuhi persyaratan yang dijanjikan seperti misalnya persyaratan pembayaran bagi hasil,
pengembalian pokok pinjaman. Sehingga hal-hal tersebut menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak baik pihak bank sendiri maupun pihak nasabah.
Hidup matinya suatu bank sangatlah dipengaruhi oleh jumlah kredit danatau pembiayaan yang disalurkan dalam suatu periode. Artinya, semakin banyak kredit
danatau pembiayaan yang disalurkan, maka semakin besar pula perolehan laba dari bidang ini. Bahkan hampir semua bank masih mengandalkan penghasilan
50
Robert Tampubolon, Risk Management : Pendekatan Kualitatif untuk Bank Kommersial, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004, hlm. 24
utamanya dari jumlah penyaluran kredit danatau pembiayaan, disamping dari penghasilan atas biaya-biaya dari jasa bank lainya yang dibebankan kepada
nasabah.
51
Pada praktiknya banyaknya jumlah kredit danatau pembiayaan yang disalurkan juga harus memperhatikan kualitas kredit danatau pembiayaan tersebut. Artinya
semakin berkualitas kredit danatau pembiayaan yang diberikan atau memang layak untuk disalurkan, akan memperkecil resiko terhadap kemungkinan
terjadinya kredit danatau pembiayaan bermasalah.
52
1. Kriteria I, lancar;
Oleh, karena itu penggolongan kualitas kredit danatau pembiayaan sangatlah penting untuk
mengetahui apakah suatu kredit danatau pembiayaan yang disalurkan oleh bank itu termasuk dalam kredit danatau pembiayaan bermasalah atau tidak.
Pada bank syariah sendiri kualitas pembiayaan dapat digolongkan menjadi 5 kriteria. Adapun kelima kriteria tersebut antara lain:
2. Kriteria II, dalam perhatian khusus;
3. Kriteria III, kurang lancar;
4. Kriteria IV, diragukan;
5. Kriteria V, macet.
Berdasarkan penggolongan pembiayaan tadi, maka pembiayaan bermasalah masuk ke dalam penggolongan kriteria yang ketiga sampai dengan kriteria yang
kelima. Adapun yang menjadi kriteria pembiayaan bermasalah tersebut antara lain:
53
51
Kasmir, Op.Cit., hlm.119
52
Ibid., hlm.120
53
Wangsawidjaja, Op.Cit.,hlm.84
1. Untuk Pembiayaan dengan akad mudharabah dan musharakah, kriteria
pembiayaan bermasalahnya antara lain: a.
Pembiayaan kurang lancar kriteria III Terdapat tunggakan pembiayaan angsuran pokok yang telah melampaui 3 tiga
bulan, namun belum melampaui 4 empat bulan atau terdapat tunggakan pelunasan pokok melampaui 1 satu bulan, namun belum melampaui 2 dua
bulan setelah jatuh tempo b.
Pembiayaan diragukan kriteria IV Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok telah melampaui 4 empat
bulan, namun belum melampaui 6 enam bulan atau terdapat tunggakan pelunasan pokok melampaui 2 dua bulan, namun belum melampaui 3 tiga
bulan Pembiayaan macet kriteria V
Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok telah melampaui 6 enam bulan atau terdapat tunggakan pelunasan pokok melampaui 3 tiga bulan setelah jatuh
tempo 2.
Untuk pembiayaan dengan akad murabahah, istishna’, dan qard, kriteria pembiayaan bermasalahnya antara lain:
a. Pembiayaan kurang lancar kriteria III
Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok danatau margin telah melampaui 3 tiga bulan, namun belum melampaui 6 enam bulan
b. Pembiayaan diragukan kriteria IV
Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok danatau margin telah melampaui 6 enam bulan, namun belum melampaui 9 sembilan bulan.
c. Pembiayaan macet kriteria V
Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok danatau margin telah melampui 9 sembilan bulan
3. Untuk pembiayaan dengan akad ijarah atau ijarah muntahiya bi tamlik kriteria
pembiayaan bermasalahnya antara lain: a.
Pembiayaan kurang lancar kriteria III Terdapat tunggakan pembayaran sewa telah melampui 3 tiga bulan, namun
belum melampaui 6 enam bulan b.
Pembiayaan diragukan kriteria IV Terdapat tunggakan pembayaran sewa telah melampaui 6 enam bulan, namun
belum melampaui 9 sembilan bulan c.
Pembiayaan macet kriteria V Terdapat tunggakan pembayaran sewa telah melampaui 9 sembilan bulan
4. Untuk pembiayaan dengan akad salam kriteria pembiayaan bermasalahnya
antara lain: a.
Pembiayaan kurang lancar kriteria III Piutang salam telah jatuh tempo sampai dengan 2 dua bulan
b. Pembiayaan diragukan kriteria IV
Piutang salam telah jatuh tempo sampai dengan 3 tiga bulan c.
Pembiayaan macet kriteria V Piutang salam telah jatuh tempo lebih dari 3 tiga bulan
C. Akibat Pembiayaan Bermasalah