C. Sosialisasi biaya administrasi pencatatan pernikahan di Kantor Urusan Agama
pada masyarakat kecamatan bumijawa
Sosialisasi adalah proses atau tranfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari suatu generasi lainya dalam sebuah kelompok atau masyarakat yaitu upaya
memasyarakatkan segala sesuatu sehingga lebih menjadi dikenal, dipahami ataupun dapat dihayati oleh masyarakat.
16
Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibedakan menjadi dua; sosialisasai primer dalam keluarga, dan sosialisasi sekunder dalam
masyarakat. Proses tersebut berlangsung dengan institusi total yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua instansi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam
situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu.
17
Dari pengertian diatas bahwa dapat disimpulkan kegiatan sosialisasi dibedakan dari kegiatan komunikasi antar personal Interpersonal Comunication
dimana komunikasi antar personal merupakan proses penyampaian informasi, gagasan dan sikap dari seseorang kepada orang lain. Satuan-satuan lingkungan sosial
yang melingkari individu seperti keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat yang dapat menciptakan sosialisasi.
Dalam pelaksanaannya sosialisasi tentang biaya administrasi pencatatan nikah, pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa tidak selamanya dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara sempurna. Sesuai dengan apa yang telah
16
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 1085.
17
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1085.
direncanakan sebelumnya. Beberapa hambatan ada saja yang menghalangi yang jika tidak dicarikan jalan keluarnya seberapapun kecilnya hambatan ini akan berpengaruh
pada keberhasilan program pelaksanaan sosialisasi biaya administrasi pencatatan nikah itu sendiri. Adanya hambatan itu karena pada kenyataanya sosialisasi biaya
administrasi pencatatan pernikahan sangat sulit sekali disosialisasikan karena terjadi berbagai kendala seperti jauhnya lokasi yang sulit dijangkau oleh lembaga Kantor
Urusan Agama dan minimnya tenaga yang bekerja. Atas dasar yang demikian Kantor Urusan Agama tidak dapat memastikan bahwa seluruh warga yang belum
menikahdan para remaja belum mengetahui tentang biaya administrasi pernikahan yang sesungguhnya.
18
Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perkawinan pun sudah dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa, meskipun baru
sebatas mengumumkan di papan pengumuman yang ada di depan Kantor Urusan Agama, menjelaskan tata cara pendaftaran, tetapi belum termasuk menjelaskan
sosialisasi jumlah biaya resmi yang wajib dibayar dan biaya-biaya lain di luar biaya resmi kepada warga masyarakat yang datang ke Kantor Urusan Agama.
19
PMA No. 11 Tahun 2007 merupakan Peraturan Mentri Agama PMA tentang pencatatan nikah yang merupakan pengganti dan penyempurna dari keputusan
Menteri Agama No. 477 Tahun 2004 tentang pencatatan nikah.
18
Wawancara pribadi secara lisan dan tertulis dengan Agus Salam penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa, Bumijawa 30 April 2014.
19
Wawancara pribadi secara lisan dan tertulis dengan H. A. Wakhidin Kepala Kantor Urusan Agama, Bumijawa 10 April 2014.
Kurangnya sosialisasi mengenai besarnya biaya pencatatan nikah yang sesungguhnya, sehingga adanya opini masyarakat mengenai mahalnya biaya
pencatatan nikah. Hal ini jelas bertentangan dengan KMA No. 30 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa besarnya biaya administrasi pencatatan nikah yaitu sebesar Rp
30.000 tiga puluh ribu rupiah dengan catatan pernikahan tersebut harus dilaksanakan bertempat di Kantor Urusan Agama pada wilayah kompetensinya pada
jam kerja Kantor Urusan Agama tersebut. Dalam hal ini untuk pernikahan yang dilaksanakan bertempat diluar Kantor Urusan Agama dan dilaksanakan di luar jam
kerja Kantor Urusan Agama tersebut, sehingga mengharuskan pegawai pencatat nikah untuk menghadiri pernikahan tersebut maka biaya transportasi dibebankan
kepada pihak keluarga mempelai.
20
Dalam berbagai wawancara yang penulis lakukan dengan warga masyarakat Kecamatan Bumijawa realitanya tidak demikian, bahwa pernikahan yang
dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa biaya administrasi pencatatan pernikahan tidak sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang telah di
tetapkan dan melampaui batas biaya yang telah ditentukan. Sedangkan melalui berbagai wawancara yang penulis lakukan kepada
masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Bumijawa terkait dengan sosialisasi tentang biaya administrasi pencatatan pernikahan yang dilakukan oleh Kantor Urusan
Agama Kecamatan Bumijawa kepada masyarakat menurut masyarakat dan para
20
Siti Nurhairunnisa Adini, Urgenitas Pelaksanaan Pencatatan Nikah studi kasus KUA Kecamatan Larangan, Jakarta: Fakultas syariah dan Hukum, 2008, h. 54.
remaja yang khususnya berdomisili di wilayah Kecamatan Bumijawa tidak ada sosialisasinya.
21
TABEL VII Wawancara adanya sosialisasi tarif biaya administrasi pencatatan pernikahan
di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa
No Nama
Desa Sosialisasai Pencatatan
Pernikahan Ya
Tidak
1 Syarif Hidayat
Sokatengah _
Tidak ada 2
Bambang Sumitro Bumijawa _
Tidak ada 3
Purwanto Jejeg
_ Tidak ada
4 Edi Irwanto
Cintamanik _
Tidak ada 5
Wiwi Handayani Cawitali
_ Tidak ada
6 Khoirul Anam
Guci _
Tidak ada 7
Agus Salim Gunung Agung
_ Tidak ada
8 Adnan
Begawat _
Tidak ada 9
Desta Urifullah Batumirah
_ Tidak ada
10 Hadi Sabana
Sokasari _
Tidak ada 11
Diniyah Pagerkasih
_ Tidak ada
12 Nurhikmah
Traju _
Tidak ada 13
Suparti Sumbaga
_ Tidak ada
21
Wawancara dengan masyarakat di wilayah Kecamatan Bumijawa, 18 April 2014.