BAB III PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DAN DALAM
PERSEPEKTIF KUH PERDATA
A. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah merupakan pembiayaan yang telah disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai
dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah.
47
Dimana Kata ”masalah” pada pembiayaan bermasalah, berarti adanya suatu kesulitan
yang memerlukan pemecahan, atau suatu kendala yang menggangu pencapaian tujuan atau kinerja yang optimal. Masalah itu dapat juga merupakan suatu
penyimpangan atau ketidakserasian antara keharusan dan kenyataan.
48
Pembiayaan bermasalah sendiri merupakan salah satu dari resiko dalam pelaksanaan pembiayaan. Dimana menurut Adiwarman A. Karim bahwa resiko
pembiayaan merupakan resiko yang disebabkan oleh adanya Counterparty dalam memenuhi kewajibanya. Dalam bank syariah sendiri, resiko pembiayaan
mencakup resiko terkait produk dan resiko yang terkait dengan pembiayaan korporasi.
49
Istilah resiko pembiayaan bermasalah sendiri memiliki padanan kata yang sama dengan istilah kredit bermasalah. Dimana menurut Robert Tampubolon bahwa
resiko kredit adalah eksposur yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak lawan Counterparty dalam memenuhi kewajibanya. Disatu sisi resiko ini dapat
47
Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana, Jakarta, 2010, hlm. 123
48
Mahmudin, As, Haji, Melacak Kredit Bermasalah, Pustaka Sinar, Jakarta, 2002, hlm. 1
49
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2014, hlm.260
bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti penyaluran pinjaman, kegiatan investasi, dan kegiatan jasa pembiayaan perdagangan, yang tercatat
dalam buku bank. Disisi lain resiko ini timbul karena kinerja satu atau lebih debitor yang buruk, dimana kinerja debitur yang buruk ini dapat berupa
ketidakmampuan ataupun ketidakmauan debitor untuk memenuhi sebagian atau seluruh perjanjian kredit yang telah disepakati bersama sebelumnya. Dimana
dalam hal ini yang menjadi perhatian bank bukan hanya kondisi keuangan dan nilai pasar dari jaminan kredit termasuk colletaral tetapi juga karakter dari
debitor.
50
B. Kriteria Pembiyaan Bermasalah